PROSES AWAL DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Pendahuluan
Hal krusial yang harus dilakukan oleh semua organisasi dalam memulai menyusun laporan keuangan adalah mempersiapkan neraca awal. Karena, neraca awal merupakan poin penting yang akan mempengaruhi kesuksesan proses penjurnalan kedepan. Hal ini penting untuk menjamin keakuratan laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kesalahan dalam pengumpulan data (awal) maupun dalam pemrosesan data.
Tulisan ini akan menyajikan pengalaman organisasi non puskesmas dalam mempersiapkan neraca awal sebagai langkah awal dalam menyusun laporan keuangan. Pengalaman ini akan bermanfaat bagi puskesmas, khususnya bagi;
- Puskesmas yang sedang mempersiapkan penyusunan neraca awal sebagai persiapan penyusunan laporan keuangan,
- Puskesmas yang berniat untuk melakukan review atas validitas laporan keuangannya,
- Puskesmas yang telah membuat laporan keuangan, sebagai bahan koreksi untuk perbaikan.
Tulisan ini sangat penting agar manajemen & akuntan puskesmas mendapatkan gambaran terkait persiapan awal dalam memulai proses pelaporan keuangan.
Penyusunan neraca awal & berbagai kendala yang dihadapi
Laporan keuangan harus menunjukkan posisi keuangan organisasi pada saat laporan tersebut dibuat. Oleh karena itu, tahap pertama yang harus dilakukan sebelum menyusun laporan keuangan adalah menyiapkan neraca awal. Penyusunan neraca awal dilakukan untuk mengumpulkan data keuangan yang akan digunakan sebagai dasar pencatatan dalam laporan keuangan secara valid.
Dalam menyusunan neraca awal juga harus diperhatikan terkait tanggal pisah batas & penentuan nama/kode akun. Berikut ini adalah langkah-lagkah dalam menyusun neraca awal;
- Menilai jumlah aktiva lancar pertanggal neraca awal. Data pendukung yang harus disiapkan meliputi:
- Data kas. Data ini dapat diperoleh melalui penilaian secara fisik/stock opname uang tunai.
- Data mutasi bank. Data ini diperoleh dari data rekening koran.
- Data sewa dibayar di muka
- Daftar piutang
- Daftar persediaan. Data ini dapat diperoleh melalui penilaian secara fisik (stock opname)
- Menilai jumlah aktiva tetap pertanggal neraca awal. Data pendukung yang harus disiapkan meliputi:
- Daftar aktiva tetap. Data ini dapat diperoleh melalui perhitungan fisik aktiva tetap. Selain penilaian jumlah fisik aktiva tetap, data ini harus dilengkapi dengan harga perolehan tiap aktiva tetap beserta umur ekonomisnya.
- Menilai jumlah hutang pertanggal neraca awal. Data pendukung yang harus dipersiapkan meliputi:
- Daftar hutang. Data ini dapat diperoleh dengan melalukan rekapitulasi data hutang, kemudian melakukan konfirmasi masing-masing hutang kepada pihak-pihak atau bagian terkait.
- Menilai jumlah ekuitas.
Data ini dapat diperoleh melalui perhitungan selisih aktiva dengan hutang.
Ada beberapa faktor kendala-kendala dalam penyusunan laporan keuangan. Faktor tersebut antara lain:
- Kurangnya kordinasi pada departemen terkait
Kurangnya kordinasi pada departemen terkait dapat menyebabkan kurangnya pemahaman SDM terhadap perannya dalam pengumpulan data, sehingga seringkali data yang dikumpulkan hanya data hasil rekapan, bukan data hasil perhitungan riil.
- Kurangnya SDM pada saat melakukan stock opname
Kurangnya SDM pada saat melakukan stock opname dapat menyebabkan waktu penyelesaian lebih lama, sehingga bisa jadi tanggal pisah batas dengan tanggal penyelesaian berbeda jauh.
- Tanggal pisah batas yang tidak sama
Sebelum menyusun neraca awal, manajemen harus menentukan terlebih dahulu kapan tanggal pisah batas transaksi akan ditetapkan. Penerapan tanggal pisah batas yang berbeda dapat menyebabkan validatas data juga berkurang.
Bahan pembelajaran bagi akuntan puskesmas
Berdasarkan pengalaman menyusun neraca awal diatas, berikut adalah beberapa hal yang dapat diambil sebaga bahahan pelajaran bagi akuntan puskesmas;
- Stock opname awal
Untuk mendapatkan nilai yang valid dari suatu data, langkah yang harus dilakukan adalah melakukan perhitungan fisik data secara riil. Tujuannya adalah, agar data yang disajikan dalam neraca awal merupakan data asli sesuai gambaran dan kondisi di puskesmas.
- Koordinasi antar bagian dan dukungan manajemen
Pentingnya koordinasi antar bagian dan dukungan manajemen dalam penyusunan neraca awal sangat penting. Peran keduanya dapat membantu dalam mengoptimalkan proses dan hasil.
- Bahan koreksi dan perbaikan laporan keuangan
Proses analisis dan pengukuran data dapat digunakan sebagai bahan koreksi dan perbaikan hasil laporan keuangan. Dalam hal ini, akuntan pukesmas harus lebih teliti terkait proses pengambilan, identifikasi, analisis, dan pencatatan data acuan dalam laporan keuangan. Tujuannya adalah agar kualitas laporan keuangan yang disajikan di masa mendatang akan lebih baik dan valid.