REFORMASI BPJS KESEHATAN (Part 1)
Pendahuluan
Permasalahan pendanaan BPJS kesehatan yang mencuat akhir-akhir ini bukanlah hal yang baru. Isu ini telah ada sejak lembaga ini mulai berjalan. Karena itu, untuk langkah terbaik kedepan adalah melakukan reformasi di tubuh BPJS. Reformasi menyeluruh bukan hanya sekedar menaikkan iuran, tetapi terkait juga dengan banyak hal termasuk upaya efesiensi, pemasaran, & evaluasi kinerja organisasi. Hal ini penting untuk meningkatkan kinerja BPJS kesehatan secara menyeluruh dan tidak hanya berkutat pada isu per isu.
Reformasi BPJS kesehatan dalam tulisan ini akan terkait dengan 3 hal, yaitu;
- Reformasi Pendanaan BPJS kesehatan,
- Reformasi sistem strategi manajemen BPJS kesehatan,
- Reformasi penilaian kinerja BPJS kesehatan,
Reformasi Pendanaan BPJS kesehatan,
Sangat penting untuk melakukan reformasi pendanaan BPJS kesehatan. Tetapi perlu kehati-hatian dalam mengambil langkah terkait hal tersebut. Prinsip dalam diliar anggaran dalam tahun berjalan. Karena hal ini akan mengganggu APBN tahun berjalan. Reformasi pendanaan BPJS kesehatan terkait dengan 2 hal yaitu;
- Evaluasi besaran iuran peserta BPJS kesehatan,
Langkah yang tepat dalam menentukan besaran iuran BPJS kesehatan adalah menampilkan data secara terbuka untuk dianalisis. Agar supaya transparan dan tidak memihak dibutuhkan tim yang ahli dibidangnya. Mulai dari tim yang menghitung besaran iuran hingga tim yang mereview hasil usulan. Perlu kehati-hatian & pertimbangan yang matang dalam menentukan besaran nilai iuran peserta BPJS kesehatan.
- Alternatif pendanaan lain
Belajar dari Medicare & Medicaid di AS, perlu juga mempertimbagkan peran pemerintah daerah dalam pendanaan BPJS kesehatan. Karena itu penting untuk memntukan formula yang tepat agar salahsatu sumberdana “iuran peserta BPJS yang ditanggung pemerintah” adalah berasal dari pemerintah daerah.
Reformasi sistem & strategi manajemen BPJS kesehatan,
Sistem manajemen dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam organisasi untuk melaksanakan fungsi perencanaan, pengoorganisasian pengarahan, pengkoor-dinasian, & pengawasan terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. Penerapan sistem manajemen yang baik dalam organisasi diharapkan akan meningkatkan kinerja dan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini juga tentunya berlaku untuk BPJS kesehatan.
Pembenahan sistem & strategi manajemen dalam suatu organisasi sangat penting untuk memaksimalkan kinerja. Bagi BPJS kesehatan, pembenahan atau reformasi sistem & strategi manajemen sangat penting untuk mengefektifkan semua sumberdaya yang ada agar menghasilkan kinerja maksimal. Reformasi sistem & strategi manajemen BPJS kesehatan, dapat meliputi;
- Reformasi sistem manajemen internal,
Koordinasi antar lini sangat penting dalam semua organisasi termasuk BPJS kesehatan. Reformasi system manajemen internal baik untuk mengefektifkan peran manajemen dalam meningkatkan kinerja BPJS kesehatan secara maksimal.
- Reformasi manajemen pemasaran
Keberhasilan pemasaran BPJS kesehatan sangat bergantung pada hubungan dengan pelanggan target, baik secara rasional dan emosional. Tentukan nilai untuk membuat pembeli menjadi tertarik. Dalam konteks ini, seorang marketing BPJS kesehatan harus mempunyai pengetahuan lebih mengenai ketertarikan peserta mengikuti program BPJS kesehatan, sehingga dapat memperoleh pemahaman mengenai apa kebutuhan mereka, apa yang menjadi perhatian mereka, dan apa yang mereka inginkan.
Reformasi manajemen pemasaran BPJS kesehatan sangat penting untuk memaksimalkan semua sumberdaya dalam menghasilkan kinerja terbaik. Implementasi konsep pemasaran kreatif harus dimulai oleh manajemen BPJS agar semakin banyak masyarakat yang mau menjadi peserta BPJS kesehatan secara sukarela tanba dibayangi ketakutan UU. Beberapa langkah pemasaran yang dapat dilakukan BPJS kesehatan antara lain;
- Gunakan data sebagai informasi awal
Sangat penting untuk memiliki data calon peserta terutama masyarakat menengah keatas. Hal ini terkait dengan target pemasaran BPJS untuk memperbanyak peserta ”sukarela”. Data calon ”konsumen” yang ada kemudian diolah dan diubah menjadi informasi pemasaran yang dapat ditindaklanjuti.
- Efektifkan WEB
Dunia digital saat ini akan semakin mudah apabila kita menargetkan calon pembeli melalui web. Terkait hal ini, maka web BPJS kesehatan yang ada saat ini perlu dikembangkan lagi agar lebih memudahkan ”calon peserta” untuk mengakses & mendaftar menjadi lebih cepat. Karena itu sangat penting untuk merancang web yang mudah dengan gambar dan kata-kata yang disesuaikan dengan selera pembeli.
- Pemasaran MULTI-CHANNEL
Sangat penting untuk mengembangkan konsep pemasaran multi chanel untuk melayani calon peserta. Membuka diri terhadap kemungkinan pendaftaran calon peserta dengan banyak alternatif sangat baik untuk menjaring lebih banyak calon peserta BPJS sukarela (kelas I & II).
- Mengelola loyalitas anggota
Loyalitas anggota sangat penting untuk tetap mempertahankan ”peserta BPJS sukarela”. Untuk itu maka kepuasan pelanggan menjadi sangat penting, karena biaya untuk mendapatkan anggota baru lebih besar dari biaya untuk mempertahankan yang sudah ada.
- Tanggap terhadap komplain
Peka terhadap semua komplain peserta menjadi salahsatu kunci keberhasilan. Karena itu sangat penting untuk memastikan hubungan BPJS kesehatan dan peserta.
- Bekerjasama dengan RS atau Puskesmas/dokter praktek swasta
RS, puskesmas , dan dokter praktek swasta (bekerjasama dengan BPJS kesehatan), sehari-harinya langsung berinteraksi dengan pasien. Karena itu, sangat penting bagi BPJS kesehatan untuk bekerjasama dengan organisasi ini untuk memasarkan BPJS kesehatan terutama untuk “calon peserta sukarela”.
- Upaya efsiensi,
BPJS Sebagai organisasi mutlak harus melakukan efesiensi terkait biaya yang tidak perlu. Usaha efisiensi harus terus dilakukan dalam kondisi apapun, asalkan tidak menghambat kinerja organisasi. Prinsipnya, efesiensi harus dilakukan tanpa menurunkan manfaat yang akan diterima peserta BPJS kesehatan. Langkah terpenting untuk mewujudkan efisiensi dan efektifitas adalah dengan meningkatkan produktiftas SDM, menciptakan aturan dan mekanisme kerja yang konsisten serta pengendalian terhadap biaya operasional yang dipergunakan dalam kegiatan operasional.
Hal lainnya terkait efesiensi BPJS adalah struktur organisasi. Keberadaan strukur organisasi yang ”gemuk” bisa saja menimbulakan inefesiensi. Struktur organisasi yang “gemuk” disamping kurang efektif juga akan membuat biaya (gaji) operasional semakin meningkat.