PENCATATAN (PENJURNALAN) TRANSAKSI KEUANGAN SECARA MANUAL (TUGAS AKUNTAN PUSKESMAS)

Pendahuluan
Pencatatan transaksi keuangan merupakan proses dokumentasi atas bukti transaksi ke dalam bentuk jurnal akuntansi. Jurnal akuntansi adalah suatu wadah atau media dalam pencatatan/pembukuan keuangan yang pertama. Jurnal akuntansi memuat informasi mengenai jenis transaksi, nama transaksi (akun) yang terlibat, besaran (nominal) transaksi, waktu kejadian transaksi, referensi dan juga keterangan mengenai transaksi yang bersangkutan. Sehingga diharapkan dapat memberikan informasi transaksi secara menyeluruh dan bertanggung jawab.
Pencatatan (penjurnalan) transaksi keuangan bertujuan untuk mempermudah penelusuran data terkait transaksi keuangan yang terjadi pada suatu periode. Oleh karena itu, akuntan puskesmas harus memastikan bahwa pencatatan yang dilakukan telah menerapkan proses akuntansi yang sistematis. Selain itu juga dilakukan secara kronologis atau urut waktu kejadian transaksi. Sehingga sangat penting memperhatikan bagaimana suatu pencatatan dilakukan, terutama bagi puskesmas yang masih menggunakan pencatatan secara manual atau semi manual.
Proses Pencatatan Transaksi Keuangan Secara Manual
Pencatatan (penjurnalan) transaksi keuangan diawali dengan proses pengumpulan dan pengidentifikasian bukti transaksi. Kedua proses tersebut seharusnya telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Sehingga harus dipastikan telah dilakukan dengan baik sebelum pencatatan dimulai. Dalam tugas ini, akuntan puskesmas diharapkan untuk dapat melakukan pencatatan dengan mengikuti kaidah akuntansi yang berlaku. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan pencatatan yang dapat menyebabkan laporan keuangan menjadi tidak valid.
Proses pencatatan (penjurnalan) transaksi keuangan juga harus dilakukan secara kronologis. Artinya harus dilakukan berdasarkan waktu kejadian transaksi. Tujuannya agar catatan (jurnal) tetap valid, sewaktu-waktu dapat ditelusuri dengan baik, serta untuk memastikan tidak ada transaksi yang terlewat. Namun yang terpenting dalam melakukan pencatatan ini, akuntan puskesmas harus dapat menentukan akun mana saja yang terlibat dalam transaksi tersebut. Selanjutnya menentukan apakah nilainya berkurang atau bertambah, dan berapa nilai penambahan atau pengurangan tersebut, kemudian melakukan pencatatan.
Macam-Macam Jurnal Akuntansi
- Jurnal khusus
Jurnal khusus merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan dengan lebih spesifik. Penentuan kategori jurnal khusus sesuai dengan jenis transaksinya. Berikut adalah beberapa kategori jurnal khusus:
- Jurnal pembelian : untuk mencatat transaksi yang pembelian secara kredit.
- Jurnal penjualan : untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit.
- Jurnal penerimaan kas : untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas.
- Jurnal pengeluaran kas : untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas.
- Jurnal umum
Jurnal umum merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan, yang tidak dapat dicatat pada jurnal khusus. Transaksi ini dapat meliputi transaksi retur pembelian, retur penjualan, penyesuaian transaksi, penyusutan aktiva tetap, penggunaan persediaan, dll.
Kesimpulannya adalah, pencatatan atau dokumentasi bukti transaksi ke dalam bentuk jurnal akuntansi merupakan pembukuan keuangan yang pertama. Dalam hal ini, akuntan puskesmas harus dapat memastikan bahwa pencatatan yang dilakukan telah menerapkan proses akuntansi yang sistematis. Selain itu juga dilakukan secara kronologis atau urut waktu kejadian transaksi, serta menerapkan kaidah akuntansi yang berlaku. Hal ini terutama sangat penting bagi puskesmas yang masih menggunakan proses akuntansi secara manual atau semi manual. Namun apabila puskesmas telah menggunakan software khusus akuntansi, maka sebagian besar proses akuntansi telah tertanam dalam sofware. Sehingga akan mempermudah proses dokumentasi transaksi.