CARA MENGELOLA KAS DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Likuiditas kas merupakan hal penting di semua organisasi bisnis, termasuk organisasi pelayanan kesehatan. Kas merupakan aktiva lancar yang memiliki nilai sangat material, karena itu kas sering di sebut dengan “darahnya” organisasi. Hampir semua transaksi akan mempengaruhi terjadinya mutasi kas. Oleh karena itu, butuh pengawasan dan pengelolaan kas secara baik. Sumber dan penggunaan kas juga harus jelas dan memberikan manfaat pada kelangsungan organisasi. Keberadaan kas juga akan mencerminkan kinerja keuangan organisasi.
Ketersediaan kas harus selalu dalam ukuran yang cukup di organisasi pelayanan kesehatan (seperti RS & Puskesmas), agar tidak mengganggu kegiatan operasional. Manajemen harus benar-benar dapat memperkirakan ketersediaan kas agar jumlahnya tidak terlalu sedikit namun juga tidak terlalu banyak. Kekurangan kas dapat mengakibatkan kegiatan operasional terganggu, sehingga proses pelayanan pasien tidak optimal. Sedangkan kelebihan kas, dapat diartikan bahwa banyak uang yang tidak dimanfaatkan/menganggur. Hal ini mencerminkan bahwa pengelolaan kas kurang baik dan tingkat perputaran kas tersebut rendah. Oleh karena itu, selain untuk membiayai kegiatan operasional, kelebihan kas dapat dimanfaatkan untuk investasi atau pendanaan.
Cara Mengelola Kas dalam Organisasi Bisnis
Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan oleh manajemen dalam upaya pengelolaan kas. Dalam organisasi bisnis, pengelolaan dan pengawasan mutasi kas dapat dilihat dari tingkat perputaran kas organisasi. Semakin tinggi tingkat perputaran kas, semakin baik manajemen dalam melakukan pengelolaan kas. Untuk menjaga ketersediaan kas, manajemen dapat meninjau beberapa hal atau transaksi yang berkaitan dengan kas. Misalkan pada akun piutang, jumlah piutang yang besar dari tahun ke tahun, menunjukkan adanya penundaan penerimaan kas yang terlalu lama. Oleh karena itu, manajemen perlu mengevaluasi umur piutang dan melakukan penagihan yang baik dan terkontrol. Hal ini ditujukan agar kas organisasi tetap stabil dan kegiatan operasional tetap berjalan dengan baik.
Sedangkan dalam meningkatkan efisiensi penggunaan kas, manajemen dapat melakukan investasi pada hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan ke konsumen, dan menambah nilai organisasi. Misalkan, apabila terdapat kelebihan kas, manajemen dapat menginvestasikan kas tersebut untuk pembelian aktiva tetap. Contohnya untuk pembelian mesin produksi modern, dalam hal ini, investasi tersebut ditujukan untuk meningkatkan tingkat produktivitas barang, dan optimalisasi waktu produksi, serta tenaga kerja.
Cara Mengelola Kas dalam Organisasi Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Dalam prakteknya, pengelolaan kas dalam organisasi pelayanan kesehatan tidak sama persis dengan organisasi bisnis. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh adanya batasan aturan pada organisasi pelayanan kesehatan. Pada RS & Puskesmas BLUD milik pemerintah daerah, semua aturannya pengelolaan kas harus mengacu pada peraturan terkait.
Investasi dalam saham, obligasi, dll, merupakan contoh yang belum dapat dilakukan oleh organisasi pelayanan kesehatan milik pemerintah. Tetapi terkait dengan investasi dalam aktiva tetap, boleh dilakukan dengan mengacu pada proses yang ada. Agar investasi dalam aktiva tetap memberikan manfaat yang besar, sebaiknya sebelum dilakukan harus mempertimbangkan beberapa aspek. Apabila investasi tersebut terkait dengan pergantian atau emergency, maka investasi tersebut perlu dilakukan. Sebaliknya, apabila investasi dalam aktiva tetap tersebut tidak terkait dengan keduanya maka perlu melakukan analisis investasi seperti NPV, dll (lihat tulisan mengenai TINGKAT PERPUTARAN AKTIVA TETAP). Hal ini diperlukan agar investasi yang akan dilakukan dapat memberi manfaat ekonomi bagi organisasi pelayanan kesehatan.