Selain dinamis, industri layanan kesehatan juga dituntut untuk transformatif. Karena itu, para pemimmpin keuangan RS (mulai tahun 2024) harus beradaptasi dengan lanskap yang berkembang dan ditandai dengan tekanan keuangan, perubahan model perawatan pasien, dan kemajuan teknologi. Menurut Regulsky (2024)[1], 2024 merupakan tahun penting untuk transformasi kepemimpinan keuangan layanan kesehatan. Masih menurut Regulsky, terdapat beberapa hal (9 poin) terkait perubahan perspektif pemimmpin keuangan industri pelayanan kesehatan tahun 2024, yaitu: Continued financial pressures, The evolving healthcare revenue cycle, Innovative healthcare revenue cycle management, Healthcare budgeting in a new era, Strategic shifts and patient-centric models, Vision of AI in healthcare finance, Perspective on AI in revenue cycle and budgeting perspektif, The collaborative approach and future outlook, & Looking ahead: adaptation and resilience. Tulisan ini akan mengangkat 4 hal (dari 9) terkait perubahan perspektif pemimpin keuangan industri pelayanan kesehatan tahun 2024 mengacu pada pendapat Regulsky, yaitu: Continued financial pressures, The evolving healthcare revenue cycle, Innovative healthcare revenue cycle management, & Healthcare budgeting in a new era.
Continued Financial Pressures
Memasuki tahun 2024, sistem layanan kesehatan masih bergulat dengan margin yang lemah, biaya yang tinggi, dan penggantian biaya yang rendah. Hal ini merupakan sebuah tren yang konsisten sejak tahun 2023. Risiko resesi yang masih ada, lingkungan peraturan yang tidak pasti, dan tekanan staf merupakan tantangan yang terus-menerus terjadi. Sebagai tanggapannya, para CFO mengadopsi strategi yang berfokus pada penyederhanaan dan dekonstruksi, menyelaraskan pendekatan mereka dengan sistem layanan kesehatan yang dapat dikelola secara paling efektif. Pergeseran dalam pengelolaan pembiayaan layanan kesehatan ini memerlukan keseimbangan pengendalian biaya dengan menjaga kualitas layanan, terutama karena inflasi terus melampaui tingkat penggantian biaya.
Siklus pendapatan layanan kesehatan mengalami perubahan signifikan seiring transisi RS dari layanan rawat inap tradisional ke model layanan rawat jalan dan virtual. Pergeseran ini, khususnya dalam bedah rawat jalan, menantang model operasional RS tradisional. Fokusnya saat ini adalah meningkatkan manajemen siklus pendapatan layanan kesehatan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan ini. Dengan mengoptimalkan proses penagihan dan pengumpulan untuk berbagai layanan perawatan, para pemimpin keuangan bertujuan untuk menjaga stabilitas keuangan di tengah transisi.
Innovative Healthcare Revenue Cycle Management
Pada tahun 2024 terdapat peningkatan penekanan pada inovasi manajemen siklus pendapatan layanan kesehatan. RS berfokus pada peningkatan negosiasi kontrak pembayar, mengurangi lama rawat inap, dan mengkonsolidasikan jalur layanan yang kurang menguntungkan. Selain itu, ada upaya sadar untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menyempurnakan siklus pendapatan layanan kesehatan, memastikan siklus tersebut tetap kuat dan responsif terhadap perubahan dinamika pemberian layanan kesehatan.
Healthcare Budgeting in a New Era
Sangat penting untuk melakukan pendekatan yang seimbang terhadap penganggaran layanan kesehatan, melalui pendekatan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi sambil tetap memperhatikan pengendalian biaya. Pendekatan ini melibatkan pertimbangan perencanaan keuangan dan modal strategis jangka panjang agar tidak menjadi tidak relevan dalam lanskap layanan kesehatan yang semakin kompetitif. Penganggaran layanan kesehatan menjadi lebih penting dari sebelumnya. RS berinvestasi dalam memperluas platform rawat jalan mereka dan meningkatkan pengalaman pasien sambil tetap menjaga kehati-hatian finansial.[1]Erika Regulsky, 2024, The Change in Perspective of Hospital Financial Leaders in 2024