Browse By

STRATEGI PEMASARAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan

Penjualan online yang telah menjadi tren saat ini, secara tidak langsung merubah organisasi pelayanan kesehatan dalam mengelola (manajemen) & memberikan layanana dalam organisasinya. Hal ini perlu dilakukan karena konsumerisme perawatan kesehatan telah berubah. Konsumerisme perawatan kesehatan akan secara drastis mengubah cara profesional perawatan kesehatan dalam memasarkan dan memberikan layanan mereka. Bahkan, konsumen saat ini mengharapkan pengalaman perawatan kesehatan yang inovatif dan maju secara digital seperti industri lainnya. Agar dapat memenuhi harapan konsumentersebut maka RS, sistem kesehatan, dan praktik medis, harus berevolusi untuk memenuhi kebutuhan yang berubah. Hal ini penting dilakukan agar suatu organisasi pelayanan kesehatan tetap kompetitif atau berisiko tertinggal.

What Is a Healthcare Marketing Strategy?[1]

Karena semakin banyak profesional kesehatan yang menyediakan layanan online yang dapat diakses dan memperpendek birokrasi antara komunikasi dokter-pasien, maka konsumen/pasien tidak lagi merasa perlu mengunjungi opsi terdekat. Sebaliknya, mereka diberdayakan untuk memilih bisnis perawatan kesehatan yang menawarkan pengalaman konsumen yang memenuhi atau melebihi harapan mereka. Bahkan jika suatu institusi pelayanan kesehatan telah merasa senang dengan volume pasien saat ini, maka pemasaran tetap penting untuk dilakukan. Pemasaran layanan kesehatan tidak dapat terjadi tanpa strategi pemasaran medis yang terencana untuk menjaga merek layanan kesehatan tetap terdepan di benak orang atau calon pasien. Berikut adalah beberapa alasan seseorang/calon pasien, mungkin memutuskan untuk beralih penyedia layanan kesehatan:
  • Relokasi,
  • Penyedia tidak lagi menerima asuransi kesehatan mereka,
  • Higher costs for the same service (Biaya lebih tinggi untuk layanan yang sama, sehingga tarif layanana otomatis akan jadi lebih tinggi),
  • Terbatas atau tidak ada akses ke janji temu (dengan dokter) di hari yang sama,
  • Terbatas atau tidak ada akses untuk berkomunikasi langsung dengan dokter mereka,
  • Terbatas atau tidak ada akses ke janji temu perawatan virtual (mis., telehealth),
  • Terbatas atau tidak ada akses ke penjadwalan janji temu online, pembayaran tagihan, atau catatan medis yang aman,
  • Ketidakpuasan dengan waktu tunggu,
  • Pengalaman konsumen/pasien yang negatif,
  • Tidak ada akses ke kemampuan pemantauan pasien jarak jauh.
Baca Juga:  PEMASARAN INOVATIF DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Itulah mengapa sangat penting untuk memiliki rencana pemasaran perawatan kesehatan yang direncanakan dan dianggarkan untuk menjangkau konsumen baru. [1] Stewart Gandolf, (tanpa tahun), What Is a Healthcare Marketing Strategy?