Browse By

MENGELOLA SUPPLY CHAIN RS DENGAN CARA LEBIH BAIK (Part 1)

Pendahuluan                         

Secara umum, terdapat peluang yang sangat besar untuk melakukan perbaikan terkait supply chain di organisasi pelayanan kesehatan. RS, produsen farmasi, distributor obat atau pengecer, dapat mengelola persediaan mereka dengan lebih baik, atau bekerja lebih erat dengan pemasok. Peluang pertumbuhan sangat besar, penyedia pihak ketiga berinvestasi besar di sektor ini, dengan layanan khusus yang disesuaikan dengan pasar logistik kesehatan yang sedang tumbuh.

Dalam tulisan Lopez (2017)[1], berusaha mengeksplorasi lebih jauh mengenai bagaimana RS dapat mengelola supply chain dengan lebih baik. Beberapa pertanyaan yang muncul dalam tulisan tersebut terkait dengan pengelolaan supply chain dengan lebih baik adalah;

  1. Mungkinkah dengan distribusi mandiri?,
  2. Peningkatan investasi dalam teknologi?,
  3. Integrasi vertikal?

Penjelasan dibawah ini mengacu pada tulisan Lopez (2017) yang berusaha mengidentifikasi pengelolaan supply chain RS dengan lebih baik, mengacu pada pendapat praktisi & pakat.

Pendapat Abe Eshkenazi (CEO, APICS)

Menurut Eshkenazi (dalam Lopez, 2017), sebelumnya, setiap departemen RS bertanggung jawab untuk memesan dan memelihara inventarisnya sendiri. Namun, pendekatan ini tidak efisien dan mahal. Ketika industri pelayanan kesehatan telah berkembang, banyak RS yang menjadi bagian dari sistem afiliasi atau perusahaan RS. Sebagai bagian dari perubahan ini, terlihat pada penerapan manajemen supply chain terpusat dalam sistem pelayanan kesehatan menjadi jauh lebih umum. Tetapi masih ada peluang signifikan untuk perbaikan.

Industri perlu memodernisasi aktivitas manajemen hubungan pemasok, meningkatkan standarisasi produk, dan memungkinkan dokter yang melakukan fungsi supply chain, seperti inventaris dan pemesanan, untuk fokus pada perawatan pasien. Perlu juga dilakukan untuk mempekerjakan, melatih dan mempertahankan profesional manajemen supply chain.

Cathy Morrow Roberson (Founder & Head Analyst, Logistics Trends & Insights)

Menurut Roberson (dalam Lopez, 2017), sejumlah kekhawatiran pada industri telah memicu peluang untuk perbaikan supply chain. Misalnya, pelayanan kesehatan, hak paten 2012 yang menyebabkan pasar obat AS mengalami peningkatan sebesar 1%; dan bangkitnya kelas menengah di pasar yang sedang berkembang, termasuk Cina, semuanya menghasilkan pemikiran ulang mengenai cara menyimpan, mengangkut, dan mengirim barang pelayanan kesehatan dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Baca Juga:  PENTINGNYA PENERAPAN ADVANCED COST ACCOUNTING DALAM MENGELOLA BIAYA DI RS (Part 2)

Masih menurut Roberson (dalam Lopez, 2017), perusahaan pelayanan kesehatan telah menanggapi berbagai dengan melakukan merger & akuisisi, serta merelokasi fasilitas ke pasar-pasar berkembang. Penyedia logistik telah menanggapi dengan mengikuti pelanggan layanan kesehatan mereka. Selain itu, dengan munculnya biofarmasi dan farmasi yang peka terhadap temperatur lainnya, penyedia logistik mulai memperkenalkan transportasi dan manajemen persediaan yang peka terhadap suhu, semua dilacak dan dimonitor melalui sensor dalam banyak situasi.

Teknologi telah memainkan peran utama dalam transportasi, manajemen persediaan, serta dalam hubungan pemasok. Alat kolaboratif online dan pengelolaan barang kesehatan dari asal ke tujuan dapat dilakukan secara real-time termasuk barang-barang yang sensitif terhadap suhu, kelembaban atau lainnya saat transit. IoT yang juga dikenal sebagai Internet of Things, merupakan peluang lain dalam industri pelayanan kesehatan. Menggunakan sensor dan dalam kombinasi smartphone, seseorang dapat memantau dan berbagi dengan dokter secara teratur seperti pembacaan gula darah, detak jantung, kolesterol dan banyak lagi. Banyak startup bermunculan untuk menawarkan berbagai penawaran unik dalam pasar pelayanan kesehatan.

Masih mengacu pada pendapat Roberson (dalam Lopez, 2017), white-glove last-mile delivery services sedang meningkat. Rata-rata, populasi AS menua dan banyak lansia, memilih tinggal di rumah. Pengiriman, pengaturan dan pelatihan perangkat medis seperti mesin oksigen dan bahkan pengiriman obat-obatan serta pasokan medis adalah layanan yang ditawarkan oleh beberapa penyedia logistik.


[1] Edwin Lopez, 2017, How can healthcare supply chains improve? Experts weigh in.