Browse By

APAKAH SISTEM INFORMASI BIAYA DI RS SAAT INI SUDAH MEMADAI?

Pendahuluan

Informasi biaya yang berkualitas dapat mendorong berbagai keputusan manajemen (baik keputusan klinis maupun manajerial), menjadi lebih baik & efektif. Pentingnya data biaya dalam mendukung keputusan manajerial, terkait dengan; targeted cost improvement plans, benchmarking, budgeting, service redesign, & performance management (Chapman dkk, 2016)[1]. Namun, informasi biaya berkualitas di RS, hanya bisa dihasilkan oleh sistem informasi biaya yang memadai. Sayangnya, hal ini masih belum dimiliki.

Sistem informasi akuntansi biaya di RS saat ini, masih kurang memadai untuk menghasilkan informasi biaya yang akurat. Hal ini berarti bahwa dukungan informasi biaya dalam pengambilan keputusan berdasarkan bukti masih kurang. Menurut Michelson (2017)[2], yang mengacu pada hasil survei The Strata Decision Technology dan Becker's Healthcare, terdapat tiga masalah umum dalam akuntansi biaya RS yang perlu ditangani, yaitu: 1) metode akuntansi biaya saat ini dipandang sebagai tidak akurat, dan informasinya tidak dapat digunakan, 2) banyak sistem RS tidak dapat menentukan biaya di seluruh rangkaian perawatan, & 3) banyak sistem RS tidak mempercayai data biaya mereka. Hasil survei tersebut dilakukakn di RS AS, namun kita bisa berharap RS di Indonesia lebih baik. Sejauh ini belum ada durvei terkait sistem informasi akuntansi biaya di Indonesia.

Keberadaan sistem informasi biaya RS saat ini

Tekanan untuk melakukan efesiensi & pengendalian biaya dirasakan oleh sebagian besar organisasi pelayanan kesehatan (termasuk RS) di seluruh dunia. Hal ini mendorong industri ini untuk melakukan efesiensi dalam pemberian layanan. Tetapi, upaya efesiensi hanya dapat dilakukan apabila didukung dengan tersedianya informasi biaya yang akurat. Karena informasi biaya merupakan hal mendasar bagi berbagai praktik yang berorientasi pada efisiensi. Pemanfaatan informas akuntansi biaya juga dapat membuat perawatan berkualitas tinggi dengan biaya terjangkau untuk jumlah pasien terbanyak.

Baca Juga:  ”TOTAL BENCHMARKING” RS (Part 3)

Orientasi pada siklus pendapatan, membuat banyak manajemen RS lebih mengarahkan perhatiannna pada pengembangan sistem pendapatan (billing system). Hal ini wajar karena pendapatan merupakan aspek penting. Namun, apabila berbicara efesiensi & pengendalian, maka sistem informasi biaya-lah kuncinya. Sistem informasi biaya yang kurang memadai akan menyebabkan upaya efesiensi dan pengendalian menjadi tidak efektif. Kondisi ini terjadi di RS. Terkait informasi biaya, Michelson (2017), memberikan 2 hal yang harus menjadi perhatian serius manajemen RS saat ini, yaitu;

  1. Kurangnya perhatian manajemen pada informasi biaya

Dalam survei yang dilakukan oleh Strata Decision Technology dan Becker's Healthcare terhadap 100 eksekutif organisasi pelayanan kesehatan (termasuk RS) di AS, menemukan bahwa 90% dari mereka yang bertanggung jawab atas perawatan, tidak mengetahui biaya-biaya yang terkait. Kenyataan ini tentunya harus menjadi perhatian manajemen organisasi pelayanan kesehatan. Karena untuk dapat mengelola biaya dengan baik, manajemen seharusnya memiliki akses ke informasi biaya. Keadaan ini tentunya akan mengurangi kemampuan manajemen dalam mengelola biaya perawatan, sehingga dapat mengurangi keuntungan. Kesenjangan ini seharusnya mendapatkan perhatian manajemen untuk sesegera mungkin mengadopsi aplikasi sistem akuntansi biaya yang lebih canggih serta dapat membuat data lebih akurat, mudah diakses dan dapat ditindaklanjuti.

  1. Sebagain besar RS tidak memiliki sistem perhitungan biaya memadai.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa lebih dari 90% RS di AS tidak memiliki sistem penghitungan biaya, atau memiliki sistem namun sudah ketinggalan jaman dan tidak memadai. RS yang memiliki sistem penghitungan biaya yang sudah ketinggalan jaman (seperti double distribution), akan berdampak pada biasnya informasi biaya bagi manajemen. Dokter yang keputusannya mengendalikan sekitar 80% dari biaya total RS hanya disediakan dengan sedikit informasi biaya, bahkan tidak ada. Akibatnya adalah kurangnya data biaya yang akurat dan dapat ditindaklanjuti, sehingga pengelolaan biaya untuk mendorong efesiensi biaya hampir tidak mungkin dilakukan.

Baca Juga:  ”TOTAL BENCHMARKING” RS (Part 4)
[1] Christopher S. Chapman, Anja Kern, Aziza Laguecir, and Wilm Quentin, ( 2016), Management accounting and efficiency in health services: the foundational role of cost analysis [2] Dan Michelson, 2017, Why advanced cost accounting is becoming the next 'killer app' for CFOs