10 PRINSIP & PRAKTIK TERBAIK DALAM INDUSTRI KESEHATAN (Part 1)
Pendahuluan
Tren peningkatan biaya pelayanan kesehatan sangat dirasakan oleh pasien. Karena itu, penting bagi organisasi pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien, dengan menyesuaikan kemampuan finansial pasien. Hal ini untuk menghindari terjadinya konsumen layanan kesehatan yang menghindari atau menunda perawatan yang diperlukan, atau mengabaikan perawatan karena ketakmampuan membayar.
Kenyataannya, komunikasi tentang masalah keuangan pasien sering terjadi ketika pasien menerima tagihan, yaitu setelah layanan dilakukan. Dalam industri lain tidak ada pembeli yang membeli layanan tanpa mengetahui biaya dan manfaat relatif dari produk atau layanan. Tulisan ini akan mengangkat hal terkait praktek terbaik dalam industry pelayanan kesehatan mengacu pada pendapat Evans and Fleming[1]. Dalam tulisan ini juga akan dibahas terkait transparansi keuangan organisasi layanan kesehatan.
The emergence of high-deductible health plans
Menurut Evans and Fleming, industri kesehatan seharusnya memberikan pasien transparansi keuangan, sehingga pasien dapat mengevaluasi perawatan dan menilai biaya serta manfaat relatifnya. Karena, meningkatnya beban keuangan yang ditanggung konsumen akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan profitabilitas penyedia layanan kesehatan. Konsumen tidak pernah berada pada posisi yang lebih baik dalam hal melobi pertimbangan keuangan yang sesuai dengan praktik-praktik pada industri barang dan jasa lainnya.
Evans and Fleming, selanjutnya memaparkan 10 prinsip mewakili praktik terbaik dalam industri kesehatan yang sebagian besar dari pendapatannya bergantung pada pasien, yaitu: 1) Pricing transparency, 2) Flexible payment options, 3) Better, more understandable billing, 4) Financial care that measures up to the quality of clinical care, 5) Interactions that recognize patients as individuals, 6) Reasonable financing options, 7) Better communication, 8) Solid financial backup plans, 9) Doctors, nurses, and staff who aren’t distracted by financial minutiae, & 10) A relationship you can count on.
- Pricing transparency
Kurangnya transparansi harga (tariff) dalam layanan kesehatan membuat pengambilan keputusan yang kurang baik. Hal ini melemahkan konsumen dan memungkinkan perbedaan harga di antara para pembayar. Sebagian besar konsumen merasa nyaman dengan asumsi bahwa mereka mendapatkan apa yang mereka bayar, dan mereka lebih memilih menghabiskan lebih banyak uang saat melihat nilai yang lebih besar.
- Flexible payment options
Industri pelayanan kesehatan dapat belajar dari perusahaan di industri lain, di mana harga dan metode pembayaran merupakan hal mendasar bagi proposisi nilai perusahaan. Bagi banyak konsumen, aksesibilitas pelayanan kesehatan berhubungan langsung dengan keterjangkauan perawatan. Potongan harga untuk pembayaran cepat, pembiayaan jangka pendek tanpa bunga, dan pembiayaan jangka panjang dalam industri lain. Sudah waktunya bagi industri kesehatan untuk melakukan hal yang sama.
[1] Michael Evans and Kevin Fleming, (tanpa tahun), What We Can All Do About Rising Healthcare Costs