Browse By

TIGA ELEMEN YANG SALING MENGUATKAN DARI PROSES YANG ADIL DALAM ”BLUE OCEAN STRATEGY”

Pendahuluan

Dalam Blue Ocean Strategy, terdapat tiga elemen yang saling menguatkan dan mencirikan proses yang adil. Ketiga elemen tersebut adalah emosi keterlibatan (engagement), penjelasan (explanation), dan ekspektasi yang jelas (expectation clarity). Tulisan ini akan ketiga elemen tersebut & tetap mengacu pada buku Renée Mauborgne & W. Chan Kim (2005) berjudul, Blue Ocean Strategy(BOS).

Tiga prinsip E dari proses yang adil

Ada tiga elemen saling menguatkan yang mencirikan proses yang adil: emosi keterlibatan (engagement), penjelasan (explanation), dan ekspektasi yang jelas (expectation clarity). Terlepas apakah seseorang itu eksekutif senior atau pegawai toko, ia pasti melihat ketiga elemen ini. Dalam BOS, elemen-elemen tersebut diintifikasi itu sebagai tiga prinsip E dari proses yang adil. Engagement atau emosi keterlibatan berarti melibatkan individu dalam keputusan-keputusan strategis yang mempengaruhi mereka dengan meminta masukan dari mereka dan memberi kesempatan bagi mereka untuk saling menolak ide dan asumsi satu sama lain. Engagement mengkomunikasikan rasa hormat manajemen terhadap individu dan ide-ide mereka. Mendorong penolakan akan mempertajam pemikiran semua orang dan membangun kebijaksanaan kolektif yang lebih baik. Engagement menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang lebih baik oleh manajemen dan komitmen lebih besar dari semua pihak untuk mengeksekusi keputusan-keputusan tersebut.

Eksplanation atau penjelasan berarti bahwa setiap orang yang terlibat dan terpengaruh harus memahami kenapa keputusan strategis dibuat. Penjelasan terhadap pemikiran yang mendasari keputusan menjadikan orang yakin bahwa manajer telah mempertimbangkan opini mereka dan telah membuat keputusan secara netral demi kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Penjelasan memungkinkan pegawai mempercayai niatan manajer, meskipun ide-ide pegawai itu ditolak. Penjelasan juga berfungsi sebagai kumparan umpan balik kuat yang meningkatkan proses pembelajaran.

Baca Juga:  KEPEMIMPINAN "TIPPING POINT" DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN (DALAM BLUE OCEAN STRATEGY)

Expectation clarity atau ekspektasi yang jelas menuntut bahwa setelah sebuah strategi siap, manajer menyatakan aturan-aturan permainan dengan jelas. Meskipun ekspektasi yang ada mungkin berat, pegawai harus tahu sedari awal standar apa yang akan digunakan untuk menilai mereka dan sanksi apa yang dijatuhkan untuk kegagalan. Hal ini terkait dengan: apa saja tujuan strategi baru?, apa saja target dan tonggak penting yang baru?, siapa yang bertanggung jawab untuk suatu hal?. Agar tercipta proses yang adil, maka tujuan, ekspektasi, dan tanggung jawab baru menjadi kurang penting dibandingkan pemahaman terhadap tujuan, ekspektasi, dan tanggung jawab baru tersebut. Ketika orang dengan jelas memahami apa yang diharapkan dari mereka, maka permainan politik dan favoritisme diminimalkan dan orang bisa berfokus pada mengeksekusi strategi secara cepat.

Apabila digabungkan secara bersama, maka ketiga kriteria ini secara kolektif berujung pada putusan tentang apakah suatu proses adil ataukah tidak. Hal ini penting, karena kurangnya salah satu dari ketiga elemen itu tidak bisa menentukan apakah suatu proses adil ataukah tidak.