EMPAT HAL YANG HARUS DIHINDARI DALAM PENILAIAN PIUTANG LAYANAN KESEHATAN (Part 2)
Pendahuluan
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang EMPAT HAL YANG HARUS DIHINDARI DALAM PENILAIAN PIUTANG LAYANAN KESEHATAN (Part 1). Dalam tulisan sebelumnya, dipaparkan terkait empat bidang risiko utama yang harus dihindari dalam penilaian piutang organisasi layanan kesehatan. Karena pada tulisan sebelumnya telah mengangkat 2 bidang (dari 4 bidang) risiko utama yang harus dihindari, maka tulisan ini akan mengangkat 2 bidang resiko utama sisanya yaitu; reimbursement and regulatory environment, & Resources, mengacu pada pendapat Dettman (2019)[1].
Reimbursement and regulatory environment (Risiko 3)
Risiko signifikan lainnya adalah kurangnya kesadaran organisasi terkait penggantian dan perubahan peraturan. Perubahan peratutan yang ada saat ini mulai muncul dan dalam banyak kasus, penyesuaian tidak dilakukan pada waktu yang tepat. Beberapa organisasi percaya bahwa mereka menghitung piutang secara akurat, tetapi mereka tidak menyadari bahwa perlu melakukan penyesuaian yang lebih besar.
Pertimbangkan apakah organisasi mengadopsi proses yang memantau:
-
- Perubahan yang telah dibuat?
- Perubahan Chargemaster?
- Perubahan pembayar komersial dan pemerintah?
- Fluktuasi pembayaran berkualitas?
- Seasonality of deductibles (di AS)?
- Orang-orang yang keluar dari rencana pertukaran ACA (di AS)?
- Penghapusan historis yang signifikan?
- Tunggakan pembayaran/penggantian dan peningkatan penolakan pembayaran?
Di era perubahan industri dan regulasi yang cepat ini, potensi kesalahan penilaian piutang akan tinggi.
Resources (Risiko 4)
Sumberdaya yang kompeten mutlak diperlukan untuk melakukan pekerjaan professional apapun. Dalam konteks piutang organisasi layanan kesehatan, kekurangan metodologi piutang yang kemudian ditemukan, bias saja karena sumber daya yang kurang kompeten. Misalnya, memiliki staf yang keahliannya mungkin tidak mengikuti peningkatan kompleksitas lingkungan piutang. Selain itu, juga tidak menggunakan teknologi dengan benar. Apabila orang tidak terlatih atau data yang masuk ke sistem buruk, data yang keluar juga akan buruk.
Tanyakan pada diri sendiri terkait pertanyaan berikut:
-
- Apakah memiliki kesenjangan dalam kebutuhan sumber daya?
- Apakah memiliki staf yang relevan?
- Apakah manajemen mampu menilai kecukupan staf, kesenjangan keterampilan, dan kebutuhan sumber daya akuntansi/keuangan, penggantian biaya, siklus pendapatan, perawatan terkelola, dan sistem informasi keuangan?
- Apakah staf manajemen dan tata kelola yang meninjau piutang dan perhitungan pendapatan, metrik, dan indikator kinerja utama memiliki ketajaman teknis dan keahlian untuk menangkap kesalahan dan mencegah tren negatif tidak teratasi?
- Apakah telah menyediakan pendidikan berkelanjutan yang memadai terkait topik-topik industri dan teknis?
- Sudahkah memeriksa perusahaan layanan profesional dan vendor lain dengan benar?
[1] Katy Dettman, 2019, Healthcare accounts receivable valuation: Four pitfalls to avoid