Browse By

SISTEM MANAJEMEN BIAYA & IMPLEMENTASINYA DALAM ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan

Manajemen biaya merupakan suatu sistem yang didesain untuk menyediakan informasi biaya yang relevan bagi manajeman. Informasi tersebut akan digunakan manajemen,  agar dapat mengetahui peluang penyempurnaan, perencanaan strategi, serta keputusan operasional yang diperlukan organisasinya. Dalam implementasinya, sistem manajemen biaya ini akan berintegrasi dengan berbagai elemen lainnya, seperti sistem desain & pengembangan, sistem produksi & pembelian, sistem pelayanan konsumen, serta sistem distribusi & pemasaran.

Pada era ini, organisasi pelayanan kesehatan (seperti RS) didorong untuk mengaplikasikan konsep manajemen biaya. Perubahan sistem pembayaran & hal lainnya, merupakan beberapa pendorongnya. Melakukan pengendalian biaya dengan cara yang tepat akan sangat bermanfaat bagi organisasi pelayanan kesehatan. Karena itu, Manajemen biaya dianggap sebagai inti dalam industri pelayanan kesehatan saat ini.

Konsep dasar sistem manajemen biaya & penerapannya di RS

Dalam aplikasinya, ada beberapa konsep dasar dari sistem manajemen biaya yang dikenal seperti berikut.

  1. Konsep meningkatkan kualitas (konsep nilai tambah)

Konsep ini menekankan tentang bagaimana suatu biaya akan meningkatkan “nilai” atau kualitas ”produk/jasa” yang dihasilkan. Karena itu, sistem ini akan membuat RS berusaha agar melakukan semua aktivitas bernilai tambah dengan cara seefisien mungkin serta akan menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah.

  1. Konsep “aktivitas”

Merupakan suatu proses dalam pengumpulan & pelacakan kinerja keuangan serta operasional RS, yang terkait dengan aktifitas yang signifikan dan juga menyediakan umpan timbal balik antara hasil dengan yang telah direncanakan. Konsep ini juga akan menentukan langkah koreksi bila diperlukan melalui Activity-based costing (ABC). Melalui ABC maka RS akan dapat mengatur kinerja aktivitas serta biaya, sumber-sumber, serta obyek biaya.

  1. Konsep “target biaya”

Konsep ini akan berbasis pada pasar karena tarif biasanya ditentukan dengan mempertimbangkan harga pasar. Penetuan ”target biaya” merupakan salah satu alat manajemen agar dapat meminimalkan biaya salam proses daur hidup dari produk.

Baca Juga:  TEKNOLOGI TERATAS YANG BERPOTENSI ”DISRUPTIVE” TAHUN 2021

Dalam tulisannya, Akhter(2016)[1] membahas mengenai pendorong utama produktivitas dalam pelayanan kesehatan berkelanjutan. Beberapa pertanyaan berikut akan selanjunya akan dibahas dalam tulisan ini.

  1. Cost efective management
  2. In your view, how challenging is it for establishing a costing system in a hospital vis a vis other sectors?
  3. How do you achieve best performance for hospital by deploying activity based costing model?
  4. How can hospitals use data analytics to revamp healthcare facilities?
  5. What is the future of strategic cost management?

Efektifnya Cost manajemen di industri pelayanan kesehatan

Menurut Akhter (2016), manajemen biaya adalah proses perencanaan dan pengendalian anggaran suatu bisnis. Ini adalah bentuk akuntansi manajemen yang memungkinkan bisnis untuk memprediksi pengeluaran yang akan datang untuk membantu mengurangi kemungkinan kelebihan anggaran. Dengan investasi yang cukup besar dalam peralatan, infrastruktur, dan tenaga kerja, industri ini sama rawannya dengan industri lainnya dalam hal kelayakan finansial. Karena itu, orientasi RS sebelumnya yang lebih terfokus pada mengelola pendapatan daripada biaya harus ditinggalkan.

Masih menurut Akhter, tolok ukur efisiensi operasional adalah tempat tidur. Tetapi dalam skenario modern, muncul sektor asuransi dan penetapan harga kompetitif yang telah mempertahankan kendali atas sisi pendapatan sedangkan teknik modern perawatan telah mengalihkan fokus dari tempat tidur. Karena terbatasnya sumber daya, maka pemanfaatan sumber daya yang optimal adalah satu-satunya cara untuk bertahan dalam jangka panjang. Stabilitas keuangan jangka panjang tergantung pada manajemen biaya yang efisien dan strategis. Teknik biaya membantu dalam memahami dan berfokus pada pendorong utama produktivitas dan merampingkan faktor biaya overhead.

Membangun sistem penetapan biaya di RS

Manajemen biaya yang efisien didasarkan pada mekanisme biaya riil, yang dapat memberikan biaya akurat untuk setiap layanan dan sumber daya. Masih menurut Akhter,  Industri RS masih jauh tertinggal dalam menetapkan biaya sumber daya yang digunakan dibanding banyak industri lain. Alasannya mungkin jumlah layanan bersama dengan kompleksitas yang terlibat untuk setiap individu dan berbagai mutasi dan kombinasi dari layanan yang diberikan kepada pasien.

Baca Juga:  PERLUNYA KOMITMEN DIREKSI RS TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA

Mengacu pada tulisan Akhter, Radiant Healthcare sangat proaktif dalam memanfaatkan berbagai teknik dan menjaga praktik terbaik untuk manajemen biaya dalam membuat layanan yang terjangkau bagi masyarakat. Saat ini sistem penetapan biaya berdasarkan aktivitas telah dibentuk di unit lain dari Radiant Healthcare Pvt. Ltd di Nanavati Super Specialty Hospital Mumbai. RS ini mendapatkan penghargaan dari The Institute of Cost Accountants of India untuk keunggulan dalam manajemen biaya yang juga merupakan pengakuan dari upaya organisasi untuk menetapkan biaya berdasarkan aktivitas mikro di RS.

Sementara manajemen biaya telah dipraktikkan dalam beberapa bentuk atau lainnya, tidak ada mekanisme yang dilembagakan. Namun, sampai saat ini ada kesenjangan antara format catatan biaya dan penetapan biaya berdasarkan aktivitas yang efektif. RS memiliki banyak spesialisasi dan setiap spesialisasi memiliki banyak layanan. Setiap pasien (bahkan untuk prosedur yang sama) menjalani berbagai proses siklus pengobatan di mana biaya sumber daya dan materi dapat bervariasi. Sebagai contoh, dua pasien pergi untuk operasi Jantung Terbuka dengan komplikasi klinis yang berbeda akan memiliki rencana perawatan/pemulihan yang berbeda. Pemanfaatan sumber daya dan biaya yang dikeluarkan untuk mereka juga akan berbeda.


[1] Shahid Akhter, 2016, Cost management is the future of sustainable healthcare