PENTINGNYA ”AVAILABLE BEDS & DEPARTMENTAL COST FINDING” DALAM LAPORAN BIAYA COVID-19 BAGI RS AS
Model pembayaran (oleh pemerintah) atas layanan pasien COVID-19 di setiap RS, akan berbeda di tiap negara. Di AS, pemberlakukan darurat kesehatan masyarakat (public health emergency/PHE) akibat COVID-19, akan mempengaruhi pelaporan biaya RS untuk layanan pasien Medicare. Menurut Nichols (2021)[1], dampak PHE terutama pada bidang pembayaran seperti indeks upah, perawatan tanpa kompen cost-to-charge ratios tiap RS, alokasi dan pembagian biaya, dan data penyelesaian.
Tulisan ini akan menyajikan terkait berbagai hal yang perlu mendapatkan perhatian manajemen organisasi pelayanan kesehatan, dalam menyajikan laporan biaya menurut Nichols. Tulisan ini akan mengangkat 2 (dari 12 item) yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu Available beds & Departmental cost finding.
Available beds
Tempat tidur yang tersedia adalah istilah Medicare yang digunakan untuk berbagai kriteria pembayaran, termasuk status CAH (Critical access hospitals), satu-satunya RS komunitas dan pusat rujukan pedesaan. Yang paling signifikan adalah penggunaan metrik ini untuk penyesuaian IME (indirect medical education) dan jumlah pembayaran DSH (disproportional share hospital) yang dibenarkan secara empiris (25%). Tempat tidur yang tersedia umumnya mengacu pada tempat tidur dalam layanan untuk memberikan perawatan rawat inap dan tidak termasuk "tempat tidur" di mana hanya layanan tambahan yang disediakan. Jumlahnya tidak sama dengan tempat tidur berlisensi, tempat tidur staf, atau tempat tidur operasi.
Selama pandemi, manajemen RS harus cepat untuk menemukan atau "membuat" tempat tidur di dalam fasilitasnya, agar dapat mengelola kebutuhan perawatan pasien dengan tepat karena berbagai alasan. Misalnya, dalam menanggapi PHE, tempat tidur rawat inap sementara didirikan di area tambahan dan tempat tidur lainnya dikonfigurasi ulang untuk menangani pasien yang membutuhkan ventilator atau layanan khusus lainnya. Dalam beberapa situasi (tergantung pada layanan yang ditawarkan), RS akan menutup unit dan mengurangi tempat tidur.
CMS mengeluarkan keringanan darurat dalam mengatasi situasi unik ini agar tercipta fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan perawatan pasien. CMS juga telah merevisi instruksi laporan biaya untuk mengakomodir perubahan tempat tidur yang tersedia di RS yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. RS harus melakukan analisis rinci dari tempat tidur yang tersedia sehingga perhitungan saat ini dan masa depan yang dipengaruhi oleh nilai tersebut, tidak mempengaruhi pembayaran. Misalnya, karena penyesuaian IME dengan menggunakan data tempat tidur yang tersedia dari laporan biaya saat ini dan sebelumnya, maka perhitungannya memerlukan pemantauan setidaknya selama tiga tahun ke depan. Ketika pandemi akhirnya mulai mereda, RS perlu mengevaluasi apakah konfigurasi tempat tidur mereka sebelum dan sesudah pandemi sama. Jika RS membuat keputusan strategis untuk menambah atau mengurangi ukurannya, RS perlu memahami bagaimana perubahan tersebut akan berdampak pada pembayaran di masa mendatang.
Departmental cost finding
Perbedaan cost-to-charge ratios RS akibat pergeseran biaya yang didorong oleh pandemi, dan disebabkan oleh jenis pasien yang berbeda serta aliran pendapatan yang berubah, akan mempengaruhi pembayaran perawatan tanpa kompensasi, penggantian biaya untuk fasilitas CAH, dan cost-to-charge ratios yang digunakan untuk pembayaran outlier. Temuan biaya yang berpotensi menyimpang juga dapat mempengaruhi penetapan tarif CMS untuk Medicare.
RS yang mendirikan pusat biaya unik untuk menangkap biaya terkait COVID-19 perlu mengalokasikan biaya tersebut berdasarkan prinsip penggantian biaya Medicare untuk menghindari ketidaksesuaian laporan biaya. Ketidaksesuaian dapat terjadi ketika RS mengeluarkan biaya administrasi terkait COVID-19 dalam satu periode, tetapi tidak mencatat biaya terkait hingga periode pelaporan berikutnya saat faktur diterima.
[1] K. Michael Nichols, FHFMA, CPA, 2021, Cost reporting in the time of COVID-19 could have an impact on hospital payment