STRATEGI UNTUK MENGATASI KERUGIAN BISNIS AKIBAT PANDEMI COVID-19

Pendahuluan
Pandemi COVID-19 di seluruh dunia, mengancam/mengganggu aktivitas operasional semua organisasi bisnis (baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil) di masa mendatang. Manajemen di banyak organisasi bisnis mulai melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi penurunan pendapatan selama enam bulan ke depan. Bahkan, beberapa organisasi telah melakukan pemotongan terhadap berbagai biaya untuk membantu mencegah kerugian.
Martin (2020)[1], dalam tulisannya mengemukakan 3 strategi untuk melindungi perusahaan dari kelumpuhan secara finansial akibat COVID-19, yaitu; Forecast cash flow and boost liquidity, Log your liabilities, & Reach out to key contacts. Berikut adalah penjelasan terkait 3 strategi tersebut.
Forecast cash flow and boost liquidity
James Cassel, salah satu pendiri dan ketua perusahaan perbankan investasi Cassel Salpeter & Co., mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada penanganan masalah keuangan/likuiditas selama krisis. Buat perkiraan arus kas selama 13 minggu, cari kemungkinan segala skenario, termasuk skenario terburuk. Pertimbangkan juga kebutuhan uang tunai dengan tetap meninjau biaya tetap dan variabel. Dengan demikian, raih setiap peluang untuk memaksimalkan arus kas masuk. Jadwalkan kembali periode pembayaran yang lebih lama untuk pengeluaran yang belum dibayar. Negosiasi dengan vendor, karena mereka juga memiliki masalah yang sama. Perkuat likuiditas melalui kredit yang diperluas, hipotek, atau pinjaman bisnis.
Log your liabilities
Konsultan manajemen risiko, Frank Russo, pendiri/kepala Procor Solutions, mengajarkan pentingnya dokumentasi yang tepat dalam periode mendatang. Ia mengatakan bahwa saat biaya mulai menumpuk dan kerugian mulai dievaluasi, maka segera dokumentasikan semua dampak dan kerugian yang terkait dengan coronavirus dengan cara yang jelas dan komprehensif. Pencatatan yang efektif dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan penggantian tepat waktu atas klaim asuransi bisnis dan penerimaan bantuan dari pemerintah federal atau administrasi bisnis kecil setempat.
Russo secara khusus menyarankan dua langkah utama. Pertama, buat nomor akun atau kode biaya terpisah dalam sistem akuntansi biaya di mana semua biaya/kerugian terkait COVID-19 akan dikumpulkan. Hal ini akan menjadi sarana pelacakan untuk mengevaluasi semua biaya tersebut. Kedua, hitung "baseline" operasi perusahaan. Hal ini berarti bahwa perlu melakukan peninjauan dua hingga tiga tahun untuk membandingkan kinerja bisnis sebelum dan selama pandemi. Dokumentasi pendukung keuangan yang kuat adalah kuncinya. Penting juga untuk menjangkau para ahli yang berurusan dengan peristiwa gangguan bisnis, termasuk pengacara, broker asuransi, profesional manajemen risiko dan CPA.
Reach out to key contacts
Chris Sloan adalah seorang pengacara di Baker Donelson dan ketua Emerging Companies Group. Dia mengatakan bahwa ada banyak langkah yang harus diambil untuk membendung kerugian bisnis sebagai langkah reaktif. Tetapi penting juga untuk bersikap proaktif, termasuk membangun dan memelihara saluran komunikasi yang sehat dengan klien dan kolaborator perusahaan.
Russo menyarankan untuk menjadi proaktif dan hubungi setiap hubungan bisnis utama, seperti pelanggan, pemasok, mitra, konsultan, dan siapa pun yang penting bagi perusahaan. Tanyakan bagaimana kabar mereka. Beri tahu mereka apa yang perusahaan lakukan. Biarkan mereka tahu bahwa perusahaan ingin bekerja dengan mereka untuk menemukan cara bagi semua orang untuk melewati situasi saat ini dan seterusnya.
[1] Erik J. Martin, 2020, 3 Expert Strategies for Curbing Coronavirus-Related Business Losses
