PELUANG DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN

Pendahuluan
Bersaing dalam kualitas merupakan hal yang tidak bias dielakkan, dan hal ini juga terjadi dalam industri pelayanan kesehatan. Karena itu, manajemen organisasi pelayanan kesehatan harus mendorong organisasinya untuk selalu berorientasi pada pemberian layanan berkualitas kepada pasien. Dalam konteks kualiats, termasuk meminimalisasi pemborosan dan inefesiensi, yang dapat berakibat kurang baik bagi pasien.
Tulisan ini akan fokus pada identifikasi kegagalan industri pelayanan kesehatan dalam meningkatkan kualitas, serta beberapa area peluang dalam peningkatan kualitas.
Idenifikasi kegagalan industry dalam meningkatkan kualitas
Langkah pertama dalam meningkatkan kualitas adalah menentukan di mana suatu industri gagal mencapai potensi teoretisnya (www.healthcatalyst.com). Masih mengacu pada situs tersebut disebutkan bahwa kegagalan pelayanan kesehatan dalam beberapa hal berikut:
-
- Variasi besar dalam praktik klinis (sehingga tidak semua pasien menerima perawatan yang baik),
- Tingginya tingkat perawatan yang tidak pantas (di mana ada risiko bahaya yang melekat dalam perawatan melebihi manfaat potensial),
- Tingkat cedera dan kematian pasien terkait perawatan yang tidak dapat diterima,
- Kelalaian,
- Pemborosan dalam jumlah besar, yang menyebabkan harga melonjak sehingga membatasi akses ke perawatan.
Lima area peluang dalam peningkatkan kualitas
Masih mengacu pada tulisan dalam situs www.healthcatalyst.com, berikut ini akan dijelaskan lima area peluang terkait peningkatan kualitas sebagai strategi bisnis inti, yaitu:
- Variasi dalam Perawatan
Variasi telah menjadi masalah umum dalam pelayanan kesehatan, sehingga hampir tidak mungkin semua pasien, bahkan mereka yang memiliki akses penuh ke perawatan terbaik, mendapatkan perawatan yang baik. Apabila organisasi dapat mengatasi hal ini (variasi dalam perawatan), maka dapat menurunkan biaya sekitar 30 persen sambil meningkatkan hasil klinis.
- Perawatan yang Tidak Pantas
Industri pelayanan kesehatan secara luas menganggap bahwa perawatan yang tidak tepat adalah perawatan yang memiliki risiko melekat dalam perawatan, lebih besar daripada manfaat klinis potensial bagi pasien. Padahal, Perawatan yang tidak tepat kemungkinan besar dapat menutupi variasi dalam perawatan sebagai pendorong pemborosan dan kualitas yang buruk. Perkiraan ahli konservatif menempatkan perawatan yang tidak sesuai pada angka ang berkisar antara 20 hingga 25 persen dari semua perawatan yang diberikan secara global. Ini bukan hanya biaya perawatan yang mewakili pemborosan, tetapi juga konsekuensi dari perawatan yang tidak sesuai. Dalam banyak kasus, profesional kesehatan akan memberikan lebih banyak perawatan untuk mencoba memulihkan kerusakan awal.
- Cedera dan Kematian Pasien Terkait Perawatan yang Dapat Dicegah
Pada bulan November 1999, National Academy of Medicine (sebelumnya Institute of Medicine) dan Committee on Quality of Healthcare di Amerika merilis laporannya tentang To Err Is Human. Laporan tersebut memperkirakan bahwa ada sekitar 44.000 hingga 98.000 orang meninggal di RS AS setiap tahun, atau meninggal karena bahaya terkait pengobatan yang dapat dihindari. Laporan tersebut memicu gerakan keselamatan pasien di seluruh dunia. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa perkiraan tahun 1999; jumlah korban sebenarnya adalah sekitar 210.000 kematian yang dapat dicegah per tahun.
- Kelalaian
Ini dapat terjadi karena dokter gagal melaksanakan intervensi dalam kondisi tertentu.
- Pemborosan
Peluang pemborosan dalam perawatan kesehatan sangat besar. Setidaknya 30 hingga 50 persen dari semua pengeluaran sumber daya perawatan kesehatan adalah pemborosan terkait kualitas. Hal ini dapat terjadi antara lain karena:
-
-
- Mengcover pelanggaran yang bisa dicegah,
- Membuat produk yang tidak dapat digunakan.
- Memberikan perawatan yang tidak perlu.
- Inefisiensi sederhana.
-