Browse By

MENERAPKAN MANAJEMEN BIAYA AGAR ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN TETAP SURVIVE

Mencapai kinerja terbaik dengan menerapkan model biaya berbasis aktivitas di RS

Penerapan model biaya berbasis aktivitas dapat membantu RS dalam mencapai kinerja terbaik.  Sistem biaya yang ada saat ini di RS tidak dapat membantu manajemen dalam mengelola biayanya, karena tidak dapat menghubungkan biaya untuk mengolah peningkatan atau hasil. Hal ini menyebabkan RS tidak dapat melakukan pengurangan biaya yang sistemik dan berkelanjutan. Menurut Akhter(2016)[1], pelayanan kesehatan adalah industri padat karya. Spektrum tenaga kerja luas mulai dari dokter yang sangat terampil hingga teknisi dan perawat. Biaya yang terlibat di setiap segmen sangat tinggi dan membutuhkan manajemen biaya yang sangat efisien dan efektif.

Masih menurut Akhter, prosedur biaya dan manajemen biaya yang efektif dapat memainkan peran yang sangat besar dalam mengubah dinamika industri pelayanan kesehatan. Penting untuk melakukan analisis biaya terhadap alat-alat medis yang ada untuk menilai efektifitasnya. Hal ini dikaitkan dengan waktu dan biaya pada setiap upaya dan proses, serta memberikan dampak dari sumber daya yang kurang dimanfaatkan. Masih menurut Akhter, mengacu pada Kaizen costing yaitu upaya pengendalian biaya tanpa mengorbankan kualitas pengiriman pelayanan kesehatan akan mengarah pada penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dengan harga terjangkau.

Masih menurut Akhter, berbagai pendekatan akuntansi manajemen termasuk alat akuntansi manajemen seperti penganggaran modal, analisis NPV & IRR, Zero base budgeting, memberikan wawasan untuk perencanaan strategi. Sebagai contoh, di BLK Super Specialty Hospital, manajemen diberikan wawasan untuk pengambilan keputusan sampai tingkat biaya setiap layanan, prosedur dan paket sehubungan dengan berbagai kombinasi layanan.

Menggunakan analisis data RS untuk mengubah fasiltas pelayanan

Masih menurut Akhter, peningkatan pemanfaatan sumber daya yang mahal, mis. peralatan di ruang operasi, ICU, Cath-Lab, radiologi, Lab Patologi, perencanaan tenaga kerja, penyebaran perawat dll adalah kunci sukses di RS. Analisis data memberikan tolok ukur untuk mengukur kinerja berbagai sumber daya, sehingga manajemen dapat mengambil tindakan korektif tepat waktu. Analisis tren dan upaya kuantifikasi dapat mengubah perspektif keputusan apa pun. Pengetahuan yang memadai dan akurat mengenai dampak dari investasi atau sumber daya tambahan yang digunakan dalam berbagai spesialisasi akan membantu mencapai profitabilitas yang diinginkan.

Baca Juga:  MENGENDALIKAN BIAYA OVERHEAD DI RS (PART 3)

Penjelasan diatas, sesuai dengan tujuan dari sistem manajemen biaya, yang biasanya diklasifikasikan menjadi: 1) mengidentifikasi biaya aktivitas, 2) menentukan efisiensi, efektivitas, serta ekonomi aktivitas, 3) penyempurnaan kinerja masa depan, dan 4) mencapai tiga tujuan tersebut bersamaan dalam sebuah lingkungan melalui perubahan teknologi.

Manajemen biaya yang strategis di masa depan

Masih mengacu pada tulisan Akhter, penyedia pelayanan kesehatan swasta melayani sebagian besar kebutuhan pelayanan kesehatan di India. Jadi orang harus membayar dari uangnya. Biaya dan efisiensi pelayanan akan terus menjadi faktor motivasi utama bagi banyak pasien. Mereka ingin tahu berapa banyak biaya layanan sehingga mereka dapat merencanakan perawatan mereka. RS harus bijaksana dalam mengalokasikan sumber dayanya. Hasil dan berbagai parameter harus dianalisis secara real time. Penentuan harga layanan harus dilakukan atas dasar penetapan biaya. Karena itu, apabila ingin tetap survive maka maka RS harus dapat memberikan harga paling kompetitif kepada pasien sambil mempertahankan kualitas layanan serta menjaga keberlanjutan keuangannya.

Masih menurut Akhter, banyak RS di AS, Australia dan Kanada memanfaatkan biaya berdasarkan aktivitas sebagai basis mereka untuk manajemen. Di India, lebih banyak kesadaran dan penekanan pada manajemen biaya diperlukan untuk merampingkan industri di masa mendatang. Mengacu pada hal tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen biaya yang strategis bagi RS di masa depan adalah ”manajemen biaya berbasis aktivitas (ABC)”

Tulisan terkait;

-METODE ABC DALAM HOSPICA

-DUKUNGAN MANAJEMEN RS DALAM MENENTUKAN METODE PERHITUNGAN UNIT COST LAYANAN​

-MENGAPA IMPLEMENTASI ABC DI RS SULIT DILAKUKAN SECARA MANUAL? -KELEMAHAN METODE KONVENSIONAL (SEPERTI DOUBLE DISTRIBUTION) DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN UNIT COST DI RS -TAHAPAN IMPLEMENTASI KONSEP AKUNTANSI BIAYA DI RS DALAM MENGHASILKAN INFORMASI UNIT COST PERLAYANAN SECARA BERKALA PART 1, PART 2, PART 3, PART 4, PART 5, PART 6, PART 7, PART 8 -STRATEGI & PENTAHAPAN PENGELOLAAN BIAYA DI RS MEMAHAMI UNIT COST PERLAYANAN DENGAN BAHASA SEDERHANA -Activity Based Cost Analysis Untuk Menghitung Unit Cost Layanan Di Rumahsakit -STRATEGI PENGENDALIAN BIAYA RS DI ERA BPJS -PERHITUNGAN UNIT COST DI RS -PENTINGNYA PENERAPAN ADVANCED COST ACCOUNTING DALAM MENGELOLA BIAYA DI RS PART 1, PART 2, PART 3