PERSAINGAN DALAM INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN & DAMPAKNYA TERHADAP ”ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN BERSKALA KECIL”

Pendahuluan
Persaingan di industri pelayanan kesehatan tidak terelakkan. Banyak RS yang melakukan merger atau mengakuisisi RS lainnya, sehingga menjadi kelompok RS berskala besar. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keunggulan bersaing, terutama dari aspek image dan keterjangkauan. Fenomena ini terjadi di hampir semua negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Banyaknya grup organisasi pelayanan kesehatan, membuat peta persaingan menjadi timpang. Karena, secara otomatis kelompok RS besar akan langsung berhadapan dengan kelompok RS kecil. Mengatasi hal tersebut, maka perlu adanya peran pemerintah. Dalam meminimalisiasi ketimpangan persaingan, pemerintah AS misalnya, mulai mengatur ulang dan membatasi konsolidasi seara berlebihan dalam bentuk merger atau akuisisi. Hal ini untuk mencegah terjadinya monopoli dalam pelayanan kesehatan.
Persaingan di industri pelayanan kesehatan yang didominasi oleh kelompok (grup) RS bersakala besar, seara tidak langsung akan mempengaruhi organisasi pelayanan kesehatan bersakala kecil. Terkait hal tersebut, Membrillo (2018)[1], dalam tulisannya menyoroti beberapa hal berikut, yaitu; 1) What will the new landscape of inter-organizational mergers and local networks mean for small, independent healthcare providers?, 2) Independent providers who wish to remain independent must compete for online presence, & 3) Independent providers must learn from the success of urgent care. Ketiga hal yang disebutkan Membrillo tersebut, selanjutnya akan dibahas berikut.
What will the new landscape of inter-organizational mergers and local networks mean for small, independent healthcare providers?
Organisasi pelayanan kesehatan ang lebih kecil harus mahir dalam kemitraan lokal. Manajer dan administrator telah melihat pertumbuhan terbesar dalam industri kesehatan selama dekade terakhir, namun beberapa mengabaikan praktik yang lebih kecil, sehingga lebih rentan terhadap kesalahan manajemen dan persaingan. Kemitraan antara praktik kecil dengan penyedia, seperti farmasi lokal, kelompok terapis, atau RS kecil, dapat membuka akses ke sumber daya bisnis dan rujukan yang seharusnya tidak terjangkau. Tidak hanya itu, beberapa studi menunjukkan jaringan antar organisasi ini dapat menjadi berita baik bagi pasien dan dapat mengurangi beberapa potensi kerugian dari kebijakan persaingan. Namun, penyedia harus menghindari kemitraan yang dapat dianggap mengikat. Mengikat dalam artian berbentuk monopoli, sehingga mengontrol harga untuk dua layanan terkait secara langsung (seperti pulmonologi dan layanan pengiriman oksigen ke rumah) dengan mengesampingkan semua penyedia lain di daerah tersebut.
Independent providers who wish to remain independent must compete for online presence
Berbeda dengan organisasi kesehatan lokal yang lebih besar, penyedia layanan kecil biasanya tidak memiliki anggaran untuk staf pemasaran full time. Hal ini berarti bahwa pengembangan web, pemasaran online, dan alat penjadwalan online dapat dimaksimalkan. Semakin banyak generasi gen x dan milenial memilih penyedia layanan mereka, membuat janji temu, dan mengambil resep mereka. Sebagian besar berharap dapat melakukan itu semua dengan cara yang sama dari ponsel mereka.
Tanpa strategi web mobile-first yang sehat, penyedia layanan kecil tidak akan terlihat oleh generasi ini. Apabila admin dan staf pemasaran penuh waktu berada di luar jangkauan, penyedia layanan kesehatan independen masih dapat melakukannya dengan bantuan agen pemasaran layanan kesehatan, dan tim kecil sementara untuk pengembang web dan mobile secara freelance.
Independent providers must learn from the success of urgent care
Perpanjangan waktu, kemudahan penjadwalan online, ketersediaan tim dokter merupakan faktor yang membuat perawatan mendesak pilihan penyedia untuk 1725% lebih banyak pasien daripada sepuluh tahun yang lalu. Untuk praktik independen, hal ini bisa sesederhana sebaran jam kantor yang lebih luas antara dokter mitra, dan serumit portal online baru untuk laporan laboratorium dan penjadwalan janji temu. Prinsipnya adalah semakin fleksibel maka semakin dapat bersaing.
[1] Alex Membrillo, 2018, The Impact of Pro-Competition on Small Providers When Healthcare is Booming