Browse By

PENGEMBANGAN & PERENCANAAN KAPASITAS RAWAT INAP RS DALAM MENGANTISIPASI KETIDAKPASTIAN MASA DEPAN

Pendahuluan

Perkembangan penggunaan telehealth yang cukup signifikan di organisasi pelayanan kesehatan saat pandemi, diyakini akan menjadi pendorong berubahnya perencanaan kapasitas RS kedepan. Tren penggunaan telehealth tersebut tidak hanya merubah perencanaan kapasitas RS untuk rawat jalan, tetapi juga untuk rawat inap. Hal ini sangat mungkin terjadi, karena diperkirakan pasca COVID-19 akan terjadi permintaan yang lebih rendah untuk layanan rawat inap. Perubahan tersebut harus diemanfaatkan RS agar dapat memposisikan kapasitas mereka, dan beradaptasi dengan standar perawatan di masa depan.

Terkait perencanaan kapasitas rawat inap RS di masa depan, Balok dkk (2020)[1], mengungkapkan 3 hal, yaitu; Impact of Industry Trends on Capacity Planning, Conventional Planning Standard Environment, & Embracing Change. Ketiga hal tersebut akan di jelaskan dalam tulisan ini.

Impact of Industry Trends on Capacity Planning

RS konvensional telah diguncang oleh perubahan tren volume, perkembangan ekspektasi pasien, dan pesaing non konvensional yang memasuki industri. Penjelasan terkait hal ini dapat dilihat pada tulisan sebelumnya dengan judul ”Dorongan tren industri RS dalam perencanaan kapasitas rawat inap di masa depan”.

Conventional Planning Standard Environment

Perencanaan tempat tidur dilingkungan RS AS, diatur secara ketat oleh banyak negara bagian melalui proses Certificate of Need (CON), dan beberapa pembaruan terhadap standar atau metodologi ini telah dibuat sejak awal. Standar ini sering menentukan target persentase hunian untuk unit tipe pasien tertentu (misalnya, 80% untuk pengobatan/operasi), terlepas dari ukuran RS atau pertimbangan seperti pangsa pasar. Dalam lingkungan di mana sistem RS bersaing untuk mendapatkan lisensi tempat tidur baru melalui proses CON, banyak RS yang membuat rencana (berdasarkan standar ini), terkadang mengarah pada pengajuan opsi yang mungkin tidak memenuhi kebutuhan kapasitas mereka dengan baik. Hal ini dapat mengakibatkan pengauan tersebut tidak mendapatkan persetujuan regulasi.

Baca Juga:  PENGHEMATAN RS TERKAIT MEMINIMALISASI LIMBAH MAKANAN

Manajemen RS perlu membuat perencanaan internal yang lebih optimal, agar dapat mengantisipasi kesalahan dalam  proses pengajuan CON. Pada kondisi ini, manajemen RS perlu menggunakan metode yang tepat agar perencanaan kapasitasnya berjalan dengan baik. Terdapat tiga metode yang dikemukakan Balok dkk (2020), dalam melakukan update standar kapasitas rawat inap, yaitu: 1) Right-Size Market Forecasts, 2) Considmetodeer Investment Outside the Inpatient Setting, & 3) Redefine Future Hospital Operations. Penjelasan ketiga hal tersebut dapat dilihat pada dua tulisan sebelumnya dengan judul: ”Metodologi dalam melakukan update terhadap standar kapasitas rawat inap RS”, & ”Mendefinisikan ulang operasional RS kedepan dalam konteks methodology for updating capacity standards”.

Embracing Change

Standar perencanaan yang diperbarui dapat memiliki banyak manfaat untuk RS atau sistem kesehatan, yang pada akhirnya menghasilkan fasilitas baru yang memenuhi tantangan untuk mendefinisikan ulang lanskap perawatan kesehatan. Dengan mendedikasikan waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk membayangkan kembali masa depan ini di setiap pasar, RS dapat menetapkan arah strategisnya. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan internal dalam menggandakan komitmen mereka terhadap efisiensi operasional, dan memastikan penggunaan sumber daya keuangan yang paling efisien.

Karena peran RS konvensional dalam lanskap perawatan kesehatan terus berkembang, maka para eksekutif RS dihadapkan pada tantangan unik dan menarik untuk membayangkan kembali posisi fasilitas mereka dalam lanskap yang berubah, selama atau setelah pandemi. RS yang menghadapi tantangan ini dan mendefinisikan kembali layanan mereka akan diposisikan untuk meningkatkan pengalaman bagi staf dan pasien, serta meningkatkan pemberian dan kualitas perawatan bagi komunitas mereka untuk tahun-tahun mendatang.

[1] Jesse Balok, Joe Moroni, David Nienhueser, John Hasbargen, & Michael Tillman, 2020, Hospital Inpatient Unit Planning: Preparing for an Uncertain Future