MENGEVALUASI IDE BISNIS
Pendahuluan
Evaluasi (dengan alat ukur) terhadap strategi bisnis yang telah dibuat memang penting. Namun sebelum dilakukan, sebaiknya evaluasi terhadap ide model bisnis yang akan dijalankan. Menurut Gregory (2020)[1], sebelum mengukur keseberhasil strategi bisnis, sebaiknya terlebih dahulu meneliti dan menganalisis ide bisnis seobjektif mungkin, dan tentukan apakah model bisnis itu tak tergoyahkan. Gregory, selanjutnya memberikan beberapa saran untuk memulai evaluasi ide bisnis tersebut, yaitu; identify a target market, research the competition, & conduct a financial feasibility analysis. Beberapa saran Gregory tersebut akan dibahas berikut.
Identify a Target Market
Langkah pertama dalam memvalidasi model bisnis adalah dengan menentukan siapa target pasar untuk membeli produk atau layanan tersebut. perusahaan tidak akan dapat secara akurat mengukur potensi model bisnis sampai memiliki pemahaman yang jelas tentang audiens, ukuran mereka, dan kebiasaan pengeluarannya, di antara banyak variabel lainnya. Dengan demikian, perusahaan harus membuat profil pelanggan ideal berdasarkan pengamatan dan analisis pribadi, riset pasar pihak ketiga, dan umpan balik dari mentor, kolega, dan pengguna pengujian.
Semakin akurat perusahaan dapat menentukan dan mengantisipasi pelanggan ideal, maka semakin potensial bisnis dapat mengantisipasi dan melayani kebutuhan mereka. Pertimbangkan faktor-faktor demografis berikut dari pelanggan ideal seperti: usia, lokasi, penghasilan, gender, pekerjaan, pendidikan, status pernikahan, etnisitas, & jumlah anak. Setelah audiens terbentuk, perusahaan perlu melakukan analisis pasar untuk menentukan seberapa besar pasar, seberapa jenuhnya dengan pesaing, dan apakah ada ruang untuk produk atau layanan perusahaan.
Buat segmen uji target pasar dan melakukan fokus grup atau survei untuk menemukan lebih banyak tentang siapa mereka dan apa yang mereka inginkan. Ini dapat membantu untuk memutuskan apakah masuk akal untuk menguji peluncuran bisnis di dalam segmen ceruk yang lebih kecil dari pasar yang perusahaan tuju.
Research the Competition
Selama penelitian awal, perusahaan mungkin akan menemukan bahwa bisnis lain menawarkan produk atau layanan serupa dalam target pasar. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa model bisnis perusahaan pasti gagal. Menghadapi persaingan, penting menggarisbawahi untuk memperkuat nilai produk atau layanan, dan mengidentifikasi mengapa penawaran pesaing tidak cocok. Kembangkan proposisi penjualan unik (unique selling proposition/USP) untuk bisnis dan ulangi sesering mungkin. USP harus membedakan nilai penawaran bisnis dari pesaing. Hal ini dapat menjadi alat yang efektif untuk membuat bisnis mudah diingat oleh calon pembeli.
Selain itu, perusahaan perlu mengidentifikasi dan terhubung dengan audiens ideal sebelum meluncurkan bisnis. Perusahaan perlu tahu siapa lagi yang ada di pasar yang bersaing untuk mendapatkan perhatian mereka. Berikut ini lima kiat untuk meneliti pesaing:
-
- Kumpulkan informasi penting: setelah mengidentifikasi pesaing utama, pelajari produk atau layanan apa yang mereka tawarkan dan kepada siapa. Dokumentasikan metodologi penetapan harga, posisi, dan branding mereka, serta reputasi pasar secara keseluruhan.
- Ketahui jenis kompetisi yang perusahaan hadapi: apakah mereka menawarkan persaingan langsung (produk yang sama dengan klien yang sama), persaingan tidak langsung (produk yang sedikit berbeda dengan klien yang berbeda di pasar yang sama), atau kompetisi pengganti (menawarkan berbagai produk dan layanan ke klien yang sama di pasar yang sama)?
- Identifikasi keunggulan kompetitif perusahaan: dengan melakukan penelitian pada pesaing, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan bisnis sendiri yang khas dan dapat menarik bagi klien target. Keunggulan kompetitif ini dapat membantu membuat perpesanan dan citra merek yang akan membedakan diri dari pesaing.
- Lakukan analisis kekuatan dan kelemahan: perusahaan harus dengan cermat mendokumentasikan apa yang membuat pesaing kuat dan apa yang membuat mereka lemah. Dengan mencari ulasan online, mengunjungi toko, atau berbicara dengan pelanggan mereka, perusahaan dapat menentukan bagaimana persaingan dirasakan dalam target pasar.
- Jangkau kompetisi perusahaan: ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi dengan berkomunikasi langsung dengan pesaing, maka dapat mengumpulkan informasi penting untuk membantu membedakan bisnis di dalam pasar. Membangun hubungan yang jujur dengan pesaing juga dapat mengarah pada kemitraan atau bimbingan yang bermanfaat di masa mendatang.
Dua alat yang lebih baik untuk meneliti pesaing adalah membentuk analisis kompetitif atau analisis SWOT.
Conduct a Financial Feasibility Analysis
Langkah selanjutnya dalam memvalidasi model bisnis adalah dengan analisis keuangan. Ini berarti mengembangkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
-
- Berapa biaya untuk memulai bisnis?
- Dari mana asal modal itu?
- Berapa biaya awal dan berkelanjutan dari bisnis ini?
- Apa potensi penghasilan bisnis setelah beroperasi?
- Bagaimana bisnis menjembatani kesenjangan keuangan saat proses dan profitabilitas yang berkelanjutan?
Mencari jawaban terperinci untuk pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu membuat data keuangan. Hal ini akan membantu mempertimbangkan sumber potensial untuk laba, investasi, dan kredit yang tersedia untuk bisnis. Meskipun hasil analisis menunjukkan model bisnis perusahaan berisiko atau tidak layak di bawah kondisi pasar tertentu, penemuan ini dapat membantu terhindar dari membuang waktu dan uang untuk intuisi yang tidak terbukti, atau dari menghadapi kegagalan finansial.
[1] Alyssa Gregory, 2020, How to Evaluate a Business Idea Before Taking the Plunge