KUNCI SUKSES REPUTASI KORPORASI

Pendahuluan
Membangun reputasi korporasi, membutuhkan waktu dan melewatkan proses yang panjang. Hal ini berbanding terbaik dengan rusaknya reputasi. Reputasi korporasi akan rusak hanya dalam hitungan menit. Karena itu, penting bagi korporasi untuk mempertahankan reputasi yang telah terbangun melalui berbagai usaha, seperti halnya dengan proses membangunnya.
Keys to successful corporate reputation management
Mengelola reputasi korpotasi biasanya melibatkan kombinasi strategi. Hal ini dilakukan untuk membentuk persepsi konsumen terhadap merek perusahaan. Terkait dengan saat memulai mengelola reputasi, Bassig (2019)[1] memberikan beberapa kunci keberhasilan dan poin yang perlu dipertimbangkan, yaitu; listen to customer feedback, build your employer brand, engage in community outreach, plan for crisis, focus on the customer experience, & consider corporate reputation management services. Pada tulisan ini akan dibahas 3 poin (dari 6 poin) yang dikemukakan Bassig.
-
- Listen to customer feedback
Dalam membangun dan mengelola reputasi, perusahaan harus mendengarkan orang-orang yang mendukung bisnis mereka: pelanggan, karyawan, pemangku kepentingan, dan komunitas lokal. Kemampuan untuk mendengarkan pelanggan sangat penting. Inilah sebabnya mengapa perusahaan harus melihat umpan balik pelanggan sebagai sesuatu yang berharga. Ini berisi data penting untuk memahami dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Pantau, kelola, kumpulkan, dan analisis ulasan online, komentar media sosial, respons survei, catatan call center, panggilan telepon, email pelanggan, dan bentuk umpan balik pelanggan lainnya.
Melalui pengelolaan data pelanggan dan memahami sejumlah besar umpan balik, perusahaan dapat memahami tidak hanya apa yang dibicarakan pelanggan, tetapi juga bagaimana perasaan mereka sebenarnya.
- Build your employer brand
Reputasi dapat menentukan kemampuan perusahaan untuk merekrut dan mempertahankan talenta terbaik. Para pemimpin bisnis saat ini memahami bahwa keuntungan merekrut semacam ini adalah salah satu kunci keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan. Itulah sebabnya branding perusahaan telah menjadi area fokus utama bagi organisasi.
Glassdoor melaporkan bahwa 69 persen orang akan menolak tawaran dari perusahaan dengan merek perusahaan yang buruk, dan ini berarti bahwa mereka memilih tetap menganggur.
Tetapi ini membutuhkan lebih dari sekadar memposting lowongan pekerjaan di LinkedIn atau membuat halaman pencarian lowongan kerja yang mewah. Membangun merek perusahaan mencakup memahami proposisi nilai perusahaan, mendengarkan umpan balik karyawan, dan menumbuhkan budaya organisasi yang mempromosikan nilai-nilai bersama.
[1] Migs Bassig, 2019, corporate reputation management: your keys to success