TOP STRATEGI DI INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2018 (Part 2)

Prediksi tujuh strategi bisnis organiasi pelayanan kesehatan dari tahun 2017
Beberapa strategi bisnis organisasi pelayanan kesehatan yang berasal dari tahun sebelumnya (2017) diprediksi masih akakn berlangsung di tahun ini (2018). Menurut Jackson (2018)[1], setidaknya ada 7 strategi bisnis organisasi pelayanan kesehatan sejak tahun 2017 yang masih dilaksanakan pada tahun ini. Pendapat Jackson tersebut, merupakan rangkuman pendapat dari para ahli, yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Healthcare organizations will produce better outcomes through efficiency.
Pendapat ini dikemukakan oleh Dr. Bruce Pinker (Board Certified Podiatrist, Progressive Foot Care). Berdasarkan pengalaman Pinker, secara umum pelayanan kesehatan akan bekerja lebih banyak untuk menghasilkan hasil yang lebih baik. Strategi baru akan bekerja lebih efisien. Ini berarti akan memberikan dokter insentif untuk menyembuhkan pasien mereka lebih cepat. Terutama, ini didasarkan pada aturan Medicare (di Indonesia BPJS). Dapat mendorong dokter untuk bekerja lebih efisien, merupakan manfaat besar bagi semua orang. Tetapi kadang-kadang sulit untuk mengukur hal-hal tertentu secara akurat. Misalnya, kondisi tertentu mungkin memerlukan perawatan dalam jumlah yang signifikan agar dapat diselesaikan dengan tepat. Juga, beberapa pasien mungkin memiliki kondisi kronis yang lebih rumit dan sulit diobati. Beberapa pasien mungkin mengalami cedera kembali atau penyakitnya kambuh yang membutuhkan perhatian khusus. Perawatan yang berulang dapat membuat dokter tampak tidak efisien, walaupun mungkin dokter sudah melakukan yang terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut”.
2. Doctors will focus more on patient education
Pendapat ini juga dikemukakan oleh Dr. Bruce Pinker (Board Certified Podiatrist, Progressive Foot Care). Menurut Pinker, dokter akan mengajari pasien lebih sering mengenai kondisi mereka untuk membantu memahami mengapa pasien tersebut memiliki diagnosis baru, atau mengapa mereka memiliki kondisi baru yang perlu ditangani (baik secara medis atau pembedahan). Hal Ini akan meningkatkan efisiensi, karena akan membantu pasien menjadi lebih proaktif. Selain itu dapat mengurangi biaya RS dan meminimalkan biaya pelayanan kesehatan.
3. Providers and health plans will collaborate to bridge the gap between patients.
Pendapat ini dikemukakan oleh Torben Nielsen (Senior Vice President Of Product & Strategy, HealthSparq). Menurut Nielson, karena teknologi terus mempengaruhi pelayanan kesehatan, maka pada akhirnya, komunikasi antar orang sangat penting dalam industri, dan ini merupakan bidang di mana pelayanan kesehatan gagal. Ada peluang bagi praktisi kesehatan, administrator, vendor, dll, untuk bekerja sama menyediakan serangkaian perawatan yang baik bagi pasien. Pada tahun 2017, kami melihat kelompok ini bekerja sama dengan lebih baik untuk memberikan informasi penting kepada pasien seperti biaya pelayanan kesehatan dan transparansi terkait penagihan serta kebutuhan perawatan. Nielson menambahkan bahwa organisasi pelayanan kesehatan dapat belajar dari industri seperti ritel dan perhotelan untuk memperbaiki harga dan beroperasi dengan transparansi yang jauh lebih tinggi.
4. Healthcare organizations will see an increased progression toward online scheduling.
Pendapat ini dikemukakan oleh Ted Chan (Founder & CEO, CareDash.com). Menurut Chan, pelayanan kesehatan jarang membuat perubahan cepat, tetapi mencoba mempercepat sesuai permintaan yang ada perlnah dilakukan Chan. Mengukur efisiensi dan menghasilkan nilai dari [penjadwalan] online terus meningkat, dan banyak konsumen yang ingin melakukannya. Chan berharap hal ini tetap terfragmentasi sebagai praktik individu dan penyedia perangkat lunak dalam menerapkan fungsi tersebut.
5. Pricing and share of wallet will increase Pricing and share of wallet will increase
Pendapat ini juga dikemukakan oleh Ted Chan (Founder & CEO, CareDash.com). Chan berharap terjadinya perubahan yang dimulai pada 2017 akan mendorong manajemen biaya dan perubahan pembayaran. Hal ini berarti bahwa klinik dokter, RS, perusahaan asuransi, farmasi, pemasok, dll, akan saling berusaha dan berbagi untuk melihat peningkatan dalam kontrak berbasis kinerja. Nilai dan metrik berdasarkan kualitas akan sangat penting bagi penyedia layanan kesehatan.
6. Being able to access accurate medical information at the right place and time will be increasingly critical.
Pendapat ini dikemukakanoleh Chuck Perry (MD & Chief Medical Officer, UltraLinq Healthcare Solutions). Menurut Perry, dokter dan praktisi medis semakin memiliki informasi medis yang akurat dan tersedia di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Kebutuhan yang semakin besar akan informasi medis yang tersedia, akurat dan dapat diakses ini sebagian besar bertanggung jawab atas penyimpanan data rekam medis. Solusi penyimpanan dan alur kerja dapat membantu mengurangi biaya, menyederhanakan pengelolaan catatan, dan bahkan membuat informasi kesehatan pribadi lebih aman melalui peningkatan penyimpanan dan perlindungan lainnya.
7. IT security and data privacy will become more important
Pendapat ini dikemukakan oleh Paddy Padmanabhan (CEO, Damo Consulting Inc.). Menurut Padmanabhan, organisasi pelayanan kesehatan perlu meningkatkan perlindungan sistem kesehatan yang terhubung ke serangan cyber dan pelanggaran data. Perusahaan data konsumen Experian memperkirakan bahwa pelayanan kesehatan akan menjadi target utama untuk serangan cyber pada 2017, dan lebih dari 90% ahli bidang industri kesehatan memperkirakan bahwa pelayanan kesehatan berisiko lebih besar terhadap pelanggaran data dibandingkan sektor lain. Pelayanan kesehatan akan mengeluarkan dana lebih banyak untuk keamanan IT pada tahun 2017 daripada sebelumnya”.
[1] Ted Jackson, 2018, healthcare management: the top strategies you’ll see in 2018