Browse By

APAKAH DUNIA SAAT INI TELAH MENDEKATI AKHIR PANDEMI COVID-19?

Pendahuluan

Pandemi COVID-19 telah melanda dunia lebih dari 2 tahun. Selama masa tersebut, banyak yang telah terjadi, mulai dari pembatasan, hingga hilangnya mata pencaharian yang mengakibatkan kondisi ekonomi setiap negara mengalami penurunan. Hal ini belum ditambah dengan banaknya orang yang meninggal dunia akibat terkena Virus Covid. Karena itu, banya orang berharap pandemi COVID-19 akan segera berakhir. Kenyataannya di beberapa negara, pelonggaran atau penghapusan pembatasan telah mendukung harapan tersebut.

Tulisan ini akan mengangkat terkait harapan banyak orang tentang akhir pandemi, mengacu pada tulisan Khan (2022)[1] di akhir Januari, dengan judul ”Are we nearing the end of the COVID-19”.

Are we nearing the end of the COVID-19 pandemic?( Khan, 2022)

Banyak orang berharap bahwa pandemi COVID-19 akan segera berakhir. Di beberapa negara, pelonggaran atau penghapusan pembatasan telah memberi mereka harapan itu. Sentimen ini, dalam beberapa hal, telah dipicu oleh varian Omicron, yang telah terbukti menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, setidaknya pada orang dewasa, dengan satu studi dari Imperial College London yang melaporkan bahwa orang yang terinfeksi memiliki kemungkinan 40-45 persen lebih kecil untuk dirawat di RS daripada mereka yang terinfeksi varian Delta.

Tetapi, kemunculan varian Omicron dengan peningkatan transmisibilitas dan kemampuannya untuk menghindari setidaknya beberapa perlindungan yang diberikan oleh vaksin dan infeksi sebelumnya, harus mengingatkan kita betapa mudahnya perjalanan pandemi ini. The head of the World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengeluarkan peringatan keras di bulan Januari 2022. Beliau berkata bahwa berbahaya untuk berasumsi bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir dan bahwa kita berada di akhir permainan. Walaupun Omicron mungkin lebih ringan daripada Delta (meskipun tidak ringan), namun kasus terus melonjak, terutama di seluruh Eropa. Ini menunjukkan harapan bahwa COVID-19 akan segera menjadi endemik salah tempat.

Baca Juga:  PRAKTIK TERBAIK YANG DAPAT DITERAPKAN SEBAGIAN BESAR INDUSTRI BESAR UNTUK MENGELOLA PERSEDIAAN DI MASA PANDEMI

Dalam istilah yang paling ilmiah, suatu penyakit dianggap endemik setelah jumlah kasus menjadi stabil atau statis, bukan ketika penyakitnya menjadi kurang mematikan. Dengan definisi ini, COVID-19 belum endemik karena kasusnya masih terus meningkat. Di sisi lain, penyakit seperti malaria, yang dapat membunuh 600.000 orang per tahun, dan demam berdarah, yang membunuh hingga 25.000 orang setiap tahun, merupakan penyakit endemik di beberapa bagian dunia. Jadi, ketika orang, seperti Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid, berbicara tentang “belajar untuk hidup dengan” COVID, pertanyaan yang harus diajukan adalah: Berapa jumlah kematian akibat COVID-19 yang dapat diterima agar dunia dapat terus berjalan seperti biasa?. Tentu saja, penting untuk dicatat bahwa pendekatan ini akan menempatkan orang yang rentan secara klinis dan orang tua pada kondisi kerugian besar, karena mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk meninggal akibat virus.

Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa flu, yang telah kita semua hadapi, membunuh hingga 650.000 orang setiap tahun di seluruh dunia, jadi kita pasti bisa hidup dengan COVID-19. Tapi flu bukanlah penyakit endemik. Virus flu dan virus SARS-CoV-2 menyebabkan dua penyakit yang sangat berbeda. COVID-19 adalah virus peradangan multi-sistem yang tidak hanya berpotensi mematikan tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang bagi orang-orang dari semua kelompok umur. Flu sebaliknya, biasanya hanya mempengaruhi sistem pernapasan. Hal ini berarti bahwa jutaan orang di seluruh dunia mungkin berakhir hidup dengan COVID yang berkepanjangan, yang dengan sendirinya akan berdampak buruk pada mata pencaharian mereka dan ekonomi yang lebih luas. Selain itu, kematian akibat COVID-19 sejauh ini secara signifikan melebihi jumlah kematian akibat flu (walaupun ini termasuk kematian selama waktu sebelum vaksin tersedia secara luas di negara-negara kaya dan ketika kita masih belajar tentang virus).

Baca Juga:  BIDANG MANAJEMEN OPERASIONAL DALAM ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
[1] Dr Amir Khan, 2022, Are we nearing the end of the COVID-19 pandemic?