DAMPAK COVID-19 TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Pendahuluan
Menurut laporan dari World Health Organization, ada lebih dari 109.500 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dan layanan intensif yang diperlukan untuk merawat pasien COVID-19 ini memberikan tekanan pada sumber daya yang sudah terbatas (www.medisysdata.com). Masih mengacu pada situs tersebut, harga saham RS nirlaba utama turun karena kasus korona. Selain itu, sistem RS nirlaba, pusat medis akademik, dan praktik dokter juga menghadapi tantangan keuangan dari COVID-19. Menghadapi kondisi ini, oorganisasi layanan kesehatan harus menerapkan rencana kesiapsiagaan darurat, mengelola sejumlah besar pasien, mendapatkan tes diagnostik dan mengidentifikasi serta melindungi staf.
Virus COVID-19, atau dikenal sebagai Novel Coronavirus, telah secara resmi dinyatakan sebagai pandemik oleh World Health Organization (Kylander, 2020)[1]. Pandemik ini memiliki dampak besar pada penyedia layanan kesehatan di AS (bahkan seluruh dunia) karena mereka berada di garis depan interaksi pasien. Disamping itu, pandemik ini juga mempengaruhi sikluas pendapatan (Revenue cycle management/RCM) organisasi pelayanan kesehatan. Padahal, menurut tulisan di situs www.medisysdata.com, RCM adalah tulang punggung industri perawatan kesehatan, dan oleh karena itu setiap organisasi perawatan kesehatan perlu mengembangkan proses dan kebijakan untuk stabilitas keuangan.
Top Challenges for Your Healthcare Revenue Cycle
Menurut Kylander (2020), tantangan yang dihadapi organisasi pelayanan kesehatan di AS yang diakibatkan oleh pandemic COVID-19 adalah;
- Ability to Respond
Unit penagihan yang terus beroperasi sangat penting untuk menjaga RS dan praktik terbuka bagi individu selama wabah ini. Praktik kecil seringkali tidak yakin mereka memiliki pendapatan yang cukup untuk merespon tuntutan COVID-19. Dalam upaya untuk membantu, Centers for Medicare and Medicaid services (CMS) di AS telah menawarkan panduan tentang penagihan terkait virus dan peluang penggantian bagi penyedia yang mengalami ketidakpastian ini.
- Billing and Coding
Dalam upaya untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan AS dan laboratorium klinis siap untuk merespons, CMS merilis dua kode Healthcare Common Procedure Coding System (HCPCS) yang dapat digunakan laboratorium untuk menagih uji diagnostik COVID-19 tertentu. CMS juga telah merilis panduan tentang penagihannya. AMA juga mengumumkan bahwa kode CPT® baru telah dibuat, sehingga menyederhanakan pengujian coronavirus oleh RS, sistem kesehatan, dan laboratorium di Amerika Serikat.
- Patient Responsibility Balances
Wabah COVID-19 menyoroti masalah-masalah yang mendesak dari tanggung jawab keuangan pasien dan tagihan medis. Penyedia layanan kesehatan sedang mengembangkan strategi pengumpulan dan membuat pengaturan pembagian biaya lainnya untuk mengatasi hal ini. Pembayar dan penyedia bekerja sama untuk menurunkan biaya out-of-pocket untuk orang melakukann tes dan perawatan. Para pemimpin kongres di AS juga telah menyetujui kesepakatan terkait pengeluaran darurat yang ditujukan untuk memberi wewenang kepada Medicare untuk mengesampingkan pembatasan geografis pada telehealth.
[1] Kennedy Kylander, 2020, How COVID-19 Is affecting the healthcare revenue cycle and more