Browse By

UPAYA ”VICE PRESIDENT-REVENUE CYCLE (HOSPITAL SISTERS HEALTH SYSTEM-ILLINOIS) & PRESIDENT-CEO (MEMORIAL PHYSICIAN SERVICES-ILLINOIS)” MENGHADAPI KRISIS AKIBAT COVID-19

Pendahuluan

Penurunan pendapatan yang tidak diikurti penurunan biaya secara signifikan, akan berpengaruh pada menurunnya laba. Hal ini dirasakan oleh organisasi pelayanan kesehatan akibat terdampak pandemi COVID-19. Karena itu, penurunan pendapatan yang dirasakan tersebut harus diimbangi dengan terobosan baru (untuk menaikkan pendapatan), disamping upaya mengendalikan biaya. Hal ini harus dilakukan oleh setiap level pimpinan organisasi pelayanan kesehatan, mulai dari CEO hingga pimpinan keuangan seperti CFO &  Chief revenue officer.

Tulisan ini akan membahas tentang upaya vice president-revenue cycle (Hospital Sisters Health System, Springfield, Illinois) & president-CEO (Memorial Physician Services, Springfield, Illinois), dalam menghadapi pandemi. Upaya yang dilakukan kedua pemimpin organisasi pelayanan kesehatan tersebut akan mengacu pada artikel yang ditulis oleh  Reese (2020)[1].

Nikki Harper, FHFMA, vice president, revenue cycle, Hospital Sisters Health System, Springfield, Illinois

Hospital Sisters Health System sangat terpengaruh (akibat pandemi) sejak bulan Maret 2020. Mereka memiliki 15 RS di Illinois dan Wisconsin, bersama dengan tiga kelompok dokter. Sekitar dua minggu sejak awal pandemi, kesadaran mereka meningkat setelah salahsatu karyawanna dinyatakan positif COVID-19. Karyawan tersebut bekerja di gedung administrasi bersama sekitar 40 orang lainnya. Nikki Harper segera menyadari bahwa dunia telah berubah. Kemudian, kolega dan sebagian besar karawan lainnya dikirim untuk dikarantina mandiri selama dua minggu.

Kejadian tersebut membuat manajemen Hospital Sisters Health System memikirkan kembali cara mereka memiliki karyawan yang bekerja. Mereka telah selamat dari musim flu dan banyak waktu "normal" lainnya di lingkungan di mana orang lain dapat menular dan dapat menularkan virus. Namun, secara historis, mereka tidak pernah membuatnya berdampak pada seluruh tim pada satu waktu. Mrs. Harper kemudian berpikir tentang hal hebat dimana saat-saat perubahan cepat, agar pemimpin menjadi lebih tangguh. Beliau kemudian menemukan tantangan positif yang mengarah pada banyak peluang untuk melihat kepegawaian, metrik, dan cara untuk mendefinisikan kembali manajemen siklus pendapatan. Secara historis, pemimpin layanan kesehatan dapat terjebak dalam melakukan berbagai hal seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.

Baca Juga:  MENGELOLA MOBILE ASSET DI RS

Hal tersebut tidak bisa lagi terjadi. Manajemen Hospital Sisters Health System harus menemukan kembali cara untu memberikan perawatan dan pekerjaan untuk mendapatkan penggantian. Misalnya, pekerjaan jarak jauh (bekerja dari rumah) telah dikenal di antara pembuat kode, tetapi tidak harus di antara penjadwal, penagih, dan karyawan non-klinis lainnya. Saat ini, mereka mempunyai alat untuk mengukur kualitas dan produktivitas, sehinga semua jenis pekerjaan bisa dilakukan dari rumah. Hal ini tentunya dapat menghemat biaya sewa untuk organisasi, selain meningkatkan kepuasan karyawan dan meningkatkan produktivitas.

Dengan lebih banyak orang yang bekerja dari rumah, terjadi perubahan dalam gaya dan penyampaian kepemimpinan. Para pemimpin harus mempelajarinya untuk menggunakan alat secara efektif untuk memantau dan terlibat dengan timnya. Sumber daya seperti Skype atau Zoom memungkinkan Manajemen Hospital Sisters Health System untuk tetap melihat timnya dari jauh dan berlatih di layar di mana pun berada. Ini juga dapat menurunkan biaya perjalanan untuk pelatih dalam sistem kesehatan menengah atau besar.

James Travis Dowell, FHFMA, MBA, FACHE, president & CEO, Memorial Physician Services, Springfield, Illinois

Memorial Physician Services (MPS) sangat terpengaruh oleh situasi pandemi COVID-19. Mereka terus berfokus pada cara-cara untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga harus segera mengevaluasi kembali struktur biaya dan pengelolaan kas. Sayangnya, volume pasien menurun dengan cepat, yang sangat mempengaruhi pendapatan. Untuk mengembalikan bisnis, mereka segera memasukkan layanan telehealth, yang ”sama-sama menguntungkan”, karena menyediakan cara yang aman dan nyaman untuk tetap terhubung dengan pasien. Akhirnya, mereka dapat menagih dan mendapatkan penggantian untuk layanan telehealth, termasuk kunjungan telepon oleh sebagian besar pembayar. Manajemen MPS berharap akan banyak kebijakan pelonggaran seputar telehealth dan tetap berlaku setelah pandemi.

Baca Juga:  BAGAIMANA MENGHUBUNGAKAN BIAYA DENGAN KUALITAS DALAM INDUSTRI RS? (Part 3)

Lingkungan baru juga telah memaksa Manajemen MPS untuk melakukan pengura-ngan biaya. Mereka telah menyesuaikan tingkat & kombinasi stafnya serta meng-evaluasi kembali kompensasi & tunjangan. Vendor yang terikat kontrak juga sedang ditinjau dengan cermat (dan jika mungkin), akan dilakukan negosiasikan ulang agar tercapai biaya yang lebih rendah. Untuk memastikan mereka memiliki arus kas yang sesuai, MPS telah mengajukan semua hibah yang berlaku, membuka jalur kredit dengan bank daerah & mengambil pembayaran yang dipercepat jika tersedia. Kombi-nasi induksi layanan telehealth, langkah-langkah pengurangan biaya & pengem-bangan arus kas telah membantu mereka memenuhi tantangan hingga saat ini.

[1] Eric C. Reese, PhD, 2020, Healthcare finance leaders share their responses to the COVID-19 crisis