MEREKONSTRUKSI BATASAN-BATASAN PASAR DALAM BLUE OCEAN

Pendahuluan
Pada tataran implementasi, prinsip pertama strategi blue ocean adalah merekonstruksi batasan-batasan pasar untuk menjauh dari kompetisi dan menciptakan blue ocean. Karena itu, tulisan ini akan membahas terkait hal tersebut. Pembahasan dalam tulisan ini tetap mengacu pada buku Renée Mauborgne dan W. Chan Kim (2005) dengan judul, "Blue Ocean Strategy”.
Gambaran umum tentang kerangka kerja enam jalan dalam blue ocean
Dalam merekonstruksi batasan-batasan pasar untuk menjauh dari kompetisi dan menciptakan blue ocean, maka perusahaan harus mampu mengidentifikasi kemungkinan yang ada. Manajer harus menerapkan strategi dengan dasar pertimbangan dan data yang baik. Penelitian ini menemukan enam pendekatan dasar untuk membentuk ulang batasan-batasan pasar. Enam pendekatan ini disebut dengan kerangka kerja enam jalan. Pedekatan ini berlaku umum bagi semua sektor industri dan membantu perusahaan mencapai blue ocean yang tahan lama secara komersil. Berikut adalah gambaran tentang kerangka kerja enam jalan dalam blue ocean;
-
- Jalan 1: Mencermati Industri-industri Alternatif
Hal ini penting karena perusahaan tidak hanya berkompetisi dengan perusahaan lainnya dalam industrinya, tetapi juga dengan perusahaan lainnya dalam industri lain yang memproduksi jasa atau produk alternatif. (Penjelasan rinci tentang jalan 1 ini akan disajikan pada tulisan selanjutnya).
-
- Jalan 2: Mencermati Kelompok-Kelompok Strategis dalam lndustri
Menermati kelompok strategis dalam suatu industri penting, karena kebanyakan industri, perbedaan strategis fundamental di antara pemain dalam industri tersebut hanya dimiliki oleh segelintir kelompok strategis. (Penjelasan rinci tentang jalan 2 ini akan disajikan pada tulisan selanjutnya).
-
- Jalan 3: Mencermati Rantai Pembeli
Melalui usaha dalam mencermati kelompok pembeli, perusahaan bisa mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana cara mendesain ulang nilai, untuk berfokus pada kelompok pembeli yang sebelumnya diabaikan. (Penjelasan rinci tentang jalan 3 ini akan disajikan pada tulisan selanjutnya).
-
- Jalan 4: Mencermati Penawaran Produk dan Jasa Pelengkap
Produk dan jasa antar industri pada umumnya saling mempengaruhi. Nilai yang belum dieksploitasi seringkali tersembunyi dalam produk dan jasa pelengkap. Kuncinya adalah mendefinisikan keseluruhan solusi yang dicari pembeli saat memilih suatu produk atau jasa. (Penjelasan rinci tentang jalan 4 ini akan disajikan pada tulisan selanjutnya).
-
- Jalan 5: Mencermati Daya Tarik Emosional atau Fungsional bagi Pembeli
Kompetisi dalam suatu industri cenderung berfokus tidak hanya pada konsep umum mengenai cakupan produk dan jasanya, tapi juga pada daya tarik. Sejumlah industri berkompetisi terutama pada harga, dan industri lain berkompetisi pada daya tarik emosional. Perilaku perusahaan memengaruhi ekspektasi pembeli dalam suatu siklus yang saling menguatkan. (Penjelasan rinci tentang jalan 5 ini akan disajikan pada tulisan selanjutnya).
-
- Jalan 6: Mencermati Waktu
Semua industri mengikuti tren ekstemal yang memengaruhi bisnis mereka sepanjang waktu. Tren yang sedang berjalan dapat diketahui dengan cepat melalui internet. Melihat tren dengan prespektif yang tepat dapat membantu menciptakan peluang blue ocean. (Penjelasan rinci tentang jalan 6 ini akan disajikan pada tulisan selanjutnya).
Enam pendekatan diatas, menentang asumsi dasar yang menjadi landasan bagi sebagian besar perusahaan dalam membangun strategi. Asumsi dasar ini membuat perusahaan terperangkap untuk berkompetisi dalam strategi red ocean. Semakin perusahaan menganut kebiiakan konvensional yang sama, semakin besar konvergensi (titik temu) kompetitif di antara mereka. Untuk keluar dari area red ocean, perusahaan harus mendobrak batasan umum mengenai cara mereka berkompetisi. Manajer perlu mengkaji secara sistematis batasan ini, mencermati industri-industri alternatif, kelompok strategis, kelompok pembeli, penawaran produk dan jasa pelengkap, orientasi fungsional-emosional suatu industri, dan waktu.