BEBERAPA LANGKAH DALAM MENGEMBANGKAN & MENGELOLA ANGGARAN
Pendahuluan
Mengembangkan dan mengelola anggaran merupakan hal krusial bagi setiap organisasi bisnis. Karena, proses penganggaran yang baik dapat membantu mengembangkan dan memajukan organisasi. Sementara penganggaran dan pemantauan anggaran yang buruk, dapat menutup peta jalan organisasi dan mempengaruhi kesehatan serta kelayakan keuangan dalam jangka panjang. Karena itu, disiplin dan perencanaan harus menjadi landasan proses penganggaran bisnis.
Sepuluh langkah dalam mengembangkan dan mengelola anggaran
Setiap organisasi harus tetap fokus pada strategi dan rencana yang telah dibuat. Karena itu penting bagi manajemen untuk mengetahui secara detail di mana organisasinya ingin menghabiskan sumber daya mereka dan membantu menjaga alokasi pendanaan sesuai dengan visi dan misi organisasi. Penganggaran perlu didorong oleh visi & rencana strategis. Rencana strategis dan anggaran juga harus ditargetkan pada pelanggan, karena tanpa pelanggan, tidak ada pendapatan yang dianggarkan. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mengidentifikasi pelanggan, mencari tahu apa yang mereka inginkan. Selain itu juga berapa anggaran untuk menempatkan sistem dan proses di tempat untuk memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
Menurut Lotich (2016)[1], terdapat 10 langkah dalam mengembangkan dan mengelola anggaran, yaitu; 1) strategic plan, 2) business goals, 3) revenue projections, 4) fixed cost Projections, 5) variable cost projections, 6) annual goal expenses, 7) target profit margin, 8) board approval, 9) budget review, & 10) dealing with budget variances.
- Strategic Plan
Setiap organisasi, harus tahu mengapa suatu hal dikerjakan dan apa yang ingin dicapai. Hal Ini diartikulasikan melalui pernyataan visi dan misi tertulis. Strategic Plan adalah bagaimana organisasi berencana untuk mencapai misinya. Langkah pertama dalam proses penganggaran adalah memiliki strategic plan tertulis. Ini memastikan bahwa sumber daya organisasi digunakan untuk mendukung strategi dan pengembangan organisasi.
- Business Goals
Tujuan bisnis tahunan adalah langkah yang diambil organisasi untuk mengimplementasikan rencana strategisnya dan tujuan inilah yang perlu didanai oleh anggaran. Tujuan perlu dikembangkan disertai dengan akuntabilitas. Hal Ini biasanya merupakan tanggung jawab tim manajemen, dewan direksi, atau pemilik bisnis. Anggaran menyiapkan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan. Misalnya, apabila suatu organisasi ingin membuat perluasan, maka perlu ada uang yang dianggarkan untuk memperluas atau memindahkan operasi bisnis.
- Revenue Projections
Proyeksi pendapatan harus didasarkan pada kinerja keuangan historis, serta proyeksi pertumbuhan pendapatan. Pertumbuhan yang diproyeksikan dapat dikaitkan dengan tujuan organisasi dan inisiatif yang direncanakan dan akan memulai pertumbuhan bisnis. Misalnya, apabila ada tujuan untuk meningkatkan penjualan sebesar 10%, proyeksi penjualan tersebut harus menjadi bagian dari proyeksi pendapatan untuk tahun tersebut.
- Fixed Cost Projections
Memproyeksikan biaya tetap terkait dengan bagaimana manajemen melihat biaya bulanan yang dapat diprediksi dan tidak berubah. Misalnya biaya kompensasi karyawan, biaya fasilitas, biaya utilitas, pembayaran hipotek atau sewa, biaya asuransi, dll. Biaya tetap tidak berubah dan merupakan biaya minimum yang perlu didanai dalam anggaran. Misalnya, apabila ada rekrutmen karyawan, biaya untuk mengisi posisi itu harus menjadi bagian dari proyeksi biaya tetap.
Lanjut pada artikel selanjutnya.
[1] Patricia Lotich, 2016, 10 steps to developing and managing a budget