ACTIVITY-BASED COSTING DELIVERS DATA INSIGHTS ACROSS SERVICE LINES

Pendahuluan
Metode akuntansi biaya tradisional yang digunakan dalam organisasi layanan kesehatan (termasuk RS) seperti RVU/relative value units (atau double distributuin) dan ratio of costs-to-charge (RCC) sudah out of date. Metode konvensional tersebut tidak dapat memberikan tingkat perincian dan akurasi yang diperlukan untuk menginformasikan keputusan yang memungkinkan manajemen mampu mengatasi ancaman industri untuk keberlanjutannya. Mengantisipasi hal tersebut, sudah saatnya RS untuk menggunakan metode biaya berdasarkan aktivitas (Activity-based Costing/ABC).
Dalam tulisan terkait activity-based costing delivers data insights across service lines, pada situs www.healthcatalyst.com, menyajikan implementasi metode ABC dengan software khusus dan menyajikan 3 hal berikut, yaitu; 1) surgical services use case, 2) comprehensive joint replacement use case, & 3) results. Ketiga hal tersebut akan dibahas dalam tulisan berikut.
Surgical services use case
Dalam lingkungan pelayanan kesehatan saat ini, penurunan volume bedah dan peningkatan biaya, sudah menjadi keharusan bagi sistem kesehatan untuk mendapatkan wawasan yang baik dan berbasis data tentang penggunaan sumber daya ruang operasi (OR). Salah satu peluang terbesar adalah penyebaran efisien tenaga kerja OR, baik anestesi dan staf RS, dalam bereaksi terhadap perubahan volume. Melalui metodologi pembebanan biaya berbasis ABC dengan software dapat memahami korelasi biaya tenaga kerja untuk anestesi dan sumber daya RS dengan waktu kasus bedah, yang menghasilkan pandangan transparasi biaya tenaga kerja per OR jam di seluruh sistem.
Memahami kasus, serta interaksi volume dan biaya, akan membuat manajemen mampu mengidentifikasi variasi operasional di dalam dan di seluruh fasilitas. Sehingga pemimpin operasional dan dokter memiliki wawasan ke dalam perubahan biaya dan volume yang terkait dengan masing-masing tindakan OR. Data secara aktif digunakan untuk mengidentifikasi praktik terbaik terkait penggunaan OR dan penempatan staf untuk memberikan perawatan pasien berkualitas tinggi dan menggunakan lebih sedikit sumber daya. Melalui system (software) juga dapat dirancang untuk mengurangi tekanan bedah dan mempertahankan fungsi fisiologis pasca operasi, mengurangi tingkat komplikasi, memfasilitasi pemulihan lebih cepat dan pemberian makan (sehingga mengurangi LOS), dan meningkatkan kepuasan pasien.
Comprehensive joint replacement use case (CJR)
Saat model pembayaran klaim layanan beralih ke pembayaran alternatif, penyedia semakin bertanggung jawab untuk memberikan perawatan berbasis nilai yang berkualitas tinggi. Salah satu model pembayaran alternatif tersebut adalah program CJR, yang bertujuan untuk memberikan perawatan yang terkoordinasi, berkualitas tinggi, dan efisien biaya selama dan setelah operasi penggantian pinggul atau lutut. Untuk mencapai tujuan ini, maka perlu menyelaraskan kualitas, hasil, dan data biaya untuk membantu mendukung jalur perawatan yang lebih baik dan lebih efisien untuk pasien.
Ketika menerapkan model CJR, RS dapat memanfaatkan kombinasi kepemimpinan finansial dan klinis yang disediakan oleh struktur Orthopedics Service Line, dan informasi terperinci tentang biaya dan variasi klinis. Dengan informasi ini, upaya kombinasi kualitas, operasi, dokter, dan keuangan telah mendorong peningkatan di berbagai bidang, termasuk perubahan praktik klinis dan pemanfaatan pasokan, yang pada akhirnya memberikan perawatan lebih baik dengan biaya lebih rendah dan tingkat kepuasan pasien yang lebih besar.
Results
Melalui penggunaan platform analitik dan model ABC terbaik, manajemen dapat meningkatkan nilai dengan meningkatkan kualitas dan keamanan, serta mengurangi biaya. Melalui software khusus, RS dapat memiliki data yang akurat, dapat ditindaklanjuti, dan dapat dipertahankan. Sehingga membantu organisasi berhasil berubah dari basis volume ke nilai. Hasil dalam layanan bedah meliputi:
-
- Meningkatkan wawasan tentang variasi biaya dan faktor pendorong efisiensi dalam pengaturan ruang operasi,
- Penghematan/penghindaran biaya.
Sedangkan dampak pada ortopedi terkait dengan program CJR telah menghasilkan beberapa hal berikut:
-
- Peningkatan hasil dan kualitas pasien (readmissions, komplikasi, hasil yang dilaporkan pasien, kepuasan pasien, dll.),
- Wawasan ke bidang peluang paling signifikan untuk peningkatan keuangan,
- Pemanfaatan yang dioptimalkan dan biaya operasional yang lebih rendah (standardisasi pasokan, inisiatif LOS rata-rata, dll.), dicapai dengan bantuan target biaya.