DAPATKAH INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN MENERAPKAN MODEL BISNIS BERBIAYA RENDAH? (Part 1)

Pendahuluan
Berbagai perubahan yang terjadi di industri pelayanan kesehatan memunculkan alternatif untuk mengimplementasikan model bisnis berbiaya rendah atau strategi kepemimpinan biaya (cost leadership strategy/CLS). Beberapa keberhasilan CLS biasanya terlihat dari efisiensi yang tinggi, overhead yang rendah, penyaringan yang ketat atas permintaan anggaran, pemberian imbalan yang dikaitkan dengan kemampuan untuk menghemat biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam upaya pengendalian biaya.
Pertanyaannya adalah; apakah model bisnis berbiaya rendah dapat diterapkan di organisasi pelayanan kesehatan?. Tulisan ini akan mencoba menjawabnya.
Mengenal Low Cost Leadership Strategies
Menurut zkjadoon (2016)[1], strategi Cost Leadership memungkinkan suatu organisasi untuk mengembangkan produk-produk standar dalam volume besar dengan biaya rendah. Hal ini merupakan keunggulan kompetitif organisasi atas pesaing di pasar. Produk yang diproduksi secara massal, maka biaya produksinya berkurang, hal ini membuat harga produk dapat rendah di pasaran. Efisiensi ditekankan dalam strategi Cost Leadership. Bahkan ketika produk diproduksi dalam jumlah yang banyak, organisasi tidak hanya memperoleh dalam skala ekonomi tetapi juga pengalaman.
Syarat Low Cost leadership Strategies
Masih menurut zkjadoon (2016), beberapa persyaratan berikut akan membuat penerapan strategi Low Cost leadership Strategies cukup berhasil;
- Organisasi harus memiliki pangsa pasar yang besar
- Memiliki akses ke bahan baku secara efektif
- Memiliki tenaga kerja dan input signifikan lainnya yang menguntungkan
Agar implementasi strategi Cost leadership secara tepat, organisasi harus melakukan beberapa upaya berikut :
- Teknik keterampilan harus memiliki proses yang efektif
- Metode dan teknik manufaktur memfasilitasi perancangan produk
- Inexpensive capital/modal rendah harus tersedia untuk organisasi
- Tenaga kerja harus diawasi dengan cermat
- Biaya harus dikontrol ketat
- Target kuantitatif memberikan dasar untuk insentif
- Kapasitas maksimum organisasi harus dimanfaatkan
- Ada hubungan dengan distributor & pemasok
Manfaat & resiko penerapan Low Cost leadership Strategies
Menurut zkjadoon (2016),organisasi yang berhasil menerapkan strategi cost leadership mendapatkan manfaat berikut :
- Low overheads
- High efficiency
- Intolerance of waste
- Limited perks
- Wide spans of control
- High screening of budget requests
- Rewards associated with cost containment
- Increased participation of employees in cost control efforts
Selain manfaat, ada risiko tertentu yang terkait dengan strategi cost leadership. Beberapa resiko pemilihan strategi ini antara lain; perubahan dalam teknologi industri mempengaruhi efektivitas strategi, strategi dapat ditiru oleh pesaing yang dapat mengurangi keuntungan organisasi, atau pelanggan dapat beralih ke produl lain tanpa mempermasalahkan harga dll.
[1] zkjadoon, 2016, explain the low cost leadership strategies