EFESIENSI BPJS KESEHATAN, MUNGKINKAH?

Pendahuluan
Efesiensi merupakan salah satu hal yang mutlak dilakukan oleh organisasi manapun untuk menekan biaya yang tidak perlu. Usaha efisiensi harus terus dilakukan dalam kondisi apapun, asalkan tidak menghambat kinerja organisasi. Hal ini juga harus dilakukan BPJS kesehatan sebagai suatu organisasi. Upaya efesiensi sangat penting untuk menekan defisit anggaran yang nantinya menjadi tanggungan negara dan dapat menganggu APBN. Prinsipnya, efesiensi harus dilakukan tanpa menurunkan manfaat yang akan diterima peserta BPJS kesehatan.
Langkah terpenting untuk mewujudkan efisiensi dan efektifitas adalah dengan meningkatkan produktiftas SDM, menciptakan aturan dan mekanisme kerja yang konsisten serta pengendalian terhadap biaya operasional yang dipergunakan dalam kegiatan operasional. Upaya efesiensi harus dilakukan BPJS kesehatan untuk mengelola sumber daya dengan dengan baik untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi peserta BPJS. Upaya serupa juga menjadi isu penting di AS untuk terkait dengan Medicare-nya (seperti BPJS kesehatan). Sebagai langkah awal dalam upaya efesiensi di BPJS kesehatan, dalam tulisan ini penulis akan menyajikan beberapa opsi pengedalian yang diusulkan para ahli untuk dilakukan Medicare di AS. Data ini bias dijadikan acuan dalam upaya efesiensi BPJS kesehatan.
Opsi pengendalian biaya Medicare
Mengacu pada tulisan dalam www.crfb.org[1], program Social Security dan Medicare memakai lebih dari 40% dari anggaran (tidak termasuk bunga) pemerintah AS, dan lebih dari 60% pada pertumbuhan dalam dekade berikutnya. Masih mengacu pada sumber yang sama, House Energy & Commerce Committee, CRFB's senior policy director berpendapat bahwa reformasi Medicare harus dimulai dengan mengejar "pembengkok biaya/cost benders. Secara umum, perubahan ini meningkatkan sistem perawatan kesehatan, karena tidak memotong manfaat sebelumnya. Medicare Payment Advisory Commission (MedPAC) dan lainnya telah mengidentifikasi banyak bidang, yang dapat dilakukan penghapusan atau pengurangan pembayaran dan subsidi yang tidak perlu untuk dapat mengurangi biaya tanpa merusak secara signifikan akses atau kualitas.
Masih menurut www.crfb.org, ada sejumlah opsi yang dapat dilakukan dalam upaya pengendalian biaya Medicare. Berikut ini adalah 6 opsi dari 9 opsi yang diusulkan dalam tulisan tersebut.
- Expand Bundled Payments and Promote New Payment Models
Saat ini, reformasi bergerak mengarah pada pemberian penghargaan pada kualitas, efisiensi, dan koordinasi perawatan, sehingga dapat menghasilkan perawatan berkualitas tinggi untuk penerima manfaat dan penghematan bagi Medicare. Sebagai contoh, CRFB sebelumnya telah mengusulkan untuk mewajibkan bundled payments untuk pasien rawat inap, dan 90 hari perawatan pasca-akut dalam kondisi tertentu untuk menggunakan model pembayaran ini. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kelebihan pembayaran yang teridentifikasi dalam perawatan pasca-akut.
- Reduce Preventable Readmissions and Unnecessary Complications
Hospital Readmissions Reduction Program (HRRP) memberikan pinalti pada RS yang memiliki tingkat readmission yang tinggi untuk kondisi medis tertentu. Hal ini merupakan salahsatu upaya untuk mengurangi biaya yang tidak perlu pada Medicare dan menimbulkan dorongan untuk memberikan perawatan yang lebih berkualitas. Banyak analis yang percaya pada HRRP dalam kontribusinya pada pengurangan tingkat readmission. Program ini dapat diperluas dengan meningkatkan pinalti, serta memperluasnya ke kondisi medis dan jenis penyedia yang lain.
- Reduce Payments to Post-Acute Providers
Sejumlah bipartisan plan telah merekomendasikan perubahan dan mengurangi pembayaran kepada penyedia perawatan pasca-akut (lembaga kesehatan rumah, fasilitas perawatan ahli, dll.). Menurut MedPAC, sistem pembayaran untuk penyedia pasca-akut saat ini memberikan dorongan untuk mengobati jenis pasien tertentu di atas yang lain, menyebabkan variasi luas dalam pengeluaran program di berbagai wilayah, dan tidak menyelaraskan pembayaran dengan biaya pengobatan.
- Reduce Medicare's Coverage of Bad Debts.
Adanya kredit macet dapat berpengaruh pada medicare dan pihak RS. Oleh karena itu, pembayaran kredit macet harus dikurangi atau dihilangkan. Hal ini dapat menghasilkan penghematan Medicare, sementara itu juga mendorong penyedia untuk lebih baik dalam mengelola perawatan dan mengeksplorasi alternatif yang lebih murah sebelumnya.
- Reduce the Price and Use of High-Cost Drugs.
Opsi tambahan untuk mengurangi pengeluaran Medicare pada obat-obatan termasuk mencegah keterlambatan pembayaran. Hal ini dilakukan untuk mencegah produsen menjual obat generik ke pasar dan mengurangi masa paten untuk jenis obat bermerek tertentu. Hal Ini merupakan upaya untuk mendorong dokter agar memilih obat yang lebih murah dan lebih efektif atau mendorong penerima manfaat untuk menggunakan obat generik dengan menurunkan copays pada obat generik.
- Reform Medicare Cost-Sharing Rules.
Reformasi pembagian biaya yang komprehensif dapat dirancang untuk mengurangi biaya federal tanpa meningkatkan biaya bagi para manula, hanya dengan mengurangi penggunaan berlebih.
Reformasi BPJS Kesehatan
Mengacu pada defisit anggaran, sudah saatnya untuk melakukan reformasi di tubuh BPJS. Reformasi menyeluruh di BPJS bukan hanya sekedar menaikkan iuran, tetapi terkait juga dengan banyak hal termasuk upaya efesiensi, pemasaran, & evaluasi kinerja organisasi. Hal ini penting untuk meningkatkan kinerja BPJS kesehatan secara menyeluruh dan tidak hanya berkutat pada isu per isu.
Terkait dengan upaya efesiensi, BPJS dapat melakukannya dengan berbagai hal termasuk mengadopsi 6 opsi pengendalian biaya Medicare yang disajikan sebelumnya. Hal ini penting agar BPJS menjadi organisasi yang lebih mandiri dan dapat memberikan manfaat sebesar-sebesarnya untuk masyarakat Indonesia.
[1] …., 2017, how to reduce medicare spending without cutting benefits, www.crfb.org,