PREDIKSI DAN TANTANGAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN DI TAHUN 2020

Pendahuluan
Perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal dan internal, membuat industri pelayanan kesehatan terus mendapatkan tekanan setiap tahunnya. Berbagai kebijakan pemerintah, perubahan pasar, dan lain-lain, menyebabkan industri ini harus menerapkan banyak kiat strategis untuk menavigasi perubahan tersebut. Karena itu, tulisan ini akan menyajikan berbagai hal yang di prediksi akan menjadi tantangan organisasi pelayanan kesehatan di tahun 2020.
Prediksi dalam tulisan ini akan mengacu pada pendapat Kanvik and Curtis (2019)[1], yang mengungkapkan beberapa prediksi dan apa yang dapat dilakukan organisasi pelayanan kesehatan di tahun 2020, seperti; 1) Continued disruption and innovation will dictate the need for creative solutions, 2) The popularity and use of alternative healthcare delivery channels will continue to grow, 3) There will be a continued emphasis on process improvement in healthcare, & 4) Health plans and providers will seek out ways to work together for greater effectiveness.
Prediction 1: Continued disruption and innovation will dictate the need for creative solutions.
Mulai dari layanan kesehatan sampai ritel, aplikasi artificial intellegence dapat digunakan. Organisasi layanan kesehatan yang sukses di masa depan adalah mereka yang menyadari bahwa mereka perlu melakukan berbagai hal secara fundamental dan bersedia untuk bereksperimen dan berani. Salah satu cara untuk beradaptasi dengan perubahan ini adalah dengan mencari keahlian dari industri lain. Organisasi pelayanan kesehatan harus mengambil contoh pengalaman industri ritel tentang bagaimana mereka beradaptasi dengan tuntutan konsumen, sehinga dapat menerapkan strategi yang sama.
Prediction 2: The popularity and use of alternative healthcare delivery channels will continue to grow.
Telehealth dan alat digital lainnya mulai populer, karena pasien terus menggunakan interaksi digital. Dalam survei Strategi 2014, hingga 40 persen responden yang berusia di bawah 45 tahun mengidentifikasi alat digital sebagai cara keterlibatan mereka untuk mengelola kesehatan, melakukan kunjungan fasilitas, atau panggilan telepon. Survei itu juga mengungkapkan bahwa lebih dari empat dari lima responden yang lebih muda dari 35 mengatakan bahwa mereka menerima perawatan melalui pasar virtual, dan 46 persen konsumen layanan kesehatan menginginkan sebanyak mungkin data tentang kesehatan mereka.
Selain itu, survei Accenture 2016 menemukan bahwa 54 persen konsumen layanan kesehatan ingin lebih banyak berinteraksi dengan penyedia melalui aplikasi di ponsel mereka. Dalam laporan terpisah, penelitian Accenture mengungkapkan bahwa pada akhir 2019, 66 persen sistem kesehatan akan menawarkan penjadwalan mandiri secara digital dan 64 persen pasien akan menggunakannya. Ini akan jadi tantangan besar di masa depan, dan perusahaan seperti Amazon dan Microsoft sudah memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan perawatan dan pengalaman pasien.
Prediction 3: There will be a continued emphasis on process improvement in healthcare.
Saat organisasi layanan kesehatan berupaya memaksimalkan anggaran dan meningkatkan efisiensi, mereka akan terus menerapkan disiplin proses peningkatan untuk mengurangi variasi dan menghindari pemborosan. Hal ini akan menjadi pekerjaan yang berat karena, struktur biaya dari sebagian besar organisasi layanan kesehatan terlalu tinggi dan tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
Penting bagi organisasi pelayanan kesehatan untuk menggunakan prinsip lean agar dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya inventaris, meningkatkan akurasi pengujian, mengurangi biaya dan berbagai hal lainnya. Organisasi layanan kesehatan juga sangat dianjurkan untuk mengadopsi strategi peningkatan proses yang digunakan oleh industri lain. Karena, peningkatan proses akan menjadi lebih penting dengan inovasi pembayaran berbasis nilai yang memberi penghargaan bagi organisasi berdasarkan hasil spesifik.
Prediction 4: Health plans and providers will seek out ways to work together for greater effectiveness.
Dengan reformasi berkelanjutan untuk Medicare dan Affordable Care Act (ACA) di AS, diharapkan akan melihat kelanjutan kemitraan pembayar/penyedia. Saat pembayar dan penyedia berusaha untuk menavigasi kompleksitas perawatan kesehatan, model “pembayar”, yang menggabungkan fungsi menyediakan perawatan dan membayarnya, akan butuh menjembatani kesenjangan informasi yang ada dalam banyak organisasi pelayanan kesehatan, dan menyederhanakan proses, seperti disebutkan di atas . Upaya-upaya ini memiliki potensi untuk mengurangi overhead dan meningkatkan koordinasi perawatan serta menyelaraskan insentif di seluruh organisasi.
Industri pelayanan kesehatan juga harus menyadari berbagai tantangan signifikan di tahun-tahun mendatang, seperti:
-
- Mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dari data dan analitik,
- Mengembangkan dan melaksanakan strategi digital yang bermanfaat bagi pasien dan penyedia,
- Menggabungkan kolaborasi dengan perlatan lainnya untuk menciptakan lingkungan kerja di masa depan,
- Mengambil pendekatan terstruktur dan holistik untuk transformasi bisnis demi mendapatkan nilai dan mencapai hasil organisasi.
[1] Susan Kanvik and Karen Curtis, 2019, Healthcare Trends, Predictions and Challenges for 2020