MENGAPA ORGANISASI BISNIS GAGAL DALAM MENGELOLA PERUBAHAN?
Pendahuluan
Perkembangan pasar global & Inovasi teknologi yang terus berkembang, menyebabkan perubahan dalam lingkungan bisnis. Prilaku pasar telah berubah (perkembangan internet, media sosial dan teknologi seluler), sehingga organisasi perlu memahami dan melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pasar. Karena itu, setiap organisasi diharuskan untuk terus berinovasi serta memperbarui proses dan efisiensi operasionalnya untuk berkolaborasi dengan pasar yang semakin meluas dan beradaptasi dengan perilaku pasar yang selalu berubah.
Kondisi perubahan pasar yang terjadi akan memaksa organisasi bisnis untuk berubah. Organisasi yang menolak perubahan atau tidak bergerak maju akan dipaksa untuk keluar dari pasar. Intinya, apabila suatu organisasi bisnis ingin tetap eksis di dunia bisnisnya, maka harus melakukan perubahan atau inovasi yang dapat meningkatkan kinerjanya. Perubahan organisasi tersebut, juga akan memaksa SDM termasuk pimpinannya (direksi hingga manajer) untuk berubah. Manajer yang menolak gagasan perubahan akan tersingkir. Manajer harus memahami bahwa kebutuhan untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kesuksesan.
7 Reasons the Social Pressure to “Never Change” Is Strong
Perubahan dalam internal bisnis hampir tidak terelakan. Konsekwensinya adalah terjadinya pengoptimalan efisiensi melalui penyederhanaan proses & meminimalkan biaya. Hal ini dilakukan dalam upaya memaksimalkan keuntungan. Investasi dan perbaikan perusahaan bersifat linier dan mendukung untuk melakukan lebih banyak hal yang bekerja dengan biaya yang semakin rendah.
Menurut Petty (2019)[1], saat perusahaan sibuk mengejar efisiensi untuk mengurangi biaya dan mengubah penawaran untuk mendapatkan keuntungan tambahan dalam penjualan, kegagalan untuk beradaptasi memiliki akar yang lebih terkait budaya organisasi yang ada dan pada pekerja itu sendiri. Berikut adalah tujuh penjelasan mengapa perusahaan mengalami kesulitan dalam mengelola perubahan (Petty, 2019):
-
- Budaya organisasi perusahaan berkembang dari waktu ke waktu untuk mencerminkan nilai-nilai, kepribadian, dan prioritas orang-orang yang terlibat dalam membangun, menumbuhkan, dan mempertahankan perusahaan.
- Startup sering kali merupakan cerminan langsung dari apa yang penting bagi tim pendiri. Namun pandangan tentang prioritas perusahaan ini bertahan lama setelah fase startup berjalan, meluncurkan pemikiran tentang cara-cara baru dan pasar serta pendekatan yang berbeda.
- Tekanan melakukan sesuatu dengan mengikuti prinsip perusahaan dan perlawanan manusia untuk berubah secara alami menekan keinginan untuk mencari atau melakukan hal-hal yang berpotensi bertentangan dengan pandangan organisasi. Berinvestasi dalam kegiatan yang berbeda seringkali bertentangan dengan apa yang biasa dilakukan orang di perusahaan.
- Ada komitmen yang kuat untuk melayani pelanggan dengan pengetahuan dan penawaran yang terus-menerus mengalir.
- Logika dominan muncul yang menemukan manajer dan pemimpin membingkai masalah dan peluang berdasarkan pengalaman kolektif dari waktu ke waktu.
- Orang tidak secara sukarela mencari peluang terkait proses dan pendekatan yang berhasil.
- Upaya untuk mengejar perubahan yang terputus, baik secara pasif atau aktif.
[1] Art Petty, 2019, how to help your employees take ownership of change