Pendahuluan

Mengatasi pandemi COVID-19, membutuhkan upaya yang signifikan dari semua pihak. Hal ini penting, agar kerja keras pemerintah seiap negara dalam menanggulangi pandemi dapat efektif dilakukan. Karena, upaya pemerintah (tiap negara) saja tidak akan cukup apabila tidak adanya kesadaran & upaya semua lapisan masyarakat, baik skala nasional maupun global. Komitmen bersama antara pemerintah & masyarakat (nasional & global), sangat penting agar kawasan dan dunia menjadi benar-benar tangguh dalam mengatasi krisis.

Calling for action at all levels of society[1]

Meskipun peringatan tentang pandemi global telah berulang kali diberikan oleh komunitas ilmiah, dunia tetap tidak siap ketika SARS-CoV-2 pertama kali muncul pada akhir 2019. Respons kebijakan yang berbeda dan salah, mengakibatkan dampak COVID-19 telah dan terus menjadi bencana besar, dengan lebih dari 1,2 juta kematian di Wilayah Eropa WHO saja (lebih dari 4 juta secara global), dan penurunan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sangat penting bagi kita untuk belajar dari kesalahan, karena kita tidak mampu melakukannya lagi.

Dr Hans Henri P. Kluge (WHO Regional Director for Europe), mengatakan bahwa kita tidak bisa membiarkan pandemi lain membuat dunia bertekuk lutut dan harus melakukan segala daya untuk mencegah bencana dalam skala yang sama terjadi lagi. Hans menambahkan bahwa mereka telah menyerukan tindakan di semua lapisan masyarakat, memperbaiki masyarakat yang retak, menjaga kesehatan planet, inovasi dan investasi dalam sistem kesehatan, serta tata kelola Eropa dan global yang lebih baik. Tantangan utama bukanlah mengidentifikasi strategi untuk sukses, tetapi terjadi ketidakmampuan kolektif untuk menerapkannya secara efektif. Hambatan yang signifikan adalah keengganan pemerintah untuk berbagi kekuasaan pengambilan keputusan atau untuk menyetujui pengaturan tata kelola bersama untuk kepentingan semua. Sudah waktunya untuk belajar beberapa pelajaran penting agar kita tidak membuat kesalahan yang sama lagi.

 Professor Mario Monti (Chair of the Pan-European Commission on Health and Sustainable Development), menyerukan kepada pemerintah nasional, organisasi regional dan global, dan pemangku kepentingan sistem perawatan kesehatan dan sosial untuk terlibat dalam reformasi yang luas, program investasi, dan peningkatan tata kelola, mengambil cahaya dari pandemi. Beliau menambahkan bahwa selain meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi, mereka rekomendasikan untuk merancang strategi baru dalam kesehatan dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini membutuhkan kesadaran akan keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, serta dampaknya terhadap penyakit zoonosis yang muncul, yaitu; hubungan antara perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia; dan kebutuhan untuk menghidupkan kembali dan memperluas layanan kesehatan nasional.

 Terakhir & tidak kalah penting adalah perlu untuk meningkatkan posisi kebijakan kesehatan dalam pembuatan kebijakan secara keseluruhan oleh pemerintah dan organisasi internasional dengan membentuk Dewan Kesehatan dan Keuangan Global di G20, dengan mengakui bahwa kesehatan adalah barang publik global. Generasi baru berhak mendapatkan dunia yang lebih baik, dunia di mana kemajuan tidak mengorbankan kesehatannya dan kesehatan planet ini. Reaksi spontan pertama banyak negara terhadap pandemi adalah menutup perbatasan geografis dan ekonomi, menerapkan respons nasional yang terisolasi, & mengabaikan pertimbangan lintas negara. Namun, COVID-19 menunjukkan kepada kita bahwa solusi satu negara saja tidak cukup dalam hal penyebaran penyakit menular di dunia yang sangat terhubung dan terglobalisasi. Krisis semacam itu hanya dapat ditangani secara efektif melalui aksi internasional bersama.