Browse By

UPAYA ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN MELAKUKAN ”FACILITATING THE SWITCH” DI ERA PASCA COVID-19

Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetauan dan tekhnologi disatu sisi, berdampak pada kemajuan dengan semakin terhubungnya masyarakat antar negara. Namun disi lain, semakin terhubungnya masyarakat antar negara dan kenaikan suhu global, akan menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan untuk penularan penyakit. Pada kondisi ini, wabah penyakit menular menjadi lebih sering terjadi. Salahsatunya adalah pandemi COVID-19.

Perkembangan tersebut, tentunya akan berdampak pada organisasi pelayanan kesehatan. Tulisan ini akan membahas tentang ketahanan fasilitas pelayanan kesehatan akibat terjadinya waba penyakit menular atau bahkan pandemi di masa depan. Tulisan ini akan fokus pafa upaya fleksibilitas organisasi pelayanan kesehatan menyiapkan ruang layanan.

Facilitating the switch (www.wsp.com)

Pada kondisi krisisi (akibat pandemi), banyak organisasi pelayanan keseatan menanggapinya dengan mengubah bangunan besar seperti stadion atau pusat konferensi, atau dengan membangun RS lapangan yang sama sekali baru dari awal. Ke depan, strategi ini akan bergeser untuk menyediakan kapasitas ekstra di dalam RS itu sendiri, atau dalam jarak yang sangat dekat. Sehingga mereka dapat lebih mudah mengakses staf, peralatan, dan infrastruktur yang mereka butuhkan.

Peralihan ke "mode pandemi", juga telah melibatkan konfigurasi ulang pintu masuk dan tata letak RS. Hal ini bertujuan untuk memisahkan pasien yang terinfeksi dan tidak terinfeksi serta arus staf, peralatan, dan bahan habis pakai terkait. ICU ditingkatkan untuk merawat lonjakan pasien yang sakit kritis, dan ruang isolasi diimprovisasi dengan memasang kipas dan filter untuk menciptakan tekanan negatif. Pada waktu berikutnya, fleksibilitas yang lebih besar pada ruang dan sistem dapat membuat transisi menjadi lebih lancar dan efektif. Ruang ICU, misalnya, membutuhkan redundansi daya darurat yang lebih tinggi dan pasokan gas medis untuk pasien yang menggunakan ventilator, dan infrastruktur RS harus mampu memasok kebutuhan oksigen yang jauh lebih tinggi.

Baca Juga:  HOSPITAL CULTURE

Menurut Gary Hamilton (Healthcare practice leader at WSP, based in Washington DC), mengatakan bahwa mengubah kamar pasien normal menjadi ruang ICU bukanlah plug-and-play. RS tidak bisa begitu saja mencolokkan semua peralatan yang diperlukan untuk menjaga pasien tetap hidup karena persyaratannya sangat berbeda. Pada satu proyek konversi, Mr Hamilton menemukan bahwa sistem gas medis bisa sedikit melar, tetapi pipa RS tidak cukup besar untuk membawa beban yang lebih tinggi. Karena itu, mereka kemudian meningkatkannya selama desain dengan efek marjinal pada keseluruhan biaya infrastruktur, dan hal ini tidak akan mengalami masalah. Tapi, yang dilakukkan Mr Hamilton pada penjelasan tersebut tidak merancang dalam kondisi pandemi. Pandemi belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi ini mengajarkan bahwa penting untuk mengambil pendekatan yang fleksibel. Perubahan desain yang relatif kecil lainnya termasuk memasang satu set pintu masuk ekstra dan pintu pemadam kebakaran ekstra antar departemen, untuk membantu pemisahan dan kompartementalisasi.

Banyak yang harus diupayakan oleh pemilik dan tim desain RS untuk mengantisipasi masa depan. Insinyur sudah mempertimbangkan interaksi keadaan darurat dari bencana alam hingga penembakan massal, tetapi pandemi menambahkan lapisan lain di atasnya.  Menurut April Woods (wakil presiden WSP di Florida), mengatakan bahwa meningkatkan kode minimum dapat membuat prosesnya lebih mudah. Mr Woods menambahkan bahwa dampak COVID akan sebanding dengan Badai Andrew, yang meluluhlantahkan negara bagian (AS) pada tahun 1992. Setelah kejadian tersebut, teradi perubahan banyak aturan bangunan di sini dan di pesisir pantai, dan khususnya ketahanan fasilitas kesehatan. Di tahun-tahun mendatang, fleksibilitas yang lebih besar hanya akan menjadi standar perawatan yang harus diterapkan di semua desain. Misalnya, untuk memungkinkan sistem teknik diubah dengan cepat untuk mengakomodasi pandemi. Ketika itu menjadi elemen yang diwajibkan kode, pemilik tidak harus memutuskan apakah akan ikut serta atau tidak.

Baca Juga:  MELAKUKAN TRANSFORMASI INDUSTRI SECARA LUAS & MENEMUKAN KEMBALI MODEL BISNIS