LANGKAH PRAKTIS MANAJEMEN YANG DAPAT MENGUBAH BISNIS
Pendahuluan
Manajemen merupakan proses di mana organisasi memiliki karyawan untuk memperoleh hasil terbesar dengan upaya untuk menggunakan sumber daya yang tersedia. Dalam konteks pengelolaan SDM, sangat diperlukan kemampuan dan keandalam manajer. Seorang manajer yang hebat adalah mereka yang dapat memotivasi tim mereka dan mengikuti praktik terbaik manajemen untuk sukses. Namun sangat diperlukan keteladanan manajer agar memiliki dampak yang berarti bagi organisasi. Praktik terbaik adalah praktik yang berfokus pada pengembangan keterhubungan di antara manajer, SDM, dan organisasi secara keseluruhan.
Delapan paraktek manajemen yang dapat mengubah bisnis
Dalam www.online.stmary.edu, yang mengacu pada pendapat Patrick Lencioni (penulis 10 buku manajemen bisnis terlaris), mengungkapkan bahwa adalah 8 praktik yang dapat mengubah bisnis menjadi sistem yang dapat membuat karyawan menghasilkan karya terbaik mereka.
- Engage Workers
Pekerja tidak peduli mengenai pekerjaan mereka. Yang mereka pedulikan hanyalah mendapatkan gaji dan memajukan kepentingannya sendiri. Karena itu, hal pertama yang perlu dilakukan seorang manajer adalah mencari tahu bagaimana membuat karyawannya peduli dengan visi organisasi. Pekerja yang terlibat tidak hanya lebih antusias dan produktif; tetapi juga menjadi aktif untuk mengambil tanggung jawab atas kinerja dan menarik bakat mereka ke organisasi.
- Reward Effort
Tidak ada yang menyukai pekerjaan yang tidak diakui. Pengakuan atas usaha dan pencapaian untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik, akan membuat karyawan merasa dihargai. Apresiasi dapat memotivasi karyawan untuk mencapai lebih banyak dan membantu membangun loyalitas.
- Be Vulnerable
Hal ini merupakan bagian yang sering diulang dalam artikel manajemen bisnis Lencioni. Dia percaya bahwa manajer perlu berhenti menjadi tokoh anonim dalam kehidupan karyawan. Mengenal karyawan adalah salah satu cara terbaik bagi manajemen untuk melibatkan pekerja. Bagian ini merupakan hal penting dalam dinamika tim. Tanpa dapat berbicara secara terbuka dan menempatkan ide-ide seseorang, tidak mungkin bagi tim untuk membangun kepercayaan.
- Stay Committed
Ketika anggota tim tidak saling percaya, mereka akan mencurahkan banyak waktu untuk menghindari konflik daripada menyuarakan pendapat. Lencioni menyebut kurangnya komitmen ini sebagai "disfungsi ketiga" dari dinamika tim. Ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk dan menghambat produktivitas. Karena itu, tetap berkomitmen pada inisiatif tim.
- Seek Clarity
Masalah yang sering terjadi adalah kurangnya keselarasan di antara manajer, yang tidak mengerti dan tidak dapat memenuhi visi organisasi. Lencioni menunjukkan bahwa organisasi perlu fokus pada penyelarasan prinsip-prinsip inti dengan mengajukan enam pertanyaan berikut:
- Mengapa kita ada?
- Bagaimana kita bersikap?
- Apa yang kita lakukan?
- Bagaimana kita akan berhasil?
- Apa yang paling penting saat ini?
- Siapa yang harus melakukan apa?
Tanpa pemimpin yang dapat mengembangkan dan berbagi kejelasan visi, nilai-nilai, tujuan strategis, dan pelimpahan tanggung jawab, serta pendidikan manajemen bisnis yang baik, maka organisasi akan kekurangan tujuan dan arahan.
- Create Cultural Cohesiveness
Dalam hal ini, "budaya" tidak mengacu pada status sosial ekonomi atau etnis. Namun merupakan nilai-nilai bersama dengan tingkat keterlibatan yang tepat, yang mengarah pada pengembangan hasil yang produktif dan efisien. Praktik manajemen bisnis yang baik dapat mengarahkan karyawan berdasarkan keselarasan nilai-nilai inti organisasi dan visinya, sehingga anggota tim dapat lebih baik. Keragaman ras, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi merupakan hal positif karena akan meningkatkan wawasan kolektif.
- Focus Team Effort
Manajer terkadang menginvestasikan sebagian besar energi mereka untuk memastikan bahwa tim bekerja dengan baik. Sangat penting untuk fokus pada dinamika tim, untuk memastikan bahwa anggota tidak terganggu oleh kegiatan individu yang membuat mereka keluar jalur. Penilaian ulang dan penataan ulang tujuan tim secara konsisten adalah cara untuk mencapai hasil terbaik.
- Hold Regular Meetings
Dalam bukunya, The Advantage, Lencioni mengatakan mengenai pentingnya pertemuan rutin untuk kesuksesan organisasi: "Tidak ada tindakan, aktivitas atau proses yang lebih penting untuk menciptakan organisasi yang sehat daripada pengadaan pertemuan". Dia menyarankan bahwa, agar sepenuhnya berhasil, manajemen harus melakukan hal berikut:
- Buat pertemuan terpisah untuk perencanaan bisnis taktis dan strategis.
- Menilai agenda taktis hanya setelah tim meninjau kemajuannya terhadap tujuan.
- Pastikan ada cukup waktu yang dialokasikan untuk klarifikasi, debat, dan penyelesaian masalah utama.
- Lakukan pertemuan setiap tiga bulan di luar kantor untuk meninjau apa yang terjadi di industri, perusahaan, dan tim.