Browse By

HOSPITAL SECURITY

Pendahuluan

Sistem keamanan RS memuat daftar panjang terkait langkah keamanan berprioritas tinggi, antara lain keselamatan pasien dan anak-anak, keamanan ruang gawat darurat, manajemen arus pengunjung, kontrol farmasi dan perlindungan peralatan (www.getkisi.com). Di satu sisi, keamanan RS tunduk pada standar dan peraturan yang ketat. Mengatasi hal tersebut, manajemen RS di tuntut untuk mengelola system keamanan di organisasinya, dengan tetap memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhinya.

Berhubungan dengan keamanan (data & non data) RS, Mehl (2018)[1] mengemukakan beberapa hal, yaitu; 1) Data Security, 2) Physical Security, 3) Security Policies and Procedures, 4) Hospital Security Staff Training, & 5) Available Security And Access Control Options. Kelima hal ini akan dibahas berikut.

Data Security

RS menangani informasi kesehatan yang dilindungi (protected health information /PHI) dan informasi yang dapat diidentifikasi secara pribadi (personally identifiable information/PII). Karena itu, sistem keamanan data di RS harus dapat menjaga kedua jenis data ini. Apabila terdapat suatu pelanggaran data RS maka akan menjadi berita utama, dan ini menimbulkan kekhawatiran besar di antara pasien terkait apa yang terjadi pada catatan medis, riwayat pasien, dan informasi pembayaran mereka. Karena itu, orang yang bertugas melindungi informasi medis memiliki tugas penting untuk menjaga agar memenuhi semua persyaratan peraturan data. Keamanan RS bukanlah sesuatu yang dapat dianggap mudah.

Physical Security

Beberapa aspek keamanan RS lebih fleksibel daripada yang lain, dan di sinilah sebagian besar kesalahan dibuat. Misalnya, untuk melindungi data pribadi yang sensitif, RS gagal memberikan perhatian pada keamanan fisik, seperti peralatan medis elektronik, obat-obatan berbahaya atau tingkat kontrol akses pengunjung. Akibatnya, sistem keamanan di fasilitas medis harus mengambil keamanan fisik sebagai prioritas untuk perlindungan data.

Baca Juga:  MINDSET KEPEMIMPINAN BARU DALAM MENGELOLA RS

Security Policies and Procedures 

Karena teknologi baru, standar keamanan RS dapat diubah secara tiba-tiba. Sistem keamanan yang diterapkan harus menyesuaikan sesegera mungkin. Jadi, setiap RS harus merancang dan menerapkan kebijakan dan prosedur komprehensif yang mencakup pedoman jelas terkait tingkat kontrol akses, memisahkan kontrol akses untuk pengunjung, staf, pasien, dan staf medis dengan otorisasi kontrol akses khusus.

Kebijakan keamanan RS harus secara eksplisit menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh setiap orang, dan bagaimana mendefinisikan kontrol akses berbasis peran dan memperjelas tentang otorisasi semua orang yang masuk ke area fisik RS. Kerangka kerja keamanan internal akan mempermudah adaptasi dengan teknologi baru dan perubahan peraturan.

Hospital Security Staff Training

Personel keamanan yang dipekerjakan di RS harus mendapatkan pelatihan yang sesuai agar dapat melakukan tugas dengan sukses. Tugasnya mencakup pekerjaan yang berkesinambungan, serta kemampuan untuk berurusan dengan orang-orang. Staf keamanan harus bisa fokus pada orang dan meninggalkan kerja manual ke teknologi kontrol akses canggih.

Available Security And Access Control Options

Terlepas dari perlunya sistem keamanan yang kuat dan mematuhi hukum, RS masih memiliki beberapa kelonggaran tentang bagaimana mereka menangani kontrol akses. Banyak fasilitas medis memiliki bangsal, unit pasien, dan tata letak fisik yang berbeda. Sehingga harus berinvestasi dalam sistem keamanan rumah sakit yang dirancang secara individual. Ada sejumlah opsi kontrol akses yang tersedia untuk perawatan kesehatan, dapat disesuaikan dengan spesialisasi RS, arsitektur, dan, anggarannya.

Beberapa rumah sakit masih sangat bergantung pada pemeriksaan keamanan manual oleh staf, hal ini membuat banyak tanggung jawab fisik anggota tim keamanan. Misalnya, seorang anggota staf memeriksa ID pengunjung dan mengirimkannya secara manual. Data pengunjung harus dimasukkan ke komputer secara manual. Selain itu, hambatan fisik dapat dihubungkan ke unit kontrol akses mandiri yang didistribusikan di seluruh rumah sakit dan tidak memberikan opsi untuk memantau mereka secara bersamaan.

Baca Juga:  PENDAPAT PRAKTISI TENTANG PELAYANAN KESEHATAN SAAT INI

[1] Bernhard Mehl, 2018, Access Control Solutions for Hospital