PERUBAHAN PARADIGMA BISNIS & PERUBAHAN PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Pendahuluan
Paradigma bisnis yang terus berubah dalam persaingan global yang semakin ketat, membuat konsep akuntansi manajemen harus berubah karena tidak relevan dalam bisnis kontemporer. Perubahan dalam paradigm bisnis tersebut telah secara radikal mengubah peran akuntan manajemen. Peran akuntansi manajemen yang awalnya hanya fokus pada melakukan penilaian, mengarahkan perhatian dan pemecahan masalah kini telah berubah. Perubahan peran akuntansi manajemen ini akan terus berubah untuk memenuhi persyaratan informasi dari lingkungan bisnis yang tidak pasti. Akuntansi manajemen juga merupakan kemajuan akuntansi biaya dan praktik pembukuan konvensional, yang memungkinkan praktik pengambilan keputusan yang lebih baik.
Peran akuntansi manajemen
Perubahan dalam lingkungan bisnis, pengurangan tarif impor, deregulasi sektor keuangan, praktik ketenagakerjaan baru, dan peningkatan pentingnya sektor jasa dan implementasi praktik-praktik baru merupakan faktor utama yang mempengaruhi akuntansi manajemen. Di sisi lain, perubahan dalam teknologi manufaktur dan teknologi informasi telah membuat akuntansi manajemen lebih maju, membantu pemilik dan manajer untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Menurut Goyal (2014)[1], akuntan manajemen saat ini mengeksplorasi dan memasok informasi informal, non-keuangan dan proaktif. Terlepas dari aspek internal, akuntan manajemen juga mempertimbangkan dan menganalisis berbagai faktor eksternal. Faktor eksternal yang dianalisis seperti informasi pelanggan, informasi pemasok, analisis persaingan, dan masyarakat secara keseluruhan. Akuntan manajemen saat ini bekerja pada perspektif yang lebih luas dengan basis strategis.
Menurut Johnson dan Kaplan (dalam Goyal, 2014), teori konservatif akuntansi manajemen telah menjadi usang dan telah membuka jalan untuk activity-based costing, economic value adding, balanced scorecard, beyond budgeting, throughput costing, target costing, dan Kaizen costing dll. Temuan ini didasarkan pada studi mereka mengenai bisnis Amerika dalam konteks evolusi akuntansi manajemen langsung dari pabrik tekstil tradisional ke produsen komputer-otomatis saat ini. Mereka berpandangan bahwa penting bagi organisasi kontemporer untuk memasukkan perubahan radikal dalam cara penilaian dan manajemen biaya. Dengan peningkatan kemajuan teknologi, persaingan internasional dan nasional yang dinamis, kapasitas pemrosesan informasi, sangat penting bagi para manajer untuk mengakses informasi yang relevan dan akurat.
Menurut Martinez (2014)[2], akuntansi manajemen harus terus membuat perubahan signifikan terhadap cara kerjanya dalam organisasi. Untuk mengikuti perubahan, model akuntansi baru dibuat. Activity-based costing (ABC), misalnya, adalah salah satu metode yang telah dikembangkan sebagai jawaban terhadap kebutuhan yang berubah. Activity-based management (ABM) adalah contoh lain dari alat akuntansi manajemen yang menggantikan sistem akuntansi tradisional. ABM menggunakan analisis ekonomi terperinci dan meningkatkan akurasi informasi biaya dengan lebih tepat menghubungkan overhead dan biaya tidak langsung lainnya ke produk atau segmen pelanggan.
Fungsi akuntansi manajemen memiliki potensi untuk memainkan jalur yang signifikan dalam menghasilkan informasi dan strategi bisnis lebih berkualitas. Pelaporan akuntansi manajemen reguler untuk kontrol manajemen, mengevaluasi serta memprioritaskan berbagai proyek peningkatan kualitas akan memberikan informasi penting dalam mengevaluasi peningkatan kinerja laba.