Browse By

TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN DI RS

Pendahuluan

Manajemen keuangan sangat dibutuhkan di organisasi pelayanan kesehatan termasuk RS. Orientasi efesiensi dalam manajemen keuangan akan berfokus pada penyelesaian masalah sehingga RS dapat terus memberikan pemberian perawatan yang luar biasa dan berinvestasi dalam perbaikan sambil memenuhi kewajiban anggaran. Tujuan mendasar dari manajemen keuangan adalah untuk mengurangi risiko dan mengelola dana untuk mencapai tujuan fasilitas kesehatan. Tim manajemen keuangan akan membantu RS agar berjalan efektif dan menguntungkan. Spesialis keuangan memberikan laporan keuangan dan akuntansi lainnya kepada manajer umum untuk membantu mereka membuat keputusan yang bijak.

Tiga tujuan manajemen keuangan

Implementasi manajemen keuangan di RS memiliki tujuannya. Menurut sebuah artikel dalam situs di https://www.linkedin.com, tujuan manajemen keuangan di RS adalah:
  1. Maintaining the Hospital's Financial Position

Karena pemerintah selalu mencari aliran pendapatan baru, lembaga perawatan kesehatan nirlaba (seperti RS Yayasan) harus mempertahankan status bebas pajaknya. Tim manajemen keuangan perawatan kesehatan dari institusi kesehatan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa standar pembebasan pajak terpenuhi. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi tarif untuk pasien miskin atau dengan melakukan analisis kebutuhan masyarakat dan mengadopsi rencana untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

  1. Monitoring Internal Expenditure

Salah satu tujuan keuangan administrasi perawatan kesehatan adalah untuk memantau pengeluaran di dalam organisasi. Tujuan dari penilaian keuangan di RS adalah untuk membantu manajemen dalam mendeteksi fraud atau penyalahgunaan uang. Dokter khususnya, dipantau secara ekstensif karena mempengaruhi sebagian besar biaya RS dan fasilitas perawatan. Seorang dokter misalnya, dapat membuat pesanan pembelian untuk obat-obatan dan peralatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien. Hal ini dapat membuat lembaga tersebut terkena biaya yang tidak perlu dan risiko hukum. Untuk mengelola perilaku ini, tim pengelola keuangan RS dapat membentuk panitia khusus untuk melakukan audit bulanan atau tahunan atas semua pembelian obat dan peralatan untuk menemukan kondisi fraud ini. Jika ditemukan bukti kecurangan, RS dapat mengambil tindakan disipliner terhadap praktisi sesuai dengan peraturan kelembagaan, atau penuntutan pengadilan sesuai dengan undang-undang pemerintah.

  1. Controlling Third-Party Payers
Baca Juga:  DELAPAN TREN YANG MENGUBAH RUANG SOLUSI SIM RS

Perusahaan asuransi dan organisasi yang membayar semua atau sebagian dari pengeluaran medis pasien adalah contoh pembayar pihak ketiga. Pembayar pihak ketiga terutama mementingkan keuntungan dan seringkali agresif dalam meminta pengurangan dari fasilitas kesehatan jika mereka menyediakan pasien dalam jumlah besar. Namun, RS mungkin kehilangan banyak uang ketika mereka tidak mendapatkan kompensasi yang cukup untuk layanan yang mereka berikan. Melalui negosiasi kontrak yang lebih kuat dengan perusahaan asuransi, tim manajemen keuangan akan membantu RS menghindari risiko keuangan yang terkait dengan kesepakatan dengan pembayar pihak ketiga.