ENAM TIPS DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN ANTARA PEMIMPIN RS DAN DOKTER
Pendahuluan
RS merupakan organisasi yang focus pada pemberian layanan kesehatan. Karena itu, sebagain besar SDM RS merupakan para professional kesehatan termasuk dokter. Peran dokter dalam layanan RS sangat penting, sehingga mengelola dokter merupakan salahsatu hal penting bagi pemimpin RS. Pemimpin RS dan dokter perlu memperkuat hubungan mereka, serta menggabungkan prioritas keuangan dan klinis untuk memenuhi metrik kualitas.
Tips tentang komunikasi dan kepemimpinan
Menurut Gamble (2011)[1], ada enam tips tentang komunikasi dan kepemimpinan untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman antara pemimpin RS dan dokter, yaitu;.
- Find an intermediary to solve communication problems between physicians and hospital leaders.
Jika pemimpin RS dan dokter memiliki hubungan kurang baik atas suatu masalah tertentu, mungkin lebih baik bagi keduanya untuk bergantung pada pihak perantara untuk komunikasi. Lynn Massingale, MD, FACEP (Executive Chairman of TeamHealth) mengatakan bahwa mungkin membutuhkan pertemuan COO secara teratur dengan perwakilan kelompok dokter. Atau, CFO mungkin memainkan peran yang lebih besar. Percakapan mungkin menjadi tidak nyaman, karena dokter dan pemimpin RS berbagi prioritas individu, tetapi pertemuan seperti ini dapat menetapkan tujuan bersama, pengukuran dan insentif.
- Recruit physician leaders who listen, articulate visions and manage.
Organisasi pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab telah mempertajam fokus industri pada pemimpin dokter, atau mereka yang mampu memimpin rekan-rekan mereka dalam peralihan ke pengobatan berbasis bukti. RS harus mencari dokter yang bertanggungjawab, membangun konsensus, mendengarkan dengan baik dan dapat mengartikulasikan visi. Seorang dokter dengan kualitas seperti ini mungkin cocok untuk peran kepemimpinan.
- Invest in leadership courses for physician leaders.
Sebagian besar keberhasilan organisasi pelayanan kesehatan pada dasarnya bergantung pada kepemimpinan dokter, namun sebagian besar dokter tidak memiliki banyak pelatihan untuk menjadi manajer atau pemimpin. "Kami tidak mendapatkannya di sekolah kedokteran," kata Dr. Massingale. Oleh karena itu, pelatihan kepemimpinan dapat membantu dokter memahami gaya kepemimpinan mereka sendiri serta gaya kepemimpinan RS. Evaluasi kepribadian adalah alat penting dalam membantu dokter mengembangkan dan memperbaiki keterampilan kepemimpinan.
- Acknowledge the special challenges of EDs and the reasons behind wait times
Semakin banyak RS mengiklankan waktu tunggu gawat darurat mereka. Hal ini berarti bahwa RS tersebut telah menata system manajemen di unit gawat darurat, dan tidak seperti kebanyakan RS, dimana volume dan waktu kedatangan pasien gawat darurat benar-benar tidak terjadwal dan tidak didasarkan pada ketersediaan tempat tidur. UGD memerlukan perencanaan dan pertimbangan khusus yang luar biasa untuk menangani kunjungan yang tidak dijadwalkan ini.
- Provide physicians positive feedback; don’t focus on shortcomings.
Dr. Massingale mengatakan bahwa sangat mudah untuk fokus pada hal yang negatif dan tidak memberikan umpan balik positif yang cukup. Para pemimpin dan CEO RS harus mengadakan pertemuan dokter untuk memberikan dukungan dan penghargaan. Meskipun dalam bentuk sederhana.
- Focus on a handful of metrics identified as most important.
Daripada berfokus pada seluruh spektrum metrik, lebih baik jika pemimpin RS dan dokter memutuskan mana yang paling penting bagi mereka saat ini dan fokus pada hal itu. "Anda tidak bisa menjadikan semuanya prioritas utama setiap saat," kata Dr. Massingale. Misalnya, beberapa RS mungkin memprioritaskan pengalaman pasien atau skor kepuasan pasien, tetapi tetap mempertahankan fokus pada metrik kualitas dan keamanan lainnya. Pengorganisasian metrik juga akan membantu dokter dan pemimpin RS dalam mengurangi pesan campuran dan menjaga mereka dari kewalahan.
[1] Molly Gamble, 2011, 6 Tips for Improved Relations Between Hospital Leaders and ED Physicians