”TOTAL BENCHMARKING” RS (Part 1)
Pendahuluan
Persaingan di Industri RS terjadi dalam berbagai cara, termasuk pada kualitas pelayanan dan harga (tariff). Salah satu usaha manajemen untuk memanangkan persaingan adalah meningkatkan kualitas layanan. Benchmarking merupakan langkah yang tepat dalam menentukan prioritas utama dalam upaya peningkatan. Proses benchmarking berkelanjutan memungkinkan eksekutif RS untuk melihat bagaimana organisasi mereka dalam melawan pesaing.
Pada tulisan ini akan menyajikan tentang Benchmark RS secara menyeluruh (total bernchmarking). Sebagai referensi, tulisan ini mengacu pada tulisan Ellison and Cohen (2017)[1], yan berusaha menyajikan benchmarking RS dari berbagai aspek seperti kualitas, kepuasan pasien, kepegawaian, utilisasi, keuangan, afiliasi, kompensasi, dan Tekhnologi Informasi.
Kualitas Layanan Unit Gawat Darurat
Benchmarking terhadap kualitas & proses perawatan akan mengacu pada rata-rata layanan kualitas di suatu daerah/Negara. Karena kurangnya hasil survey mengenai hal tersebut di berbagai RS Indonesia, maka dalam tulisan ini mengacu pada hasil survey RS di luar negeri. Walaupun demikian, diharapkan data ini setidaknya menjadi acuan dalam memperbaik kinerja RS di Indonesia.
Mengacu pada tulisan Ellison and Cohen (2017) yang bersumber dari: Hospital Compare, HHS, Complications-National Averages December 2016 and Timely and Effective Care Measures-National Averages December 2016, berikut ini adalah rata-rata kualitaslayanan unit gawat darurat RS luar negeri;
- Rata-rata waktu yang dihabiskan di UGD sebelum pasien dirawat sebagai pasien rawat inap: 279 menit
- Rata-rata waktu yang dihabiskan pasien di UGD setelah dokter memutuskan pasien untuk dirawat inap (waktu sebelum meninggalkan ruang UGD ke rawat inap): 99 menit
- Rata-rata waktu yang dihabiskan pasien UGD sebelum dipulangkan ke rumah: 140 menit
- Rata-rata waktu yang dihabiskan pasien UGD sebelum dilihat oleh profesional perawatan kesehatan: 22 menit
- Rata-rata waktu tunggu pasien yang datang ke UGD dengan patah tulang sebelum menerima obat nyeri: 52 menit
- Persentase pasien yang datang ke UGD dengan gejala stroke, yang menerima hasil pemindaian otak dalam 45 menit: 69 persen
Kepuasan Pasien
Masih mengacu pada tulisan Ellison and Cohen (2017) yang bersumber dari; Hospital Compare, HHS, HCAHPS National Survey Results December 2016, berikut adalah peringkat RS seara keseluruhan dari sudut pandang pasien;
- Pasien yang memberi rumah sakit peringkat sembilan atau 10: 72 persen
- Pasien yang memberi rumah sakit peringkat tujuh atau delapan: 21 persen
- Pasien yang memberi rumah sakit peringkat enam atau lebih rendah: 7 persen
Masih dalam survey yang sama, adalah kebersihan RS dari sudut pandang pasien
- Pasien yang mengatakan ruangan dan kamar mandi mereka "selalu" bersih: 74 persen
- Pasien yang mengatakan ruangan dan kamar mandi mereka "biasanya" bersih: 18 persen
- Pasien yang mengatakan ruangan dan kamar mandi mereka "kadang-kadang" atau "tidak pernah" bersih: 8 persen
Sedangkan, kepuasan pasien dari aspek kebisingan RS adalah sbb;
- Pasien yang mengatakan area di sekitar kamar mereka "selalu" tenang di malam hari: 62 persen
- Pasien yang mengatakan area di sekitar kamar mereka "biasanya" tenang di malam hari: 29 persen
- Pasien yang mengatakan area di sekitar kamar mereka "kadang-kadang" atau "tidak pernah" diam di malam hari: 9 persen
[1] Ayla Ellison and Jessica Kim Cohen, 2017, 230 hospital benchmarks