MENGAPA STUDI KELAYAKAN PENTING?

Pendahuluan
Studi kelayakan biasanya dijadikan dasar dalam menentukan kelayakan suatu ide atau rencana investasi. Hal ini terkait dengan memastikan bahwa “suatu investasi layak” secara hukum, teknis serta dapat dibenarkan secara ekonomi. Melalui studi kelayakan akan dapat ditentukan apakah rencana investasi yang ada dapat dilanjutkan atau mungkin tidak dapat dilakukan. Penyebab suatu rencana investasi tidak dapat dilakukan dapat bermacam-macam. Mungkin saja karena rencana investasi tersebut membutuhkan terlalu banyak sumber daya, atau mungkin menelan biaya lebih besar daripada yang akan diperoleh dalam investasi tersebut.
Menurut Mukund (2018)[1], studi kelayakan yang dirancang dengan baik harus memuat latar belakang historis dari rencana investasi, seperti deskripsi produk atau layanan, laporan akuntansi, perincian operasi dan manajemen, riset dan kebijakan pemasaran, data keuangan, persyaratan hukum, dan kewajiban pajak. Tulisan ini akan membahas berbagai hal tersebut.
Five Areas of Project Feasibility
Studi kelayakan mengevaluasi potensi keberhasilan proyek, oleh karena itu persepsi obyektivitas merupakan faktor penting dalam kredibilitas penelitian untuk calon investor dan lembaga pemberi pinjaman. Menurut Mukund (2018), terdapat lima jenis studi kelayakan, meliputi;
- Technical Feasibility
Penilaian ini dapat membantu organisasi dalam menentukan apakah sumber daya teknis yang dimiliki memenuhi kapasitas, dan apakah tim teknis mampu mengubah ide menjadi sistem kerja. Kelayakan teknis juga melibatkan evaluasi perangkat keras, perangkat lunak, dan persyaratan teknologi lainnya dari sistem yang diusulkan. Sebagai contoh, sebuah organisasi yang tidak ingin mencoba menempatkan transporter Star Trek di gedung mereka, dianggap investasinya tidak layak secara teknis.
- Economic Feasibility
Penilaian ini biasanya melibatkan analisis biaya/manfaat investasi, yang dapat membantu organisasi menentukan kelayakan, biaya, dan manfaat terkait dengan rencana investasi sebelum sumber daya keuangan dialokasikan. Selain itu juga berfungsi sebagai penilaian independen dan meningkatkan kredibilitas rencana investasi, sehingga dapat membantu pengambil keputusan menentukan manfaat ekonomi positif bagi organisasi dalam investasi yang diusulkan.
- Legal Feasibility
Penilaian ini menyelidiki apakah ada aspek yang bertentangan dengan persyaratan hukum seperti hukum zonasi, tindakan perlindungan data, atau hukum media sosial. Misalkan terdapat suatu organisasi yang ingin membangun gedung kantor baru di lokasi tertentu. Sebuah studi kelayakan mungkin mengungkapkan lokasi tersebut tidak ideal bagi bisnis. Hal ini dapat menghemat waktu, karena dapat mengetahui sejak awal bahwa renana investasi tidak layak.
- Operational Feasibility
Penilaian ini ditujukan untuk menganalisis dan menentukan apakah dan seberapa baik kebutuhan organisasi dapat dipenuhi dalam menyelesaikan rencana investasi. Studi ini juga menganalisis bagaimana rencana investasi memenuhi persyaratan yang diidentifikasi dalam fase analisis persyaratan pengembangan sistem.
- Scheduling Feasibility
Penilaian ini merupakan yangpaling penting dalam keberhasilan rencana investasi, karena bagaimanapun, sebuah investasi akan dikatakan gagal apabila tidak selesai tepat waktu. Dalam penilaian ini, organisasi memperkirakan berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Benefits of Conducting a Feasibility Study
Menurut Mukund (2018), pentingnya studi kelayakan didasarkan pada keinginan organisasi dalam "melakukannya dengan benar" sebelum mengalokasikan sumber daya, waktu, atau anggaran. Sebuah studi kelayakan dapat mengungkap ide-ide baru yang bisa mengubah ruang lingkup rencana investasi. Jadi akan lebih baik apabila studi kelayakan dilakukan di awal investasi. Hal ini juga akan memberi informasi kepada pemangku kepentingan, terkait gambaran yang jelas mengenai investasi yang diusulkan.
Mukund (2018), selanjutnya memaparkan beberapa manfaat utama dalam melakukan studi kelayakan:
- Meningkatkan fokus tim,
- Identifikasi peluang baru,
- Memberikan informasi bernilai bagi keputusan investasi, apakah akan lanjut atau tidak,
- Mempersempit alternatif bisnis,
- Mengidentifikasi alasan yang rasional dalam melakukan investasi,
- Meningkatkan tingkat keberhasilan dengan mengevaluasi berbagai parameter,
- Membantu pengambilan keputusan terkait rencana investasi.
[1] Mukund, 2018, Why a Feasibility Study is Important in Project Management