IMPLEMENTASI STRATEGIC COST MANAGEMENT MENGHADAPI SISTEM PEMBAYARAN GANDA DI RS

Pendahuluan
RS saat ini dihadapkan pada sistem pembayaran ganda, yaitu; 1) pembayaran berbasis biaya yang mengacu tarif RS yang berlaku, & 2) pembayaran berdasarkan tarif tetap (seperti tarif paket BPJS). Menghadapi hal tersebut, RS harus secara strategis secara strategis mengelola biayanya. Implementasi konsep strategic cost management (SCM) sangat diperlukan untuk mengelola biaya operasional dan alokasi overhead.
Tulisan ini akan menyajikan hasil penelitian Hsu & Qu (2012)[1], terkait implementasi SCM di RS dalam menghadapi system pembayaran ganda.
Hasil penelitian Hsu & Qu (2012), terkait implementasi SCM di RS dalam menghadapi sistem pembayaran ganda
Hasil penelitian Hsu & Qu (2012) akan dipaparkan dalam tulisan ini, yang diringkas dalam 3 bagian, yaitu; latarbelakang, proses penelitian, & hasil penelitian.
Latar belakang
Penelitian akuntansi mengungkapkan kekhawatiran mengenai perusahaan-perusahaan di industri pelayanan kesehatan, atas adanya sistem pembayaran ganda, yaitu pembayaran berbasis biaya (cost-based payments) dan pembayaran berdasarkan tarif tetap (fixed-rate payments). Hal ini mengharuskan realokasi biaya overhead melalui peningkatan input dalam operasi berbasis biaya. Namun, literatur sebelumnya mengungkapkan bukti empiris yang kontradiktif mengenai kegiatan realokasi tersebut. Berdasarkan perspektif institusional, kami menduga bahwa kekuatan pasar dan ketergantungan antar organisasi mempengaruhi SCM dan pilihan alokasi overhead dalam menanggapi sistem pembayaran ganda ini.
Proses penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data RS California dari tahun 1980 hingga 1991. Sebelum 1983, RS di AS dibayar sesuai dengan biaya, dan memiliki kekuatan dalam menentukan harga layanan. Sedangkan setelah tahun 1983, Medicare, program asuransi publik untuk manula, mengubah sistem pembayaran pada layanan rawat inap dari pembayaran retrospektif berbasis biaya pada Prospective Payment System (PPS) untuk mengurangi biaya pelayanan kesehatan. PPS mengganti biaya RS dengan tarif tetap berdasarkan diagnosis-related groups (DRGs), dan memberikan peluang bagi RS untuk mengendalikan biaya. Saat itu pembayaran untuk layanan rawat jalan Medicare dan pasien dari pembayar lain masih berdasarkan biaya yang dilaporkan. Sejak itu, RS di AS telah beroperasi di bawah sistem pembayaran ganda. Selain itu, California memberlakukan selective con-tracting legislation pada tahun 1982, yang memungkinkan pembayar untuk bernegosiasi dengan RS dan menyebabkan persaingan harga dalam industri RS California (Meltzer et al., 2002). Dengan demikian, tidak semua RS memiliki kekuatan untuk menetapkan harga layanan, karena ketergantungan antar organisasi antara rumah sakit dan pembayar bervariasi.
Hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis data, maka Hsu & Qu (2012), mengemukakan beberapa hal terkait hasil penelitiannya, yaitu;
-
RS yang dominan (dengan posisi pasar yang kuat), ketika menghadapi sistem pembayaran ganda akan;
- mengadopsi strategi peningkatan biaya-pendapatan (cost-revenue-enhancing strategy),
- meningkatkan biaya langsung untuk pembayaran berbasis biaya tanpa pembayaran berdasarkan biaya tetap.
-
RS yang tidak dominan (dengan posisi pasar yang lemah), akan;
- Memilih strategi cost reduction dan meningkatkan efisiensi operasi pada layanan dengan pembayaran berdasarkan tarif tetap,
- Mengalihkan lebih banyak biaya overhead dari biaya dengan tarif tetap ke pembayaran berbasis biaya, dengan mengklasifikasi ulang basis alokasi di seluruh layanan; serta menggabungkan pengalihan biaya ini dengan strategi cost reduction,
- Menunjukkan kepatuhan terhadap regulasi mengenai pengendalian biaya.
[1] Sylvia H. Hsu & Sandy Q. Qu (2012), Strategic Cost Management and Institutional Changes in Hospitals