Browse By

BAGAIMANA MENDESAIN RS DALAM KETIDAKPASTIAN MASA DEPAN PASCA COVID-19?

Pendahuluan

Krisis akibat pandemi, membuat organisasi pelayanan kesehatan (termasuk RS) mendapatkan banyak pelajaran. Salah satu pelajaran yang dapat diambil dari krisis tersebut adalah bahwa fleksibilitas ruang sangat penting, sehingga memungkinkan RS mempunyai ketahanan yang optimal dan siap dalam menghadapi hal-hal yang tidak diketahui. Karena itu, manajemen RS harus mulai memikirkan kembali bagaimana mendesain RS agar efektif dalam menghadapi ketidakpastian pasca COVID.

Terkait dengan bagaimana mendesain gedung RS pasca COVID, dalam sebuth artikel di situs www.wsp.com, menyoroti 4 hal yaitu; facilitating the switch, beyond pandemic mode, into the unknown, & target value delivery. Keempat hal tersebut akan dijeskan berikut.

Facilitating the switch

Mengatasi pandemi COVID-19, banyak RS terpaksa melakukan Facilitating the switch agar lonjakan pasien dapat tertampung. Hal ini akan berpengaruh pada strategi RS kedepan, untuk tetap menyediakan kapasitas ekstra di dalam RS itu sendiri. Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat pada tulisan sebelumnya dengan judul ”Upaya organisasi pelayanan kesehatan melakukan facilitating the switch  di era pasca covid-19”.

Beyond pandemic mode

Pengalaman selama pandemi, membuat manajemen RS harus berupaya untuk merancang & menyediakan fasilitas bangunanya agar dapat digunakan untuk tujuan alternatif. Fleksibilitas dalam perancangan ruang sangat dibutuhkan dan tdak hanya beralih ke mode pandemi, tetapi juga harus dapat melampaui mode tersebut.  Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat pada tulisan dengan judul ”Menyiapkan gedung RS dengan fokus beyond pandemic mode”. 

Into the unknown

Lebih jauh ke masa depan, kemajuan dalam berbagai bidang seperti telemedicine, wearable, genetika, dan kecerdasan buatan akan membuat RS perlu mengakomodasi peralatan baru untuk pengujian dan perawatan diagnostik. Sementara, penting juga bagi RS untuk  mempersingkat masa inap atau membuatnya tidak diperlukan untuk semua kecuali pasien yang paling sakit. Menurut Nolan Rome (Leader of WSP’s US healthcare practice), mengatakan bahwa sekarang RS dirancang sesuai kebutuhan untuk tinggal lebih lama dalam pengaturan ketajaman tinggi seperti ICU dan pembedahan. Tetapi, para baby boomer akan menjadi generasi perawatan akut berikutnya. Namun, Rome belum pernah melihat populasi pasien yang hidup sehat selama ini sebelumnya. Karena itu, beliau tidak tahu perawatan apa yang mereka butuhkan. Mungkin ICU tersebut akan diturunkan ketajamannya menjadi tempat tidur transisi atau tempat tidur bedah jangka pendek, atau bahkan ruang ujian karena ada lebih banyak operasi siang hari.

Baca Juga:  LINI LAYANAN RS YANG TERDAMPAK PANDEMI COVID-19

Dalam konteks RS, tidaklah ekonomis untuk melengkapi ruang hanya untuk kemungkinan penggunaan di masa depan, terutama mengingat semakin canggihnya peralatan medis. Sebaliknya, diperlukan pertimbangan skenario adaptasi khusus di awal dan merancang skenario tersebut.  Gunnar Linder (business area manager at WSP in Sweden and a specialist in engineering healthcare environments), mengatakan bahwa mereka harus sangat spesifik tentang batasan suatu area dan dengan tepat apa yang akan dapat diadaptasinya,  Linder menambahkan bahwa dii Gothenburg, mereka telah merancang fasilitas pencitraan yang sangat khusus dengan fasad modular yang dapat dibongkar. Semua ruang operasi terletak di sekelilingnya, sehingga satu sisi dari setiap ruangan dapat dibuka sepenuhnya untuk menggantikan peralatan besar di dalamnya. Sistem bangunan juga dapat ditutup, sehingga RS dapat memiliki lokasi konstruksi dalam bangsal operasional penuh.

Target value delivery

Pengalaman selama pandemi COVID, menajarkan manajemen RS untuk mengambil lebih banyak pendekatan analisis siklus hidup untuk keputusan ketahanan dengan menetapkan target value delivery. Pengembangan & investasi (gedung) RS harus menggunakan pendekatan target value delivery  yang inovatif. Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat pada tulisan yang berjudul ”Pentingnya ”target value delivery”  dalam investasi (pengembangan) RS kedepan”.