PENTINGNYA LAPORAN BIAYA COVID-19 BAGI RS AS, DALAM KONTEKS PUBLIC HEALTH EMERGENCY/PHE
Pendahuluan
Darurat kesehatan masyarakat (public health emergency/PHE) akibat COVID-19 yang diterapkan di AS, akan mempengaruhi pelaporan biaya saat ini dan mempengaruhi pembayaran biaya untuk layanan Medicare dalam banyak cara selama beberapa tahun mendatang. Perubahan yang berasal dari pandemi COVID-19 yang dilaporkan RS melalui laporan biaya akan meluas, dan mempengaruhi hampir setiap aspek data yang dilaporkan. RS ditantang untuk menyelesaikan laporan biaya yang sepenuhnya mengatasi semua dampak PHE.
Menurut Nichols (2021)[1], dampak PHE terutama pada bidang pembayaran seperti indeks upah, perawatan tanpa kompensasi, alokasi dan pembagian biaya, dan data penyelesaian. Selanjutnya, Nichols membeberkan berbagai hal yang perlu mendapatkan perhatian manajemen organisasi pelayanan kesehatan, dalam menyajikan laporan biaya tersebut, yaitu; The importance of the cost report, Volume changes, Available beds, Departmental cost finding, Beware of mismatches ketidakcocokan, Labor economics and wage index, Cost report treatment of COVID-19-related revenues, Uncompensated care payments and DSH Reporting, Record keeping, Group purchasing organization, Audit, & Medicare bad debts. Tulisan ini akan 2 hal dari apa yang dikemukakan oleh Nichols tersebut, yaitu The importance of the cost report, Volume changes.
The importance of the cost report
Penyedia layanan kesehatan memiliki sedikit kesempatan untuk merencanakan dampak pandemi pada lingkungan pembayaran mereka, mereka juga tidak dapat mengantisipasi dampaknya terhadap kemampuan mereka untuk memberikan jenis layanan yang menghasilkan kontribusi margin positif terbesar. Situasi ini menjadi perhatian karena laporan biaya tahunan merupakan tinjauan retrospektif pada operasi RS dan digunakan oleh CMS dan beberapa lembaga negara untuk menetapkan tarif di masa mendatang. Ini juga merupakan sumber data yang sangat baik untuk analisis pesaing untuk penilaian pasar dan uji tuntas transaksional.
Pertimbangan ini menggarisbawahi pentingnya uji tuntas dalam mempersiapkan dan meninjau laporan biaya selama dan setelah PHE. Berikut ini adalah beberapa area spesifik yang menjadi perhatian RS dalam menyiapkan laporan biaya yang mencerminkan dampak PHE. Perlu dicatat bahwa tidak ada resep untuk mengatasi masalah ini, karena respons setiap RS akan ditentukan oleh keadaan uniknya.
Volume changes
Perubahan biaya dan volume akan berdampak pada cost-to-charge ratios, yang digunakan untuk menetapkan jumlah pembayaran di masa mendatang, dan merupakan dasar pembayaran untuk RS akses kritis (critical access hospitals/CAH). Perubahan volume kemungkinan akan mempengaruhi beberapa area pembayaran utama, termasuk:
- Data perawatan tanpa kompensasi yang dilaporkan,
- Nilai indeks upah,
- Overall cost-to-charge ratios,
- Penyesuaian pembayaran termasuk outlier, pendidikan kedokteran tidak langsung (indirect medical education/IME, and pembayaran RS yang tidak proporsional (disproportional share hospital/DSH).
Mengingat formula penggantian biaya (current reimbursement formulas) saat ini untuk area berdampak tinggi, maka perubahan tersebut dapat mempengaruhi beberapa periode pelaporan biaya. Hampir semua penyedia akan mengalami beberapa dampak pembayaran dari perubahan volume, tetapi dampaknya tidak akan merata antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Karena itu, setiap organisasi pelayanan kesehatan harus dengan hati-hati merencanakan strategi pembayaran mereka, dan memperhitungkan perubahan volume, serta bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat pembayaran di masa mendatang.
[1] K. Michael Nichols, FHFMA, CPA, 2021, Cost reporting in the time of COVID-19 could have an impact on hospital payment