MANAGEMENT SUPPLY CHAIN DI RS
Pendahuluan
Berbagai industri level nasional di semua negara, saat ini dihadapkan dengan tantangan yang berat, karena terkait dengan ekonomi global. Tantangan ini juga dirasakan industri RS. Hal ini menyebabkan perkembangan dunia usaha akan selalu diwarnai oleh perubahan-perubahan yang semakin terbuka, kompleks dan kompetitif, baik dari lingkungan internal maupun eksternal. Berbagai perubahan sosial ekonomi seperti ini membuahkan hambatan dan tantangan yang harus dihadapi.
Bagi RS, disamping dihadapkan dengan globalisasi, juga harus menghadapi kenyataan terjadinya penurunan margin keuntungan, karena perubahan kebijakan pemerintah (seperti BPJS). Mengantisipasi hal tersebut, berbagai langkah strategis harus diambil manajemen RS agar tetap survive dan berkembang. Salahsatu langkah yang dapat diambil adalah menerapkan supply chain. Dalam tulisan Sanborn (2018)[1], mengacu pada pendapat pakar menyebutkan bahwa pada 2020, biaya supply chain akan melampaui biaya tenaga kerja (saat ini tenaga kerja menjadi pengeluaran nomor satu bagi RS dengan 33% dari anggaran). Oleh karena itu, RS kedepan tidak hanya harus mampu bertahan, tetapi juga harus berhasil dalam mengelola supply chain yang efektif.
Pentingnya supply chain & dorongan mengaplikasikannya
Era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, membuat semua organisasi bisnis (tak terkecuali RS) harus menata & menyusun kembali strategi bisnisnya. Apabila dikaji secara mendalam, ternyata esensi dari persaingan terletak pada bagaimana suatu organisasi bisnis dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk/jasanya secara lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat dibandingkan pesaingnya. Usaha untuk menciptakan rangkaian proses yang lebih baik tersebut tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Usaha tersebut haruslaj bersifat dinamis, dalam arti harus selalu di upayakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Fenomena yang terjadi dinegara-negara maju menunjukkan bahwa kunci dari peningkatan kinerja suatu organisasi bisnis terletak pada kemampuannya dalam bekerja sama dengan mitra bisnisnya untuk mencapai keunggulan kompetitif. Sedangkan keunggulan kompetitif dapat dicapai dengan berbagai jalan yang salah satunya melalui Supply Chain. Seperti diketahui bahwa Supply Chain Management sangat penting dilakukan untuk memperlancar proses produksi dan proses pemasaran untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Karena itu, agar pengendalian supply chain bisa efektif maka diperlukan adanya arus informasi yang lancar dan rasa saling percaya antar bagian, baik itu pemasok, organisasi bisnis maupun konsumen.
Salahsatu keunggulan Supply Chain Management adalah bagaimana konsep tersebut mampu mengelola aliran produk/jasa dalam suatu aliran rantai supply. Dengan kata lain, model supply chain management mengaplikasikan bagaimana suatu jaringan kegiatan/proses menghasilkan barang/jasa dan distribusi suatu organisasi bisnis dapat bekerja bersama-sama untuk memenuhi tuntutan konsumen. Sehingga pengiriman produk tepat waktu demi memuaskan konsumen, mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas organisasi. Hal tersebut dapat dicapai dalam rantai supply melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan.
Management supply chain di RS, sebagai suatu strategi
Begitu pentingnya management supply chain seperti dijelaskan sebelumnya, membuat manajemen RS untuk mulai melangkah untuk mengaplikasikannya. Menurut Sanborn (2018), pandangan tentang supply chain yang sering dianggap Sebagai model transaksional, harus diubah. Supply chain adalah salah satu strategi, dan harus dilihat sebagai departemen strategis, bukan hanya tentang mengelola transaksi. Perubahan sangat diperlukan terutama pada bagaimana departemen supply chain disusun, dikelola, dan dipertanggungjawabkan. Hal ini sama seperti halnya dengan perubahan budaya dan pembelian di seluruh sistem.
Kupice (dalam Sanborn, 2018), menyampaikan bahwa supply chain akan melibatkan semua orang. Dokter dan perawat perlu terlibat, sehingga item pilihan dokter dapat berkurang namun dapat menstandarisasi lebih banyak lagi. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah membuat semua orang terlibat.
[1] Beth Jones Sanborn, 2018, 7 supply chain predictions for healthcare in 2019