TIPS DALAM MENGELOLA RS AGAR SUKSES
Pendahuluan
Kompetisi yang terjadi di industri RS saat ini sangat ketat. Hal ini mendorong manajemen untuk melakukan semua kemampuannya dalam mengelola RS agar mampu bersaing atau bahkan tetap survive dan berkembang. Karena itu, kemampuan manajemen untuk memgaplikasi berbagai konsep dan strategi manajemen sangatlah penting dalam mengelola RS dalam era kompetitif.
Terkait dengan praktek manajemen dalam mengelola RS, Dyrda (2011)[1] mengemukakan 4 tips manajemen yang dapat dilakukan agar RS mencapai kesuksesan; 1) accommodate younger physicians with employment contracts, 2) focus on improving a handful of metrics identified as most important, 3) practice good asset control, & 4) make sure that outsourced services are trusted to companies familiar with healthcare. Keempat tips tersebut, selanjutnya akan dibahas berikut.
Accommodate younger physicians with employment contracts.
RS mungkin perlu menyesuaikan model kontrak lama untuk mengakomodasi dokter yang lebih muda. Brad Logan (vice president, Physician Consulting Services, di Quorum Health Resources), mengatakan bahwa banyak dokter muda yang tidak bersedia menjalani 60-80 jam kerja seminggu, seperti yang dilakukan oleh generasi dokter sebelumnya. Logan mengatakan bahwa RS harus menyadari bahwa dokter yang lebih muda tidak menginginkan gaya hidup yang sama dengan generasi sebelumnya, dan harus menyesuaikan model untuk seseorang yang akan menjadi kurang produktif.
Semua kontrak harus mencakup gaji untuk dokter, serta insentif produktifitas. Logan juga mengatakan bahwa apabila tampaknya pasar tertentu memiliki volume kasus rendah yang mungkin tidak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menarik dokter ke pasar itu, maka model yang berlaku biasanya adalah model straight salary model. Apabila pasar mendukung kemungkinan kinerja yang tinggi, maka kontrak model produksi dapat mencakup salah satu dari: biaya kotor, prosentase pendapatan, dan prosentase penagihan.
Focus on improving a handful of metrics identified as most important.
Daripada berfokus pada seluruh spektrum metrik, lebih baik jika pemimpin RS dan dokter memutuskan mana yang paling penting bagi mereka saat ini dan fokus pada hal itu. "Anda tidak bisa menjadikan semuanya sebagai prioritas utama setiap saat," kata Lynn Massingale, MD, FACEP (Ketua Eksekutif Tim Kesehatan), yang menyediakan layanan gawat darurat dan staf untuk klien RS. Misalnya, beberapa RS mungkin memprioritaskan pengalaman pasien atau skor kepuasan pasien, tetapi tetap mempertahankan fokus pada metrik kualitas dan keamanan lainnya. Pengorganisasian metrik juga akan membantu dokter dan pemimpin RS.
Eksekutif RS juga harus fokus pada pemberian umpan balik positif bagi dokter. Dr. Massingale mengatakan bahwa sangat mudah untuk fokus pada hal yang negatif dan tidak memberikan umpan balik positif yang cukup. Para pemimpin dan CEO RS harus melakukan pertemuan dokter untuk memberikan dukungan dan penghargaan. Meskipun dengan cara yang sederhana.
Practice good asset control.
RS harus memiliki kontrol yang baik, di mana peralatan utama yang dapat dipindahkan berada pada waktu tertentu. Artinya, catatan harus mencerminkan kapan suatu peralatan dipindahkan dari satu departemen ke departemen lainnya. Michael Staunton (Director at Principle Valuation) mengatakan bahwa banyak peralatan di RS sangat mudah dipindahkan, dan anggota staf perlu melacak aset yang lebih mahal. Catatan akurat memberikan manajemen RS data terverifikasi yang akan membantu dalam proses anggaran tahunan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah menerapkan sistem penandaan barcode yang memungkinkan staf RS untuk dengan mudah melacak peralatan antar departemen atau antar RS dalam sistem kesehatan.
Make sure that outsourced services are trusted to companies familiar with healthcare.
Menurut laporan National Patient Account Services report oleh Curtis Warfield dengan judul Increasing Cash Collections Through Business Process Outsourcing, disebutkan bahwa untuk mempertimbangkan pemasok, RS harus menemukan perusahaan yang hanya berfokus pada perawatan kesehatan untuk hasil terbaik. RS harus membandingkan BPO (Business Process Outsourcing) untuk menemukan tingkat dan kinerja yang kompetitif dalam industri ini.
[1] Laura Dyrda, 2011, 4 Best Practices for Successful Hospital Management