TUJUAN MENGEVALUSASI KINERJA KARYAWAN
Pendahuluan
Evaluasi kinerja karyawan dalam suatu organisasi merupakan proses evaluatif dan alat komunikasi. Namun, hal ini umumnya tidak disukai oleh karyawan dan manajer. Manajer tidak menyukai evalusi karyawan karena mereka tidak suka terlibat dalam penilaian terkait pekerjaan karyawan. Mereka tahu bahwa apabila evaluasi kinerja kurang dari kriteria, mereka berisiko mengasingkan karyawan. Pada saat yang sama, karyawan tidak menyukai evaluasi kinerja, karena mereka tidak suka dihakimi. Mereka cenderung menerima saran untuk peningkatan kinerja secara pribadi.
Evaluasi kinerja karyawan merupakan bagian dari implementasi konsep manajemen kinerja organisasi. Manajemen kinerja akan memberikan keuntungan bagi organisasi dalam melakukan evaluasi kinerja. Implementasi manajemen kinerja akan berdampak pada efektivitas dan perubahan pola pikir untuk mencapai tujuan organisasi.
Where Employee Performance Evaluation Fits
Menurut Heathfield (2019)[1], proses evaluasi kinerja karyawan, termasuk penetapan tujuan, pengukuran kinerja, umpan balik kinerja reguler, evaluasi diri, pengakuan karyawan, dan dokumentasi kemajuan karyawan, adalah faktor keberhasilannya. Proses yang dilakukan dengan hati-hati dan penuh pengertian akan membantu karyawan melihat bagaimana pekerjaan mereka dan kontribusi yang diharapkan sesuai dengan gambaran yang lebih besar dari organisasi.
Proses evaluasi yang lebih efektif dapat mencapai tujuan ini dan memiliki manfaat tambahan. Evaluasi kinerja yang terdokumentasi adalah alat komunikasi yang memastikan supervisor dan anggota staf pelaporannya mengerti tentang persyaratan pekerjaan masing-masing karyawan. Evaluasi juga mengkomunikasikan hasil atau keluaran yang diinginkan dan diperlukan dalam pekerjaan masing-masing karyawan, serta menentukan bagaimana mereka akan diukur.
Tujuan Evaluasi Kinerja Karyawan
Menurut Heathfield (2019), ada 5 tjuan dalam mengevaluasi kinerja karyawan, yaitu;
1. Supervisor dan karyawan mengerti tentang tujuan karyawan,
Supervisor dan karyawan mengerti tentang tujuan karyawan, dan hasil (output) yang disyaratkan, dan bagaimana keberhasilan kontribusi akan dinilai. Tujuan dalam evaluasi karyawan adalah untuk memotivasi kualitas dan kuantitas dalam pekerjaan yang dikaukan karyawan.
2. Tujuan evaluasi kinerja; pengembangan karyawan & peningkatan organisasi,
Tujuan evaluasi kinerja karyawan terbaik juga mencakup pengembangan karyawan dan peningkatan organisasi. Evaluasi kinerja karyawan membantu karyawan mencapai tujuan pengembangan pribadi dan organisasi. Karena tujuan, hasil, dan pengukuran dinegosiasikan dalam evaluasi kinerja karyawan yang efektif, maka karyawan dan supervisor berkomitmen untuk mencapainya. Tujuan pengembangan pribadi tertulis adalah komitmen dari organisasi dalam membantu karyawan untuk tumbuh dalam kariernya.
3.Evaluasi kinerja karyawan; merupakan bukti keterlibatan aktif karyawan,
Evaluasi kinerja karyawan memberikan bukti nyata keterlibatan aktif karyawan dalam memahami persyaratan pekerjaan dan kinerjanya. Pengaturan tujuan yang menyertainya, umpan balik kinerja, dan dokumentasi memastikan bahwa karyawan memahami hasil yang mereka butuhkan. Tujuan dari evaluasi kinerja karyawan adalah untuk membuat dokumentasi penilaian yang akurat untuk melindungi karyawan dan organisasi.
Dokumentasi evaluasi kinerja dapat digunakan untuk mengembangkan Performance Improvement Plan (PIP). Rencana ini memberikan sasaran yang lebih terperinci dengan umpan balik yang lebih sering kepada karyawan. Sasaran PIP adalah peningkatan kinerja karyawan, tetapi non-kinerja dapat mengarah pada tindakan disipliner dan termasuk pemutusan hubungan kerja.
4. Membandingkan kinerja karyawan dengan kinerja karyawan lain,
Pada berbagai organisasi, peringkat numerik digunakan untuk membandingkan kinerja karyawan dengan kinerja karyawan lain.Peringkat numerik juga merupakan komponen yang sering dari sistem ini. Tidak peduli seberapa adil dan tidak diskriminatifnya, peringkat-peringkat ini dibuat melalui penetapan kriteria penilaian, dan peringkat tersebut mengacu pendapat manajer tentang kinerja karyawan. Inilah sebabnya mengapa komponen numerik dalam proses evaluasi kinerja karyawan tidak direkomendasikan.
5. Agar proses promosi, upah, dan pengakuan yang tidak diskriminatif,
Evaluasi kinerja karyawan memberikan bukti proses promosi, upah, dan pengakuan yang tidak diskriminatif. Hal ini merupakan pertimbangan penting dalam pelatihan manajer untuk melakukan evaluasi kinerja karyawan yang konsisten, teratur, dan non-diskriminatif. Pastikan Anda melakukan pengukuran yang adil dari kontribusi karyawan untuk pemenuhan pekerjaan.
[1] Susan M. Heathfield, 2019, The 5 Goals of Employee Performance Evaluation