APAKAH ANALISIS SWOT SESUAI DENGAN KEADAAN RS SAAT INI? (Part 1)

Pendahuluan
Hasil analisis SWOT terkait dengan pengumpulan dan penggambaran informasi mengenai faktor-faktor internal dan eksternal yang dimiliki, dan bagiaman factor tersebut berdampak pada RS. SWOT merupakan kerangka kerja yang memungkinkan manajer untuk mengolah informasi yang diperoleh dari analisis internal mengenai kekuatan dan kelemahan RS dengan analisis peluang dan ancaman eksternal.
Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal RS dan yang dapat dikelola secara langsung. Sementara peluang dan ancaman bersifat eksternal dan RS hanya dapat mengantisipasi dan menghadapinya. Identifikasi semua faktor dalam analisis SWOT harusnya menjadi awal dalam melihat kondisi RS yang sebenarnya
Manfaat & keterbatasan analisis SWOT
Menurut Jurevicius (2013)[1], setidaknya ada 5 manfaat utama SWOT, yaitu:
- Mudah dilakukan dan praktis digunakan;
- Jelas untuk dimengerti;
- Berfokus pada faktor-faktor internal dan eksternal utama yang memengaruhi organisasi;
- Membantu mengidentifikasi tujuan masa depan;
- Memulai analisis lebih lanjut.
Meskipun ada manfaat yang jelas dari melakukan analisis, banyak manajer dan akademisi sangat mengkritik atau bahkan tidak mengenalinya sebagai alat yang serius. Menurut Jurevicius, beberapa kelemahan utamanya yang diidentifikasi oleh sebuah penelitian, adalah sbb:
- Daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berlebihan,
- Tidak ada prioritas faktor,
- Faktor-faktor yang dijelaskan terlalu luas,
- Faktor yang diungkapkan seringkali merupakan opini, bukan fakta,
- Tidak ada metode yang diakui untuk membedakan antara kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman.
Bagaimana cara melakukan analisis SWOT dengan benar
SWOT dapat dilakukan oleh tim yang secara langsung bertanggung jawab atas penilaian situasi di organisasinya.
Identifikasi kekuatan dan kelemahan, serta dimana mencarinya?
Beberapa pertanyaan berikut sangat penting untuk dijawab saat melakukan identifikasi kekuatan & kelemahan, yaitu;
- Dimana mencarinya?,
- Apakah hasil identifikasi merupakan kekuatan atau kelemahan?
Kekuatan dan kelemahan adalah faktor dari lingkungan internal organisasi. Kekuatan harus diidentifikasi sebagai sesuatu yang dapat RS lakukan lebih baik daripada pesaing. Sedangkan dalam hal kelemahan, tanyakan apa yang dapat ditingkatkan dan dapat menyusul pesaing. Pertanyaannya kemudian adalah di mana mencari kekuatan & kelemahan tersebut?. Walaupun kekuatan atau kelemahan dapat dikenali dengan cepat tanpa mempelajari organisasi lebih dalam, namun biasanya akan menyita waktu & prosesnya lebih sulit. Menurut Jurevicius, manajer harus melihat ke dalam organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan & kelemahan, terkait dengan:
- Sumber daya: tanah, peralatan, pengetahuan, brand, kekayaan intelektual, dll.
- Core competencies
- Kemampuan
- Area fungsional: manajemen, operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan R&D
- Budaya organisasi
- Rangkaian kegiatan
Seringkali, dalam proses identifikasi kekuatan & kelemahan terjadi keraguan tentang hasil identifikasi. Apakah hasil identifikasi tersebut merupakan kekuatan atau kelemahan. Dalam kasus seperti itu, Jurevicius kemudian memberikan beberapa tips dengan mengandalkan:
- Definisi yang jelas.
Sangat sering faktor-faktor yang dijelaskan terlalu luas. Brand dapat menjadi kelemahan apabila RS memiliki citra yang bukuk. Namun dapat menjadi kekuatan apabila RS merupakan pemimpin pasar. Karena itu, suatu faktor dapat lebih mudah diidentifikasikan sebagai kekuatan atau kelemahan apabila faktor tersebut didefinisikan secara tepat.
- Benchmarking.
Kunci yang ditekankan dalam melakukan analisis SWOT adalahdengan mengidentifikasi faktor yang menjadi kekuatan atau kelemahan organisasi. Sebagai contoh, margin keuntungan 17% merupakan margin yang sangat baik bagi banyak organisasi bisnis di sebagian besar industri, dan ini akan dianggap sebagai kekuatan. Tetapi bagaimana jika margin keuntungan rata-rata dari pesaing adalah 20%? Maka margin laba 17% organisasi tersebut akan dianggap sebagai kelemahan.
- VRIO framework (Kerangka kerja VRIO).
Sumber daya dapat dilihat sebagai kekuatan jika menunjukkan karakteristik kerangka kerja VRIO (valuable, rare and cannot be imitated/bernilai, langka dan tidak dapat ditiru). Apabila tidak menunjukkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ini tidak memberikan keuntungan strategis apa pun bagi organisasi .
[1] Ovidijus Jurevicius, 2013, SWOT Analysis - Do It Properly!