LIMA KUNCI KEBERHASILAN PENGGUNAAN BEDAH ROBOTIK DI RS
Pendahuluan
Perkembangan tekhnologi dan alat kedokteran berpengaruh pada metode pengobatan penyakit. Sudah banyak alat canggih yang bisa menyelamatkan jiwa manusia, dan juga membantu dokter dalam menjalankan tugasnya. Salah satu perkembangan tekhnologi kedokteran adalah teknik operasi dengan menggunakan robotic surgery (bedah robotik). Sebagai informasi, bedah robotik merupakan pembedahan dengan menggunakan teknologi ”robotik” yang menjadi kepanjangan tangan dokter bedah.
Tulisan ini akan mengangkat penggunaan bedah robotik di RS, dan juga mengungkapkan beberapa kunci keberhasil penggunaan bedah robotik.
Kunci keberhasilan program surgical robotics di RS
Menurut Park (2019)[1], dalam lebih dari dua dekade sejak operasi berbantuan robot da Vinci (da Vinci robotic-assisted surgery), RS dan sistem kesehatan telah mendapatkan hasil potensial yang mencakup lebih sedikit komplikasi dan mempersingkat waktu pemulihan bahkan dari operasi kompleks. Orlando Health, misalnya, melakukan prosedur pertama yang dibantu da Vinci robotic-assisted procedure prostatektomi, pada tahun 2005. Sejak itu, sistem kesehatan robotic surgeries telah dilakukan > 4.000 per tahun.
Masih mengacu pada tulisan Park, aspek yang paling penting dari program ini menurut Carlos Carrasco (Chief Operation Officer of Orlando Regional Medical Center ) adalah kemampuan dalam meningkatkan hasil pasien berpengaruh pada berkurangnya lama tinggal (LOS) dan tingkat readmission, serta konsistensi yang lebih besar dalam pemberian perawatan. Selain itu, program surgical robotics juga berkontribusi pada pengurangan biaya perawatan di Orlando Health serta meningkatkan pengalaman pasien dan penyedia layanan. Menurut Carrasco dan Buxton membahas langkah-langkah yang diambil sistem kesehatan untuk memastikan keberhasilan program surgical robotics-nya.
Menurut Tn. Carrasco dan Sherry Buxton (Chief Surgical Services Officer of Orlando Regional Medical Center), ada lima kunci keberhasilan program surgical robotics, yaitu;
- Shift to a strategic mindset:
Orlando health telah belajar untuk mengambil pendekatan yang lebih proaktif, aaripada hanya berfokus pada perubahan volume. Ahli bedah Orlando Health menggunakan robotika da Vinci. Menurut Buxton, Orlando Health menjadikan surgical robotics Sebagai bagian dari strategi tahunan untuk pertumbuhan bedah. Mereka mengidentifikasi ahli bedahnya (ahli bedah yang telah dilatih secara robotik) yang akan masuk ke pasar, dan kemudian melakukan proyeksikan untuk beberapa tahun kedepan. Berdasarkan hal tersebut, Orlando health kemudian mencoba menilai apa yang akan dibutuhkan pada pertumbuhan di masa depan. Hal tersebut merupakan bagian dari rencana investasi modal, rencana kepegawaian dan rekrutmen Orlando health untuk ahli bedah.
- Get leadership on board
Pada dekade pertama Orlando Health menggunakan operasi berbantuan robot da Vinci, banyak eksekutif melihat teknologi ini sebagai alat tunggal, dan bukan inti dari seluruh program. Kemudian pimpinan organisasi berbicara kepada ahli bedah tentang manfaat terutama aspek kualitas dari operasi robot dibandingkan dengan operasi terbuka dan laparoskopi. Hal tersebut menjadi pendorong untuk memperluas program robot menjadi sangat penting. Menurut Buxton, lebih banyak robot dapat berarti lebih banyak operasi, dan lebih banyak operasi sama dengan margin kontribusi yang lebih tinggi. Sangat penting untuk menumbuhkan program robotic dan menumbuhkan pertumbuhan bedah. Mr. Carrasco juga mengakui bahwa dia pada awalnya menentang robot bedah. Kurangnya dukungan eksekutif ini sangat umum di kalangan pimpinan organisasi pelayanan kesehatan dan CFO (direktur keuangan). Hal ini dikarenakan keharusan dalam melakukan pengeluaran jutaan dolar.
- Enlist surgeons to champion the cause:
Tidak hanya harus memiliki kemampuan robotika bedah. Para ahli bedah ini dapat mengajak staf lain untuk mengikuti program, bekerja dan melatih mereka menggunakan teknologi ini.
- Smooth out OR operations:
Efisiensi adalah kunci saat menerapkan program baru, begitu juga dengan operasi robotic ini. Buxton mengatakan bahwa pada robotic surgery ini tidak mengenal penggantian jam. Tidak ada ahli bedah akan senang dengan itu. Pada akhirnya, hal ini akan menjadi tanggung jawab anggota tim yang menjadi ujung tombak program, yang masing-masing harus ditugaskan sejak awal dengan memprioritaskan efisiensi .
- Create consistency in the program:
Seiring kemajuan dan perluasannya, Orlando Health memastikan untuk menstandarkan struktur dan metrik di seluruh program. Pertama dan terutama adalah mereka membentuk komite pengarah robotik yang terdiri dari dokter masing-masing lini layanan, serta anggota tim operasi, pemasaran, dan quality team.
[1] Andrea Park, 2019, 5 keys to success when deploying a robotic surgery program