Browse By

MENGUKUR KINERJA KARYAWAN (part 2)

Pendahuluan

Pada part 1 tulisan ini, telah dijelaskan bahwa salahsatu cara dalam mengukur kinerja karyawan adalah melalui penggunaan key performance indicator (KPI). Dalam tulisannya, Jackson (2017)[1] mengajukan 18 Indikator Kinerja Utama & contohnya, yang terbagi dalam 4 metrik utama yaitu; metrik keuangan, metrik pelanggan, metrik proses, & metrik orang.

Mengukur kinerja karyawan melalui key performance indicator

Berikut ini adalah penjelasan mengenai KPI mengacu pada tulisan Jackson (2017), dimulai dengan metric keuangan.  

Metrik Keuangan

1. Profit.

Merupakan salah satu indikator kinerja terpenting. Jangan lupa untuk menganalisis margin laba kotor dan laba bersih untuk lebih memahami seberapa sukses organisasi dalam menghasilkan laba yang tinggi.

2. Cost.

Lakukan pengukuran untuk mengetahui sejauh mana organisasi telah melakukan efektivitas biaya dan temukan cara terbaik untuk mengurangi serta mengelola biaya.

3. LOB Revenue Vs. Target.

Merupakan perbandingan antara pendapatan aktual dengan pendapatan yang diproyeksikan. Memetakan dan menganalisis perbedaan antara kedua angka ini akan membantu mengidentifikasi bagaimana kinerja departemen atau unit.

4. Cost Of Goods Sold.

Dengan menghitung semua biaya produksi untuk produk yang dijual organisasi, manajemen bisa mendapatkan gagasan yang lebih baik mengenai bagaimana seharusnya markup produk dan margin keuntungan yang sebenarnya. Informasi ini adalah kunci dalam menentukan cara menjual lebih banyak dari pesaing.

5. Day Sales Outstanding (DSO).

Merupakan rekap piutang organisasi dibagi dengan jumlah total penjualan kredit. Kalikan hasil tersebut dengan jumlah hari dalam jangka waktu yang tertentu. Semakin rendah angkanya, semakin baik organisasi dalam mengumpulkan piutang. Jalankan tips ini setiap bulan, kuartal, atau tahun untuk melihat bagaimana manajemen dapat meningkatkannya.

6. Sales By Region.

Baca Juga:  KONDISI YANG MEMUNGKINKAN MANAJEMEN RS DI INDONESIA MENGGUNAKAN ”DIFFERENTIATION STRATEGIES”

Analisis terhadap area/wilayah penjualan sangat penting untuk melihat wilayah mana yang memenuhi tujuan penjualan. Manajemen dapat menyiapkan umpan balik yang lebih baik pada wilayah yang berkinerja buruk untuk meningkatkan penjualan.

7. LOB Expenses Vs. Budget.

Bandingkan biaya overhead yang sebenarnya dengan anggaran yang diperkirakan. Hal ini sangat penting agar dapat memahami dari mana terjadinya penyimpangan, sehingga manajemen dapat membuat anggaran departemen yang lebih efektif di masa mendatang.


[1] Ted Jackson, 2017, 18 key performance indicator (kpi) examples defined