Browse By

LIMA BIDANG UTAMA DALAM MENGELOLA SDM RS

Pendahuluan

Sumber daya masusia (SDM) sangat berperan penting dalam semua organisasi bisnis. Karena itu, pengelolaan SDM sangat penting. Pengelolaan  SDM yang baik akan dapat berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan, di samping terciptanya loyalitas SDM yang tinggi. Selain itu, SDM juga akan memiliki profesionalitas terbaik  yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Implementasi konsep manajemen SDM harus benar-benar diterapkan dengan baik, karena SDM merupakan salah satu elemen penting yang akan memutar roda organisasi.

SDM yang berkualitas dan loyal sangat menentukan untuk menciptakan RS yang mempunyai citra baik di mata pasien. Walaupun sebenarnya, SDM di RS telah terspesialisasi secara jelas, karena semua tenaga medis seperti perawat, bidan, dokter, dokter spesialis, farmasi dan lain-lain secara khusus telah mempunyai latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas yang mereka kerjakan. Namun SDM tersebut tetap diharapkan mampu menunjang pelayanan RS yang berkualitas. Meskipun demikian, karena masalah kesehatan dan teknologi yang digunakan selalu berubah maka upaya peningkatan mutu SDM akan selalu diperbaiki dengan berbagai cara dan strategi. Apalagi di era millennium saat ini yang menuntut keunggulan kualitas SDM. Di samping itu, kualitas SDM harus juga bersinergi dengan keleluasaan dalam pengusaan ilmu pengetahuan dan keteramplian memanfaatkan teknologi informasi.

Bidang utama dalam mengelola SDM

Mengelola SDM merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen RS. Mengelola SDM dengan efisien dan efektif akan memastikan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Pencapaian ujuan organisasi akan dapat dilakukan dengan mengelola SDM secara professional dengan menyelesaikan suatu penugasan melalui keterlibatan SDM. Menurut Ohioze (2015)[1] Ada 5 bidang utama pengelolaan SDM, yaitu: 1) Manpower planning, 2) Staffing, 3) Performance and Motivation, 4) Training, Development and Education, & 5) Discipline and Grievance.

Manpower planning

Pengelolaan karyawan yang baik untuk hasil yang terbaik dimulai dari perencanaan tenaga kerja. Kegagaladalam merencanakannya akan berarti berencana untuk gagal. Sebelum mempekerjakan seorang staf, sebaiknya tentukan kebutuhan staf terlebih dahulu. Perencanaan tenaga kerja harus menjadi inti tindakan yang dipikirkan dengan hati-hati. RS harus mendapatkan keseimbangan yang tepat antara tingkat staf dan beban kerja.

Baca Juga:  PENTINGNYA ”AVAILABLE BEDS & DEPARTMENTAL COST FINDING” DALAM LAPORAN BIAYA COVID-19 BAGI RS AS

Over-staffing akan menyebabkan hilangnya jam kerja, kemalasan, mengurangi produktivitas, dan mengurangi keuntungan. Sebaliknya, under-staffing akan menyebabkan kelelahan kerja, stres, penyakit, sikap buruk, seringnya terjadi kesalahan, berkurangnya produktivitas, dan berkurangnya keuntungan. Keseimbangan yang tepat diperlukan untuk sukses.

Panduan dalam merencanakan tenaga kerja :

Masih menurut Ohioze, berikut adalah panduan (langkah-langkah) untuk melakukan perencanaan SDM;

  • Tentukan aktivitas organisasi,
  • Masukkan kegiatan kelompok kedalam peran dan posisi,
  • Tentukan uraian tugas dan spesifikasi pekerjaan, (kualifikasi & keterampilan),
  • Tentukan remunerasi yang mampu diberikan organisasi,
  • Tentukan jumlah orang untuk setiap posisi/departemen,
  • Buat bagan organisasi,
  • Dokumentasikan spesifikasi pekerjaan & deskripsikan.

Setelah mengikuti langkah-langkah di atas, lanjutkan pada pengelolaan sumber daya manusia berikutnya.


[1] Ohi Ohioze, 2015, How to Manage Hospital Employees